sebutkan unsur intrinsik dalam karya sastra – Karya sastra adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang sangat berharga dan memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Karya sastra terdiri dari berbagai jenis seperti novel, puisi, cerpen, drama, dan sebagainya. Setiap karya sastra memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, yang ditentukan oleh unsur intrinsik yang terkandung di dalamnya. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam karya sastra dan berpengaruh pada makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari lima elemen yaitu tema, tokoh, plot, setting, dan gaya bahasa. Setiap unsur ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri.
Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra. Tema bisa menjadi pusat perhatian dalam sebuah karya sastra dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Tema dalam karya sastra bisa berupa tema kehidupan, tema sosial, tema politik, dan sebagainya. Sebagai contoh, tema kehidupan biasanya menceritakan tentang perjuangan dan pengalaman hidup seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit.
Tokoh adalah orang atau karakter yang ada dalam karya sastra. Tokoh bisa menjadi penentu cerita dan menjadi pusat perhatian pembaca. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa tokoh utama atau tokoh sampingan. Tokoh utama biasanya menjadi pusat cerita dan tokoh sampingan berperan sebagai pendukung cerita. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa manusia, binatang, atau makhluk lainnya.
Plot adalah alur cerita yang ada dalam karya sastra. Plot bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena menentukan bagaimana cerita akan berjalan dan bagaimana akhir cerita itu. Plot dalam karya sastra bisa berupa linear atau non-linear. Plot linear menceritakan cerita secara kronologis dan plot non-linear menceritakan cerita dengan cara yang tidak teratur.
Setting adalah tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra. Setting bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan gambaran tentang latar belakang cerita. Setting dalam karya sastra bisa berupa setting tempat dan setting waktu. Setting tempat menceritakan tentang lokasi cerita dan setting waktu menceritakan tentang waktu cerita terjadi.
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra. Gaya bahasa bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan keunikan tersendiri pada karya sastra. Gaya bahasa dalam karya sastra bisa berupa gaya bahasa lisan maupun gaya bahasa tulisan. Gaya bahasa lisan menceritakan tentang cara berbicara tokoh dalam karya sastra dan gaya bahasa tulisan menceritakan tentang cara menulis pengarang dalam karya sastra.
Dalam sebuah karya sastra, unsur intrinsik sangat penting karena menjadi penentu makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Setiap unsur intrinsik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan unsur intrinsik dalam karya sastra
1. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam karya sastra dan berpengaruh pada makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam karya sastra dan sangat berpengaruh pada makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Unsur intrinsik terdiri dari lima elemen yaitu tema, tokoh, plot, setting, dan gaya bahasa. Setiap elemen ini memiliki peran penting dalam membentuk karya sastra yang bermakna dan menarik bagi pembaca.
Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra. Tema bisa menjadi pusat perhatian dalam sebuah karya sastra dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Tema dalam karya sastra bisa berupa tema kehidupan, tema sosial, tema politik, dan sebagainya. Tema yang baik dan kuat dapat membuat karya sastra menjadi bermakna dan memiliki pesan yang dapat diambil oleh pembaca.
Tokoh adalah orang atau karakter yang ada dalam karya sastra. Tokoh bisa menjadi penentu cerita dan menjadi pusat perhatian pembaca. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa tokoh utama atau tokoh sampingan. Tokoh utama biasanya menjadi pusat cerita dan tokoh sampingan berperan sebagai pendukung cerita. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa manusia, binatang, atau makhluk lainnya. Tokoh yang kuat dan konsisten dalam karakternya dapat membuat pembaca terhubung dengan cerita dan merasa terlibat secara emosional.
