sebutkan jenis iklim matahari di benua amerika – Benua Amerika memiliki berbagai jenis iklim matahari yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Iklim matahari adalah iklim yang dipengaruhi oleh pergerakan matahari dan pengaruh dari muka bumi. Iklim ini terjadi di daerah tropis, yaitu daerah yang berada di sekitar garis khatulistiwa.
Di Amerika Utara, terdapat beberapa jenis iklim matahari seperti iklim gurun, iklim stepa, dan iklim subtropis. Di wilayah barat daya Amerika Utara, terdapat iklim gurun yang hangat dan kering. Wilayah ini termasuk dalam daerah Great Basin dan sebagian besar California. Iklim gurun ini ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit, bahkan di beberapa wilayah dapat mencapai hanya 10 cm per tahun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis.
Di wilayah tengah Amerika Utara, terdapat iklim stepa atau prairie. Wilayah ini mencakup sebagian besar Kanada dan Amerika Serikat. Iklim stepa ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun, tetapi masih tergolong kering. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas, tetapi pada musim dingin sangat dingin.
Di wilayah selatan Amerika Utara, terdapat iklim subtropis yang hangat dan lembab. Wilayah ini mencakup sebagian besar Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Florida. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim gurun dan iklim stepa. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat.
Sementara di Amerika Selatan, terdapat beberapa jenis iklim matahari seperti iklim tropis, iklim subtropis, dan iklim gurun. Di wilayah utara Amerika Selatan, terdapat iklim tropis yang hangat dan lembab. Wilayah ini mencakup sebagian besar wilayah Amazon dan pantai timur Brasil. Iklim tropis ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 300 cm per tahun. Suhu di wilayah ini tetap hangat sepanjang tahun, dengan perbedaan yang sedikit antara musim panas dan musim dingin.
Di wilayah selatan Amerika Selatan, terdapat iklim subtropis yang hangat dan lembab. Wilayah ini mencakup Argentina, Chile, dan Uruguay. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan iklim tropis, tetapi masih tergolong lembab. Suhu di wilayah ini juga dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat.
Di wilayah pesisir barat Amerika Selatan, terdapat iklim gurun yang kering dan panas. Wilayah ini mencakup sebagian besar Peru dan Chili. Iklim gurun ini ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit, bahkan di beberapa wilayah tidak ada hujan selama bertahun-tahun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis.
Dalam kesimpulannya, Amerika Utara dan Selatan memiliki berbagai jenis iklim matahari yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Perbedaan suhu dan curah hujan di setiap wilayah dipengaruhi oleh pergerakan matahari dan pengaruh dari muka bumi. Penting bagi kita untuk mengetahui jenis iklim matahari di setiap wilayah agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi karena perubahan iklim di masa depan.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan jenis iklim matahari di benua amerika
1. Amerika Utara memiliki beberapa jenis iklim matahari seperti iklim gurun, iklim stepa, dan iklim subtropis.
Amerika Utara memiliki beberapa jenis iklim matahari, yaitu iklim gurun, iklim stepa, dan iklim subtropis.
Iklim gurun di Amerika Utara terdapat di wilayah barat daya Amerika Utara, seperti daerah Great Basin dan sebagian besar California. Iklim gurun ini ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit, bahkan di beberapa wilayah dapat mencapai hanya 10 cm per tahun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis.
Iklim stepa di Amerika Utara terdapat di wilayah tengah Amerika Utara, yang mencakup sebagian besar Kanada dan Amerika Serikat. Iklim stepa ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun, tetapi masih tergolong kering. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas, tetapi pada musim dingin sangat dingin.
Iklim subtropis di Amerika Utara terdapat di wilayah selatan Amerika Utara, seperti Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Florida. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim gurun dan iklim stepa. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat.
Setiap jenis iklim matahari tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari curah hujan, suhu, hingga kelembapan udara. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi akibat perubahan iklim di masa depan. Selain itu, pengetahuan mengenai jenis iklim matahari di Amerika Utara juga dapat membantu dalam pengembangan sektor pertanian, pariwisata, dan lain sebagainya.
2. Iklim gurun di Amerika Utara ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Iklim gurun di Amerika Utara adalah salah satu jenis iklim matahari yang terdapat di wilayah barat daya Amerika Utara, seperti di daerah Great Basin dan sebagian besar California. Iklim ini ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit, bahkan di beberapa wilayah dapat mencapai hanya 10 cm per tahun. Kondisi tersebut membuat wilayah ini sangat kering dan tandus.
Suhu di wilayah iklim gurun sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis. Wilayah ini juga seringkali mengalami angin kencang dan badai pasir. Suhu dan kekeringan yang tinggi di wilayah ini membuat banyak tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di kondisi tersebut, seperti kaktus, ular, dan kelinci gurun.
