Sebutkan Perbedaan Antara Rukun Haji Dan Wajib Haji

sebutkan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji – Haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik untuk melaksanakannya. Haji merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara mengunjungi Kabah di Mekah, Arab Saudi, dan melakukan beberapa ritus yang telah ditentukan. Haji terbagi menjadi dua jenis, yaitu rukun haji dan wajib haji. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, terdapat perbedaan antara keduanya.

Rukun haji adalah bagian dari rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Rukun haji terdiri dari lima unsur, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Ihram adalah memulai ibadah haji dengan mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit. Wukuf di Arafah adalah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berdoa serta bertawasul kepada Allah SWT. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tahalul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.

Sementara itu, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah.

Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan tidak bisa dilewatkan. Sementara itu, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Jika seseorang tidak memenuhi syarat tersebut, maka tidak bisa melaksanakan ibadah haji.

Selain itu, perbedaan lainnya adalah dalam pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Rukun haji juga memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Dalam kesimpulannya, rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda dalam ibadah haji. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim, sedangkan wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman.

Penjelasan: sebutkan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji

1. Rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda dalam ibadah haji.

Rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda dalam ibadah haji. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan tidak bisa dilewatkan. Rukun haji terdiri dari lima unsur yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Ihram adalah memulai ibadah haji dengan mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit. Wukuf di Arafah adalah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berdoa serta bertawasul kepada Allah SWT. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tahalul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.

Sementara itu, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah.

Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Rukun haji juga memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Sementara itu, meskipun keduanya memiliki perbedaan, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim yang akan melaksanakan ibadah haji, penting untuk memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji agar dapat melaksanakannya dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama.

2. Rukun haji terdiri dari lima unsur, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul.

Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik untuk melaksanakannya. Rukun haji terdiri dari lima unsur, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Ihram adalah memulai ibadah haji dengan mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit. Wukuf di Arafah adalah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berdoa serta bertawasul kepada Allah SWT. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tahalul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.

Perbedaan antara rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan tidak bisa dilewatkan. Sementara itu, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah.

Dalam pelaksanaannya, rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Rukun haji juga memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman. Sebagai seorang muslim, kita harus memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sempurna.

3. Wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

Wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Artinya, jika seseorang belum memenuhi syarat wajib haji, maka dia tidak akan bisa melaksanakan ibadah haji. Wajib haji terbagi menjadi tiga jenis, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu.

Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu, seperti sakit atau meninggal dunia. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah.

Perbedaan antara rukun haji dan wajib haji terletak pada fungsinya. Rukun haji adalah unsur-unsur yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ibadah haji, sedangkan wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Dalam hal ini, wajib haji merupakan persyaratan formal yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji, sementara rukun haji adalah bagian dari pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

Sebelum memulai pelaksanaan rukun haji, seseorang harus memenuhi syarat wajib haji terlebih dahulu. Jika seseorang belum memenuhi syarat wajib haji, maka dia tidak akan bisa melaksanakan rukun haji. Dengan demikian, wajib haji dan rukun haji saling terkait dan tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan ibadah haji.

4. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’.

Salah satu perbedaan antara rukun haji dan wajib haji adalah pada syarat pelaksanaannya. Wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’.

Wajib haji badal adalah jenis haji yang dilakukan oleh orang lain untuk seseorang yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji sendiri karena alasan tertentu, seperti sakit atau meninggal dunia. Sedangkan wajib haji ifrad adalah haji yang dilakukan dengan niat haji saja. Dalam pelaksanaannya, umrah tidak dilakukan terlebih dahulu sebelum haji, melainkan langsung melakukan ihram untuk haji.

Selain itu, ada juga jenis wajib haji tamattu’ yang dilakukan dengan niat haji dan umrah. Pelaksanaannya, umrah dilakukan terlebih dahulu sebelum haji, kemudian melakukan ihram kembali untuk haji. Jenis wajib haji ini disebut tamattu’ karena umrah yang dilakukan terlebih dahulu akan “dipisahkan” atau diakhiri dengan tahalul sebelum kembali melakukan ihram untuk pelaksanaan haji.

Jadi, perbedaan antara rukun haji dan wajib haji terletak pada syarat pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik untuk melaksanakannya. Sementara wajib haji merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji, dan ada tiga jenis wajib haji yang berbeda tergantung pada niat dan cara pelaksanaannya.

5. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih.

Poin kelima pada tema ‘sebutkan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji’ menjelaskan tentang perbedaan dalam pelaksanaan antara rukun haji dan wajib haji. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, yaitu dimulai dengan ihram, kemudian dilanjutkan dengan wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan akhirnya tahalul. Urutan ini sudah menjadi bagian dari tata cara pelaksanaan haji yang ditentukan oleh syariat Islam.

Sementara itu, wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Wajib haji badal dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah. Dalam hal ini, pelaksanaan wajib haji dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu.

Dalam menjalankan ibadah haji, rukun haji dan wajib haji merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim, sedangkan wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Meskipun memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengerti dan memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan oleh syariat Islam.

