Sebutkan Contoh Integrasi Yang Rendah Yang Terjadi Di Masyarakat

sebutkan contoh integrasi yang rendah yang terjadi di masyarakat – Integrasi yang rendah dapat terjadi di masyarakat ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik. Integrasi yang rendah dapat menyebabkan masyarakat menjadi tidak stabil dan dapat menimbulkan konflik yang merugikan banyak orang.

Salah satu contoh integrasi yang rendah yang terjadi di masyarakat adalah di Indonesia, terutama di wilayah Papua. Wilayah ini memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda yang memiliki adat istiadat dan bahasa yang unik. Namun, integrasi di antara suku-suku ini seringkali rendah. Konflik antar suku sering terjadi di Papua, baik konflik kecil maupun konflik yang lebih besar seperti konflik kekerasan pada tahun 2019.

Salah satu penyebab rendahnya integrasi di Papua adalah karena adanya perbedaan agama dan budaya. Sebagian besar penduduk Papua merupakan penganut agama Kristen, sementara sebagian kecil lainnya menganut agama Islam atau agama tradisional. Selain itu, perbedaan budaya dan adat istiadat juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya integrasi di Papua.

Contoh lain dari integrasi yang rendah adalah di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis. Terdapat kelompok-kelompok etnis minoritas yang merasa tidak diterima atau diakui oleh mayoritas penduduk. Hal ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan konflik di antara kelompok etnis yang berbeda.

Contoh lain dari integrasi yang rendah adalah di Amerika Serikat. Negara ini memiliki sejarah yang panjang dalam hal rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Meskipun sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi rasisme, integrasi di antara kelompok etnis yang berbeda masih rendah. Hal ini terlihat dari adanya diskriminasi terhadap warga kulit hitam di beberapa wilayah, terutama dalam hal pekerjaan dan akses ke fasilitas publik.

Integrasi yang rendah juga dapat terjadi di lingkungan sosial yang lebih kecil, seperti di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, di sekolah, terdapat kelompok-kelompok siswa yang merasa tidak diterima oleh kelompok lain. Hal ini dapat mengakibatkan bullying dan konflik antar siswa. Di tempat kerja, terdapat kelompok-kelompok karyawan yang merasa tidak diakui atau dihargai oleh manajemen atau kelompok karyawan lainnya.

Penting untuk memperbaiki integrasi yang rendah di masyarakat karena dapat mengakibatkan konflik dan merugikan banyak orang. Salah satu cara untuk meningkatkan integrasi adalah dengan mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat hidup secara harmonis dan damai tanpa harus terjadi konflik yang merugikan banyak orang.

Penjelasan: sebutkan contoh integrasi yang rendah yang terjadi di masyarakat

1. Integrasi yang rendah dapat terjadi di masyarakat ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis.

Integrasi yang rendah dapat terjadi di masyarakat ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis. Hal ini sering terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan atau nilai-nilai antar individu atau kelompok. Perbedaan tersebut bisa bersumber dari berbagai faktor seperti perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik.

Ketika individu atau kelompok tidak dapat bekerja sama secara harmonis, maka terjadilah ketidakseimbangan dalam interaksi sosial dan komunitas masyarakat. Integrasi yang rendah dapat menyebabkan masyarakat menjadi tidak stabil dan dapat menimbulkan konflik yang merugikan banyak orang. Hal ini dapat menghambat kemajuan dan perkembangan masyarakat.

Perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik seringkali menjadi penyebab utama rendahnya integrasi di masyarakat. Perbedaan budaya dapat menghasilkan perbedaan perilaku dan pandangan hidup antar individu atau kelompok. Perbedaan agama dapat memunculkan perbedaan dalam hal keyakinan dan praktik ibadah, yang dapat menimbulkan perbedaan pandangan dan nilai-nilai hidup. Perbedaan etnis dapat memunculkan perbedaan dalam hal bahasa, adat istiadat, dan kebiasaan hidup, yang dapat menimbulkan ketidakpahaman dan ketidakseimbangan dalam interaksi sosial. Perbedaan pandangan politik juga dapat menimbulkan perbedaan pandangan dan nilai-nilai hidup, yang dapat memunculkan ketidakpahaman dan ketidakseimbangan dalam interaksi sosial.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperbaiki integrasi yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan integrasi adalah dengan mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat dapat hidup secara harmonis dan damai tanpa harus terjadi konflik yang merugikan banyak orang.

2. Perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik dapat menjadi faktor penyebab rendahnya integrasi di masyarakat.

Integrasi yang rendah dapat terjadi di masyarakat ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya integrasi adalah perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik. Perbedaan-perbedaan ini dapat membuat orang-orang sulit untuk saling memahami dan bekerja sama.

Perbedaan budaya dapat menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya integrasi di masyarakat. Setiap budaya memiliki cara pandang, cara berbicara, dan cara melakukan sesuatu yang berbeda-beda. Hal ini dapat membuat orang-orang kesulitan untuk memahami satu sama lain dan bekerja sama dalam masyarakat.

Perbedaan agama juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya integrasi di masyarakat. Setiap agama memiliki keyakinan dan praktek yang berbeda-beda, dan hal ini dapat memunculkan perbedaan pandangan dan kesulitan dalam bekerja sama.

Perbedaan etnis juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya integrasi di masyarakat. Orang-orang dari etnis yang berbeda mungkin memiliki bahasa yang berbeda, adat istiadat yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda. Hal ini dapat memunculkan ketidakmengertian dan kesulitan dalam bekerja sama.

Perbedaan pandangan politik juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya integrasi di masyarakat. Orang-orang dengan pandangan politik yang berbeda-beda mungkin memiliki pendapat dan keyakinan yang berbeda. Hal ini dapat memunculkan perpecahan dan kesulitan dalam bekerja sama.

Dalam upaya meningkatkan integrasi di masyarakat, penting untuk mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok yang berbeda. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, agama, etnis, atau pandangan politik, masyarakat dapat hidup secara harmonis dan damai.

3. Contoh integrasi yang rendah terjadi di Indonesia, terutama di wilayah Papua, yang memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda.

Wilayah Papua di Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda yang memiliki adat istiadat dan bahasa yang unik. Namun, integrasi di antara suku-suku ini seringkali rendah. Konflik antar suku sering terjadi di Papua, baik konflik kecil maupun konflik yang lebih besar seperti konflik kekerasan pada tahun 2019.

Perbedaan budaya, agama, dan adat istiadat yang kuat di antara suku-suku di Papua menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya integrasi di wilayah tersebut. Selain itu, ada juga perbedaan pandangan politik, terutama terkait dengan isu kemerdekaan Papua, yang dapat menimbulkan ketegangan dan konflik di antara suku-suku tersebut.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan integrasi di Papua, termasuk dengan memberikan otonomi khusus untuk wilayah ini. Namun, integrasi yang rendah masih terjadi di wilayah tersebut dan masih memerlukan upaya yang lebih besar untuk memperbaikinya. Penting untuk mempromosikan toleransi dan pengertian antar suku bangsa yang berbeda dan memperkuat kesadaran nasional untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.

4. Perbedaan agama dan budaya menjadi salah satu penyebab rendahnya integrasi di Papua.

Perbedaan agama dan budaya menjadi salah satu penyebab rendahnya integrasi di Papua. Wilayah Papua memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda dengan adat istiadat, bahasa, dan kepercayaan yang berbeda pula. Papua terdiri dari berbagai suku seperti suku Asmat, suku Dani, suku Biak, dan masih banyak lagi. Sebagian besar penduduk Papua adalah penganut agama Kristen, sementara sebagian kecil lainnya menganut agama Islam atau agama tradisional.

Perbedaan agama dan budaya ini seringkali menjadi sumber konflik antar suku di Papua. Konflik yang terjadi dapat berupa konflik kecil seperti perselisihan antar kelompok atau bisa juga berupa konflik yang lebih besar seperti konflik kekerasan pada tahun 2019. Selain itu, perbedaan agama dan budaya juga dapat menyebabkan masyarakat Papua merasa tidak nyaman di lingkungan yang ada.