Meskipun demikian, wilayah dengan iklim gurun di Amerika Utara juga memiliki keunikan tersendiri. Wilayah ini seringkali menjadi tujuan wisata karena keindahan alamnya yang unik, seperti Grand Canyon dan Death Valley, serta tempat-tempat bersejarah seperti Las Vegas.
Perubahan iklim global yang terjadi pada saat ini mempengaruhi kondisi iklim gurun di Amerika Utara. Curah hujan yang semakin sedikit dan suhu yang semakin panas dapat memperburuk kondisi kekeringan yang sudah ada di wilayah ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlangsungan hidup di wilayah ini.
3. Iklim stepa di Amerika Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun dan suhu yang juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Poin ketiga dari tema “sebutkan jenis iklim matahari di benua Amerika” adalah bahwa Amerika Utara memiliki beberapa jenis iklim matahari seperti iklim gurun, iklim stepa, dan iklim subtropis. Iklim stepa di Amerika Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun dengan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Iklim stepa Amerika Utara meliputi sebagian besar wilayah Kanada dan Amerika Serikat. Iklim stepa bisa ditemukan di daerah yang memiliki musim semi dan musim gugur yang jelas, serta musim panas dan musim dingin yang bervariasi. Pada musim panas, suhu di daerah iklim stepa sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari sehingga suhu bisa sangat panas. Sementara itu, pada musim dingin suhu di daerah iklim stepa bisa turun sangat rendah.
Curah hujan di daerah iklim stepa lebih tinggi dibandingkan dengan daerah iklim gurun, meskipun tetap tergolong kering. Rata-rata curah hujan di daerah ini berkisar antara 30-60 cm per tahun. Hujan yang turun pada musim semi dan musim gugur sangat penting bagi pertanian dan peternakan di daerah ini.
Daerah iklim stepa Amerika Utara memiliki vegetasi yang bervariasi tergantung pada kondisi geografis. Daerah ini biasanya ditumbuhi oleh rumput, semak belukar, dan pohon-pohon kecil. Vegetasi di daerah ini sangat penting bagi kehidupan satwa liar seperti burung, mamalia, dan reptil. Beberapa satwa liar yang bisa ditemukan di daerah iklim stepa adalah burung unta, bison, dan serigala.
Meskipun memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah iklim gurun, daerah iklim stepa juga rentan mengalami kekeringan. Akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia seperti perkembangan kota dan pertanian, daerah iklim stepa di Amerika Utara mengalami penurunan produktivitas dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi manusia untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan di daerah iklim stepa agar keberlangsungan hidup satwa liar dan manusia terjaga.
4. Iklim subtropis di Amerika Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun dan iklim stepa, serta suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Poin keempat dari tema ‘sebutkan jenis iklim matahari di benua Amerika’ menjelaskan tentang iklim subtropis di Amerika Utara. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim gurun dan iklim stepa. Wilayah yang termasuk ke dalam iklim subtropis di Amerika Utara adalah sebagian besar Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Florida.
Curah hujan yang tinggi di wilayah ini disebabkan oleh angin muson yang membawa uap air dari Teluk Meksiko. Di musim panas, angin muson membawa uap air ke daratan dan menyebabkan curah hujan yang tinggi. Sementara itu, di musim dingin, angin muson berhembus dari daratan ke laut dan menyebabkan curah hujan yang lebih rendah.
Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Pada musim panas, suhu di wilayah ini sangat panas dan lembab, dengan suhu rata-rata sekitar 30 derajat Celsius. Sementara itu, pada musim dingin suhu masih cukup hangat dengan suhu rata-rata sekitar 20 derajat Celsius.
Iklim subtropis di Amerika Utara mempengaruhi kehidupan manusia dan flora dan fauna di wilayah tersebut. Curah hujan yang tinggi dapat memberikan dampak positif bagi pertanian, tetapi juga dapat menyebabkan banjir dan longsor. Suhu yang panas dan lembab di musim panas dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan menyebabkan kebakaran hutan.
Dalam konteks perubahan iklim global, iklim subtropis di Amerika Utara dapat mengalami perubahan yang signifikan. Pemanasan global dapat menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan suhu yang lebih panas, yang dapat berdampak pada ekosistem dan kehidupan manusia di wilayah ini.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa iklim subtropis di Amerika Utara memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Penting bagi kita untuk memahami jenis iklim matahari ini agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi karena perubahan iklim di masa depan.