Plot adalah alur cerita yang ada dalam karya sastra. Plot bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena menentukan bagaimana cerita akan berjalan dan bagaimana akhir cerita itu. Plot dalam karya sastra bisa berupa linear atau non-linear. Plot linear menceritakan cerita secara kronologis dan plot non-linear menceritakan cerita dengan cara yang tidak teratur. Sebuah plot yang baik dapat membuat pembaca terus tertarik dan bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setting adalah tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra. Setting bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan gambaran tentang latar belakang cerita. Setting dalam karya sastra bisa berupa setting tempat dan setting waktu. Setting tempat menceritakan tentang lokasi cerita dan setting waktu menceritakan tentang waktu cerita terjadi. Setting yang baik dan detail dapat membuat pembaca merasa terlibat dalam cerita dan lebih mudah membayangkan situasi dan kondisi yang digambarkan dalam karya sastra.
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra. Gaya bahasa bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan keunikan tersendiri pada karya sastra. Gaya bahasa dalam karya sastra bisa berupa gaya bahasa lisan maupun gaya bahasa tulisan. Gaya bahasa lisan menceritakan tentang cara berbicara tokoh dalam karya sastra dan gaya bahasa tulisan menceritakan tentang cara menulis pengarang dalam karya sastra. Gaya bahasa yang unik dan konsisten dapat membuat karya sastra menjadi lebih menarik dan mudah diingat oleh pembaca.
Dalam keseluruhan, unsur intrinsik sangat penting dalam karya sastra karena menjadi penentu makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Setiap unsur intrinsik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
2. Unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari lima elemen yaitu tema, tokoh, plot, setting, dan gaya bahasa.
Karya sastra adalah salah satu bentuk seni yang banyak diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Karya sastra dibuat dengan tujuan untuk mengungkapkan pesan atau ide yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita atau kisah yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Unsur intrinsik dalam karya sastra adalah unsur-unsur yang ada di dalamnya dan berpengaruh pada makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari lima elemen utama yaitu tema, tokoh, plot, setting, dan gaya bahasa. Kelima unsur intrinsik ini sangat penting dalam sebuah karya sastra karena dapat membentuk makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang, serta memberikan daya tarik kepada pembaca.
Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra. Tema menjadi inti dari sebuah karya sastra dan menjadi landasan bagi pengarang dalam membuat cerita atau kisah. Tema dalam karya sastra dapat berupa tema kehidupan, tema sosial, tema politik, atau tema lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Tokoh adalah karakter atau orang yang ada dalam karya sastra. Tokoh menjadi penting karena memainkan peran dalam cerita atau kisah yang dibuat oleh pengarang. Tokoh dalam karya sastra dapat berupa tokoh utama atau tokoh sampingan yang membantu pengembangan cerita.
Plot adalah alur atau cerita yang ada dalam karya sastra. Plot menjadi penting karena menentukan bagaimana cerita akan berjalan dan berakhir. Plot dalam karya sastra dapat berupa linear atau non-linear, tergantung pada jenis karya sastra yang dibuat oleh pengarang.
Setting adalah tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra. Setting menjadi penting karena membantu membentuk latar belakang cerita atau kisah yang ingin disampaikan oleh pengarang. Setting dalam karya sastra dapat berupa setting tempat dan setting waktu yang dapat membantu membentuk suasana cerita.
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra. Gaya bahasa menjadi penting karena memberikan keunikan tersendiri pada karya sastra. Gaya bahasa dalam karya sastra dapat berupa gaya bahasa lisan atau gaya bahasa tulisan yang dapat membantu membentuk karakter tokoh dan membentuk suasana cerita.
Dalam sebuah karya sastra, unsur intrinsik sangat penting karena berpengaruh pada makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Kelima unsur intrinsik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
3. Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra.
Tema adalah unsur intrinsik dalam karya sastra yang paling mendasar dan penting. Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra. Tema dapat menjadi pusat perhatian dalam sebuah karya sastra dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Melalui tema, pengarang dapat menyampaikan pesan moral, sosial, atau politik yang ingin disampaikan kepada para pembaca.
Tema dalam karya sastra dapat berupa tema kehidupan, tema sosial, tema politik, dan sebagainya. Misalnya, tema kehidupan biasanya menceritakan tentang perjuangan dan pengalaman hidup seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Tema sosial mencakup masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti kemiskinan, diskriminasi, dan sebagainya. Tema politik berkaitan dengan isu-isu politik dalam masyarakat seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan sebagainya.