6. Rukun haji memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Poin keenam dari perbedaan antara rukun haji dan wajib haji adalah waktu pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah. Sedangkan wajib haji tidak memiliki waktu pelaksanaan yang pasti dan bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Rukun haji memiliki waktu pelaksanaan yang pasti karena merupakan bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan secara bersama-sama pada waktu yang telah ditentukan. Selain itu, waktu pelaksanaan rukun haji juga berdasarkan pada sejarah dan tradisi Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Sementara itu, wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal dilakukan jika seseorang tidak bisa melaksanakan haji secara langsung karena alasan tertentu, seperti sakit atau meninggal dunia. Wajib haji ifrad dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ dilakukan dengan niat haji dan umrah.

Karena perbedaan jenis wajib haji tersebut, maka waktu pelaksanaannya pun bisa berbeda-beda. Seorang muslim yang ingin melaksanakan wajib haji badal, misalnya, bisa melakukannya kapan saja setelah syarat-syaratnya terpenuhi. Begitu juga dengan wajib haji ifrad dan tamattu’, yang bisa dilakukan pada waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.

Dengan demikian, perbedaan waktu pelaksanaan antara rukun haji dan wajib haji menjadi lebih jelas dan terlihat. Rukun haji harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Namun, meskipun memiliki perbedaan tersebut, tujuan akhir dari keduanya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman.

7. Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya.

Rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda dalam ibadah haji. Rukun haji terdiri dari lima unsur, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan tidak bisa dilewatkan. Sementara itu, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah. Pada dasarnya, wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji.

Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Misalnya, untuk wajib haji tamattu’, pelaksanaannya adalah melakukan umrah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan haji. Sedangkan untuk wajib haji ifrad, pelaksanaannya hanya dengan niat haji saja.

Selain itu, rukun haji memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Hal ini tentu saja membuat perbedaan dalam persiapan dan rencana perjalanan ke Mekah.

Namun meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya, baik rukun haji maupun wajib haji memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman. Oleh karena itu, walaupun rukun haji dan wajib haji berbeda, keduanya sama-sama penting dalam menjalankan ibadah haji.

8. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman.

Poin 1: Rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda dalam ibadah haji.

Rukun haji dan wajib haji adalah dua hal yang berbeda. Rukun haji adalah unsur-unsur yang harus dilakukan dalam ibadah haji, sedangkan wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Rukun haji tidak bisa dilewatkan dan harus dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji, sedangkan wajib haji harus dipenuhi agar seseorang dapat melaksanakan ibadah haji.

Poin 2: Rukun haji terdiri dari lima unsur, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul.

Rukun haji terdiri dari lima unsur yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji. Unsur-unsur tersebut adalah Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Ihram adalah memulai ibadah haji dengan mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit. Wukuf di Arafah adalah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berdoa serta bertawasul kepada Allah SWT. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tahalul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.

Poin 3: Wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

Wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Syarat ini diperlukan agar muslim yang melaksanakan ibadah haji telah memenuhi kriteria tertentu yang diperlukan untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Syarat-syarat tersebut meliputi kriteria finansial dan fisik. Ketika seseorang telah memenuhi syarat-syarat tersebut, baru mereka dapat melaksanakan ibadah haji.

Poin 4: Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’.

Ada tiga jenis wajib haji, yaitu wajib haji badal, wajib haji ifrad, dan wajib haji tamattu’. Wajib haji badal adalah haji yang dilakukan oleh orang lain untuk kita ketika kita tidak bisa melakukannya sendiri karena alasan tertentu. Wajib haji ifrad adalah haji yang hanya dilakukan dengan niat haji saja, sedangkan wajib haji tamattu’ adalah haji yang dilakukan dengan niat haji dan umrah. Setiap jenis wajib haji memiliki syarat dan tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda.

Poin 5: Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih.

Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan wajib haji bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis wajib haji yang dipilih. Urutan pelaksanaan rukun haji harus diikuti oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji, sedangkan pelaksanaan wajib haji tergantung dari jenisnya. Setiap jenis wajib haji memiliki cara pelaksanaan yang berbeda-beda.

Poin 6: Rukun haji memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Rukun haji memiliki waktu pelaksanaan yang pasti, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sedangkan wajib haji bisa dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Muslim yang melaksanakan ibadah haji harus memperhatikan waktu pelaksanaan rukun haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. Sedangkan wajib haji dapat dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya dan kebutuhan setiap muslim.

Poin 7: Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya.

Perbedaan dari rukun haji dan wajib haji terletak pada pelaksanaannya. Rukun haji harus dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, sedangkan pelaksanaan wajib haji tergantung dari jenisnya dan tidak harus dilakukan dengan urutan tertentu. Rukun haji juga harus dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji, sedangkan wajib haji harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji.

Poin 8: Meskipun keduanya memiliki perbedaan, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman.

Meskipun rukun haji dan wajib haji memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak serta iman. Tujuan akhir ibadah haji adalah untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, meskipun terdapat perbedaan antara rukun haji dan wajib haji, tujuan akhirnya tetap sama.