5. Amerika Selatan memiliki beberapa jenis iklim matahari seperti iklim tropis, iklim subtropis, dan iklim gurun.
Amerika Selatan memiliki beberapa jenis iklim matahari yang cukup beragam, di antaranya adalah iklim tropis, iklim subtropis, dan iklim gurun. Iklim tropis terdapat di wilayah utara Amerika Selatan, seperti sebagian besar wilayah Amazon dan pantai timur Brasil. Iklim tropis ditandai oleh curah hujan yang sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 300 cm per tahun, dan suhu yang tetap hangat sepanjang tahun. Wilayah ini memiliki kelembaban yang tinggi dan cuaca yang sangat panas dan lembab.
Di wilayah selatan Amerika Selatan, terdapat iklim subtropis yang hangat dan lembab. Wilayah ini mencakup Argentina, Chile, dan Uruguay. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan iklim tropis, tetapi masih tergolong lembab. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat. Wilayah ini terkenal dengan cuaca yang sejuk dan bersahabat, dan merupakan salah satu destinasi wisata populer di Amerika Selatan.
Sementara itu, di wilayah pesisir barat Amerika Selatan, terdapat iklim gurun yang kering dan panas. Wilayah ini mencakup sebagian besar Peru dan Chili. Iklim gurun ini ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit, bahkan di beberapa wilayah tidak ada hujan selama bertahun-tahun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis. Wilayah ini memiliki pemandangan yang indah dan merupakan tempat yang populer untuk melakukan petualangan.
Dari ketiga jenis iklim matahari di Amerika Selatan tersebut, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Besar pengaruh iklim matahari terhadap manusia dan lingkungan sekitar menjadikan pengetahuan mengenai iklim sangat penting untuk dipahami. Hal ini dapat membantu dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim di masa depan dan mengurangi risiko bencana alam yang dapat terjadi.
6. Iklim tropis di Amerika Selatan memiliki curah hujan yang sangat tinggi dan suhu yang tetap hangat sepanjang tahun.
Poin keenam dari tema “sebutkan jenis iklim matahari di benua Amerika” adalah tentang iklim tropis di Amerika Selatan. Wilayah utara Amerika Selatan memiliki iklim tropis yang ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi dan suhu yang tetap hangat sepanjang tahun. Wilayah ini mencakup sebagian besar wilayah Amazon dan pantai timur Brasil.
Iklim tropis di Amerika Selatan memiliki curah hujan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 300 cm per tahun. Hal ini disebabkan oleh adanya uap air yang terus dihasilkan dari hutan hujan Amazon yang menjadi penghasil oksigen terbesar di dunia. Curah hujan yang tinggi ini membuat wilayah ini menjadi sangat subur dan kaya akan keanekaragaman hayati.
Suhu di wilayah ini tetap hangat sepanjang tahun, dengan perbedaan yang sedikit antara musim panas dan musim dingin. Suhu berkisar antara 23-27 derajat Celsius sepanjang tahun. Hal ini disebabkan oleh posisi wilayah ini yang berada di dekat garis khatulistiwa sehingga selalu terkena sinar matahari secara langsung.
Iklim tropis di Amerika Selatan juga mempengaruhi musim hujan dan kemarau. Musim hujan di wilayah ini biasanya terjadi antara bulan November hingga April, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei hingga Oktober. Suhu yang hangat dan curah hujan yang tinggi membuat wilayah ini menjadi habitat yang ideal bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Namun, curah hujan yang tinggi juga dapat memberikan dampak negatif seperti banjir dan longsor. Selain itu, perubahan iklim global juga dapat mempengaruhi iklim tropis di Amerika Selatan, seperti peningkatan suhu global dan perubahan pola curah hujan yang dapat memengaruhi keanekaragaman hayati di wilayah ini.
Dalam kesimpulannya, iklim tropis di Amerika Selatan ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi dan suhu yang tetap hangat sepanjang tahun. Wilayah ini menjadi salah satu wilayah yang sangat subur dan kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, perubahan iklim global dapat memberikan dampak negatif pada wilayah ini, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan di wilayah ini.
7. Iklim subtropis di Amerika Selatan memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan iklim tropis dan suhu yang dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Poin ketujuh pada tema “sebutkan jenis iklim matahari di benua Amerika” mengacu pada iklim subtropis di Amerika Selatan. Wilayah selatan Amerika Selatan memiliki iklim subtropis yang ditandai dengan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan iklim tropis, tetapi masih tergolong lembab. Suhu di wilayah ini juga dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat.
Wilayah subtropis di Amerika Selatan meliputi negara-negara seperti Argentina, Chile, dan Uruguay. Di wilayah ini, suhu bisa mencapai 30 derajat Celsius pada musim panas dan turun menjadi sekitar 10-15 derajat Celsius pada musim dingin. Curah hujan di wilayah subtropis cukup tinggi, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan wilayah tropis. Wilayah subtropis di Amerika Selatan juga terkenal dengan angin pampas-nya yang khas dan merupakan salah satu ciri khas iklim subtropis di wilayah tersebut.