Pengarang dapat menyampaikan tema dalam karya sastra dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa pengarang menyampaikan tema secara eksplisit, yaitu dengan menyatakan tema secara langsung dalam karya sastra. Namun, sebagian pengarang lebih suka menyampaikan tema secara implisit, yaitu dengan memunculkan tema secara tidak langsung melalui alur cerita, tokoh, setting, dan lain-lain.
Tema dalam karya sastra sangat penting karena dapat membantu pembaca memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Dalam membaca karya sastra, pembaca harus dapat mengidentifikasi tema yang ada dalam karya sastra untuk dapat memahami cerita secara keseluruhan. Oleh karena itu, tema merupakan unsur intrinsik dalam karya sastra yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh pengarang dalam menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik bagi pembaca.
4. Tokoh adalah orang atau karakter yang ada dalam karya sastra.
Unsur intrinsik dalam karya sastra yang kedua adalah tokoh. Tokoh adalah orang atau karakter yang ada dalam karya sastra dan menjadi elemen penting dalam cerita. Tokoh bisa menjadi pusat perhatian dan penentu cerita dalam karya sastra. Tokoh memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda-beda di setiap karya sastra.
Tokoh dalam karya sastra memiliki peran yang sangat penting dalam cerita. Mereka bisa menjadi tokoh utama atau tokoh sampingan. Tokoh utama biasanya menjadi pusat cerita dan tokoh sampingan berperan sebagai pendukung cerita. Dalam karya sastra, tokoh memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang menjadi pahlawan, antagonis, atau karakter yang kompleks.
Tokoh dalam karya sastra juga bisa digambarkan secara fisik dan psikologis. Penggambaran fisik bertujuan untuk memberikan gambaran visual tentang tokoh kepada pembaca. Sedangkan penggambaran psikologis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakter dan kepribadian tokoh. Dalam karya sastra, tokoh juga bisa digambarkan melalui dialog dan aksi yang dilakukan.
Tokoh dalam karya sastra juga bisa berkembang seiring berjalannya cerita. Tokoh bisa mengalami perubahan secara fisik maupun psikologis. Perkembangan tokoh bisa menjadi bagian penting dalam cerita dan memberikan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Dalam sebuah karya sastra, tokoh memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan cerita yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Setiap tokoh saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan karakteristik dan peran tokoh dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
5. Plot adalah alur cerita yang ada dalam karya sastra.
Plot adalah unsur intrinsik dalam karya sastra yang memiliki peran penting dalam mengembangkan cerita. Plot adalah alur cerita yang menggambarkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam karya sastra. Plot terdiri dari beberapa elemen seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
Pengenalan atau eksposisi adalah bagian awal dari plot yang bertujuan untuk memperkenalkan latar belakang cerita, tokoh-tokoh yang ada, dan suasana yang terjadi dalam karya sastra. Eksposisi biasanya digunakan untuk memperkenalkan karakter utama dan situasi yang terjadi sebelum konflik muncul.
Konflik adalah ketegangan yang terjadi antara tokoh-tokoh dalam karya sastra. Konflik dapat muncul dari berbagai sumber seperti pertentangan antara tokoh, pertentangan antara tokoh dengan lingkungannya, atau pertentangan antara tokoh dengan dirinya sendiri. Konflik adalah elemen penting dalam plot karena menjadi pemicu terjadinya peristiwa lebih lanjut dalam karya sastra.
Klimaks adalah puncak dari konflik dalam karya sastra. Klimaks adalah titik di mana tokoh-tokoh dalam karya sastra mengalami perubahan atau keputusan penting yang mempengaruhi jalan cerita selanjutnya. Klimaks biasanya menjadi titik balik dalam karya sastra dan menjadi moment penting dalam pengembangan cerita.
Penyelesaian atau resolusi adalah bagian akhir dari plot yang menggambarkan penyelesaian dari konflik yang terjadi dalam karya sastra. Penyelesaian dapat berupa happy ending atau sad ending, tergantung pada tema dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Penyelesaian dalam plot sangat penting karena menjadi jawaban dari pertanyaan yang muncul selama pembaca membaca karya sastra.
Dalam karya sastra, plot menjadi unsur intrinsik yang sangat penting karena menjadi tulang punggung cerita. Plot yang baik akan membuat pembaca tertarik untuk terus membaca dan mengikuti alur cerita yang disajikan oleh pengarang. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan dengan baik pengembangan plot dalam karya sastra yang dibuat agar cerita yang disampaikan menjadi bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca.
6. Setting adalah tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra.
Poin keenam dari unsur intrinsik dalam karya sastra adalah setting, yaitu tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra. Setting sangat penting untuk memberikan latar belakang cerita dan membantu pembaca untuk memahami konteks cerita.
Setting tempat dalam karya sastra dapat berupa tempat yang nyata atau fiktif. Misalnya, cerita yang mengambil latar belakang kota besar seperti Jakarta, atau sebuah tempat fiktif seperti Narnia dalam novel The Chronicles of Narnia karya C.S. Lewis. Penggunaan setting tempat yang tepat dapat mempengaruhi suasana dan suasana hati para tokoh, dan membantu membangun citra yang tepat dalam pikiran pembaca.
Setting waktu dalam karya sastra dapat berupa masa lalu, masa kini, atau masa depan. Penggunaan setting waktu yang tepat dapat mempengaruhi pengalaman dan persepsi pembaca terhadap cerita. Misalnya, penggunaan setting waktu di masa lalu dapat membantu pembaca memahami konteks sejarah dan budaya yang relevan dengan cerita, sedangkan penggunaan setting waktu di masa depan dapat membantu membangun dunia fiksi yang unik dan menarik.
Selain itu, setting juga dapat memberikan kontras yang menarik dalam cerita. Penggunaan setting yang berbeda-beda dapat menunjukkan perbedaan antara karakter, suasana hati, dan bahkan moral dalam cerita. Sebagai contoh, seorang tokoh yang bergelimang kekayaan bisa ditempatkan di suatu tempat yang mewah dan eksklusif, sedangkan tokoh yang hidup dalam kemiskinan bisa ditempatkan di suatu tempat yang kumuh dan kotor.
Dalam karya sastra, setting menjadi penting karena memberikan latar belakang cerita dan membantu membangun citra yang tepat dalam pikiran pembaca. Pengarang harus memperhatikan setting dengan seksama agar dapat menciptakan cerita yang bermakna dan menarik.
7. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra.
Gaya bahasa adalah unsur intrinsik dalam karya sastra yang sangat penting dan berperan sebagai penghubung antara pengarang dengan pembaca. Gaya bahasa mencakup penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra, yang mencakup penggunaan kata-kata, frase, dan kalimat yang berbeda dari bahasa sehari-hari. Gaya bahasa dalam karya sastra bisa berupa gaya bahasa lisan maupun gaya bahasa tulisan.
Gaya bahasa dalam karya sastra bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca karena memberikan keunikan pada karya sastra tersebut. Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang bisa menunjukkan gaya bahasa yang unik dan khas yang menjadi ciri khas pengarang tersebut. Gaya bahasa juga bisa menunjukkan karakter atau sifat tokoh dalam karya sastra, sehingga pembaca dapat lebih memahami setiap karakter dalam karya sastra tersebut.
Gaya bahasa dalam karya sastra juga bisa memberikan efek tertentu pada pembaca, seperti efek humor, ironi, atau empati. Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang bisa membuat pembaca tertawa, merenung, atau bahkan menangis. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra tersebut agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Selain itu, gaya bahasa juga bisa mencakup gaya penulisan yang berbeda-beda, seperti gaya naratif, gaya deskriptif, gaya argumentatif, dan sebagainya. Gaya penulisan yang digunakan oleh pengarang bisa menentukan cara cerita tersebut disampaikan kepada pembaca. Gaya penulisan bisa mempengaruhi ritme dan tempo cerita, sehingga pembaca bisa merasakan intensitas cerita tersebut.