Wilayah subtropis di Amerika Selatan memiliki pengaruh iklim yang kuat terhadap pertanian dan industri di wilayah tersebut. Iklim ini memungkinkan terjadinya produksi tanaman-tanaman subtropis seperti anggur, jeruk, dan kacang-kacangan. Selain itu, wilayah ini juga memiliki potensi besar dalam industri pariwisata karena memiliki pemandangan alam yang indah dan iklim yang menyenangkan.
Namun, seperti wilayah lainnya di Amerika Selatan, wilayah subtropis juga mengalami ancaman perubahan iklim. Perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan curah hujan, meningkatkan kekeringan, dan menyebabkan banjir. Hal ini dapat berdampak pada produksi pertanian dan kehidupan masyarakat di wilayah subtropis tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memperhatikan dan menjaga keseimbangan iklim di wilayah subtropis Amerika Selatan dan seluruh dunia demi keberlangsungan hidup manusia di bumi ini.
8. Iklim gurun di Amerika Selatan ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Benua Amerika memiliki berbagai jenis iklim matahari yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Dalam poin 1, disebutkan bahwa Amerika Utara memiliki beberapa jenis iklim matahari seperti iklim gurun, iklim stepa, dan iklim subtropis.
Di poin 2, dijelaskan bahwa iklim gurun di Amerika Utara ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Wilayah barat daya Amerika Utara termasuk dalam daerah Great Basin dan sebagian besar California merupakan wilayah yang memiliki iklim gurun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis. Curah hujan yang sangat sedikit juga menjadi ciri khas dari iklim gurun di Amerika Utara.
Sementara itu, di poin 3, dijelaskan bahwa iklim stepa di Amerika Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun dan suhu yang juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Wilayah tengah Amerika Utara, yang mencakup sebagian besar Kanada dan Amerika Serikat, merupakan wilayah yang memiliki iklim stepa atau prairie. Iklim stepa ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim gurun, tetapi masih tergolong kering. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas, tetapi pada musim dingin sangat dingin.
Pada poin 4, dijelaskan bahwa iklim subtropis di Amerika Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan iklim gurun dan iklim stepa, serta suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Wilayah selatan Amerika Utara, seperti Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Florida merupakan wilayah yang memiliki iklim subtropis. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim gurun dan iklim stepa. Suhu di wilayah ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di musim panas sangat panas dan lembab, tetapi pada musim dingin masih cukup hangat.
Pada poin 5, dijelaskan bahwa Amerika Selatan memiliki beberapa jenis iklim matahari seperti iklim tropis, iklim subtropis, dan iklim gurun. Wilayah utara Amerika Selatan, yang mencakup sebagian besar wilayah Amazon dan pantai timur Brasil, merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis. Iklim tropis ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 300 cm per tahun. Suhu di wilayah ini tetap hangat sepanjang tahun, dengan perbedaan yang sedikit antara musim panas dan musim dingin.
Di poin 6, dijelaskan bahwa iklim tropis di Amerika Selatan memiliki curah hujan yang sangat tinggi dan suhu yang tetap hangat sepanjang tahun. Wilayah utara Amerika Selatan merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis yang hangat dan lembab. Curah hujan yang sangat tinggi menjadi ciri khas dari iklim tropis ini. Suhu di wilayah ini tetap hangat sepanjang tahun, dengan perbedaan yang sedikit antara musim panas dan musim dingin.
Pada poin 7, dijelaskan bahwa iklim subtropis di Amerika Selatan memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan iklim tropis dan suhu yang dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Wilayah selatan Amerika Selatan, seperti Argentina, Chile, dan Uruguay merupakan wilayah yang memiliki iklim subtropis. Iklim subtropis ini memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan iklim tropis dan suhu yang dipengaruhi oleh pergerakan matahari.
Pada poin 8, dijelaskan bahwa iklim gurun di Amerika Selatan ditandai dengan curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari. Wilayah pesisir barat Amerika Selatan, seperti Peru dan Chili, merupakan wilayah yang memiliki iklim gurun. Suhu di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sehingga suhu di siang hari sangat panas, tetapi pada malam hari suhu turun drastis. Curah hujan yang sangat sedikit juga menjadi ciri khas dari iklim gurun di Amerika Selatan.
Secara keseluruhan, Amerika Utara dan Selatan memiliki berbagai jenis iklim matahari yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Perbedaan suhu dan curah hujan di setiap wilayah dipengaruhi oleh pergerakan matahari dan pengaruh dari muka bumi. Penting bagi kita untuk mengetahui jenis iklim matahari di setiap wilayah agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi karena perubahan iklim di masa depan.