Dalam karya sastra, gaya bahasa sangat penting karena menjadi salah satu unsur yang menentukan keunikan dan daya tarik karya sastra tersebut. Oleh karena itu, pengarang harus memperhatikan gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra tersebut agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
8. Setiap unsur intrinsik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Unsur intrinsik dalam karya sastra sangat penting karena setiap unsur saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Misalnya, tema yang dipilih oleh pengarang akan mempengaruhi plot, tokoh, setting, dan gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Begitu pula sebaliknya, plot, tokoh, setting, dan gaya bahasa yang digunakan akan mempengaruhi tema yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Dalam sebuah karya sastra, penggunaan tokoh, plot, setting dan gaya bahasa yang tepat akan mempengaruhi tema yang ingin disampaikan oleh pengarang. Sebagai contoh, dalam sebuah karya sastra yang mengangkat tema cinta, pengarang harus memilih tokoh yang tepat, plot yang menarik, setting yang pas, dan gaya bahasa yang romantis agar tema cinta tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
Pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Dengan memperhatikan setiap unsur intrinsik, pengarang dapat menciptakan sebuah karya sastra yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Oleh karena itu, sebagai pembaca, kita harus memahami setiap unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra untuk dapat memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Dengan memahami unsur intrinsik, kita dapat menikmati karya sastra dengan lebih baik dan mendapatkan pengalaman membaca yang lebih berharga.
9. Pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Karya sastra merupakan bentuk kreativitas yang memerlukan unsur-unsur tertentu untuk menciptakan sebuah karya yang bermakna. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan istilah unsur intrinsik. Unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari lima elemen yaitu tema, tokoh, plot, setting, dan gaya bahasa.
Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastra. Tema bisa menjadi pusat perhatian dalam sebuah karya sastra dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Pengarang memilih tema tertentu karena ingin menyampaikan suatu pesan atau gagasan tertentu kepada pembaca. Tema dalam karya sastra bisa berupa tema kehidupan, tema sosial, tema politik, dan sebagainya.
Tokoh adalah orang atau karakter yang ada dalam karya sastra. Tokoh bisa menjadi penentu cerita dan menjadi pusat perhatian pembaca. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa tokoh utama atau tokoh sampingan. Tokoh utama biasanya menjadi pusat cerita dan tokoh sampingan berperan sebagai pendukung cerita. Tokoh dalam karya sastra bisa berupa manusia, binatang, atau makhluk lainnya.
Plot adalah alur cerita yang ada dalam karya sastra. Plot bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena menentukan bagaimana cerita akan berjalan dan bagaimana akhir cerita itu. Plot dalam karya sastra bisa berupa linear atau non-linear. Plot linear menceritakan cerita secara kronologis dan plot non-linear menceritakan cerita dengan cara yang tidak teratur.
Setting adalah tempat dan waktu yang digunakan dalam karya sastra. Setting bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan gambaran tentang latar belakang cerita. Setting dalam karya sastra bisa berupa setting tempat dan setting waktu. Setting tempat menceritakan tentang lokasi cerita dan setting waktu menceritakan tentang waktu cerita terjadi.
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang unik dan khas dalam karya sastra. Gaya bahasa bisa menjadi daya tarik bagi pembaca karena memberikan keunikan tersendiri pada karya sastra. Gaya bahasa dalam karya sastra bisa berupa gaya bahasa lisan maupun gaya bahasa tulisan. Gaya bahasa lisan menceritakan tentang cara berbicara tokoh dalam karya sastra dan gaya bahasa tulisan menceritakan tentang cara menulis pengarang dalam karya sastra.
Setiap unsur intrinsik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pengarang harus memperhatikan setiap unsur intrinsik dalam karya sastra yang dibuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Ketika unsur-unsur tersebut diolah dengan baik, maka karya sastra dapat menjadi sebuah karya yang bermakna dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Dalam hal ini, pengarang harus memahami dan memperhatikan setiap unsur intrinsik dengan baik agar karya sastra yang dihasilkan dapat menyampaikan pesan dengan baik.