Perbedaan agama dan budaya juga dapat menyebabkan terjadinya ketidakadilan bagi suku-suku tertentu. Sebagian besar sumber daya alam di Papua menjadi milik perusahaan-perusahaan besar, sehingga suku-suku kecil yang hidup di sekitarnya seringkali tidak mendapatkan akses ke sumber daya tersebut. Hal ini dapat memperburuk situasi yang sudah tidak harmonis antar suku di Papua.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Papua dan pemerintah untuk memperbaiki integrasi di antara suku-suku di Papua. Salah satu cara untuk meningkatkan integrasi adalah dengan menghargai perbedaan budaya dan agama di antara suku-suku. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat Papua dapat hidup secara harmonis dan damai tanpa harus terjadi konflik yang merugikan banyak orang.

5. Integrasi yang rendah juga terjadi di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis, terutama pada kelompok etnis minoritas yang merasa tidak diterima atau diakui oleh mayoritas penduduk.

Integrasi yang rendah di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis, terutama terjadi pada kelompok etnis minoritas yang merasa tidak diterima atau diakui oleh mayoritas penduduk. Perbedaan etnis dan budaya yang kental antara kelompok mayoritas dan minoritas seringkali menjadi penyebab utama rendahnya integrasi. Di Inggris, misalnya, kelompok minoritas seperti imigran dari Afrika dan Asia seringkali mengalami diskriminasi oleh kelompok mayoritas. Mereka seringkali tidak memiliki hak yang sama dalam hal pekerjaan, pendidikan, atau akses ke fasilitas publik. Hal ini dapat menyebabkan kelompok etnis minoritas merasa tidak dihargai dan mengalami ketidakadilan.

Di Perancis, integrasi yang rendah terjadi antara kelompok etnis minoritas seperti orang-orang keturunan Afrika Utara dan Timur Tengah. Mereka seringkali merasa tidak diterima dan diakui oleh mayoritas penduduk Perancis. Hal ini seringkali terjadi karena perbedaan budaya dan agama yang signifikan antara kelompok etnis minoritas dan mayoritas. Kelompok minoritas di Perancis seringkali mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dan mendapatkan hak yang sama dengan kelompok mayoritas.

Upaya-upaya untuk meningkatkan integrasi di negara-negara Eropa telah dilakukan, seperti melalui program-program integrasi dan dialog antar kelompok etnis. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai integrasi yang lebih baik di antara kelompok etnis yang berbeda-beda di negara-negara Eropa.

6. Integrasi yang rendah terjadi di Amerika Serikat, terutama dalam hal rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam.

Integrasi yang rendah juga dapat terjadi di Amerika Serikat, terutama dalam hal rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Meskipun sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi rasisme, integrasi di antara kelompok etnis yang berbeda masih rendah. Hal ini terlihat dari adanya diskriminasi terhadap warga kulit hitam di beberapa wilayah, terutama dalam hal pekerjaan dan akses ke fasilitas publik.

Sejarah rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat sangat panjang. Pada masa lalu, warga kulit hitam dipisahkan dari warga kulit putih dan diperlakukan secara tidak adil. Meskipun sudah ada upaya untuk mengatasi rasisme, seperti dengan memperkenalkan kebijakan afirmasi dan undang-undang anti-diskriminasi, namun integrasi antara warga kulit hitam dan kulit putih masih mengalami hambatan.

Diskriminasi terhadap warga kulit hitam terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam hal pekerjaan dan akses ke fasilitas publik. Warga kulit hitam seringkali sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan dihargai dengan baik, meskipun mereka memiliki kualifikasi yang sama dengan warga kulit putih. Selain itu, akses ke fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan transportasi juga masih terbatas bagi warga kulit hitam.

Hal ini menyebabkan integrasi antara warga kulit hitam dan kulit putih masih rendah. Warga kulit hitam seringkali merasa tidak diakui atau dihargai oleh masyarakat kulit putih, dan ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan konflik antar kelompok etnis.

Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, tetapi seiring dengan berkembangnya kesadaran tentang pentingnya integrasi yang baik di Amerika Serikat, ada upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, dengan adanya gerakan Black Lives Matter dan kampanye untuk menghilangkan rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam, diharapkan integrasi antara kelompok etnis di Amerika Serikat dapat meningkat dan masyarakat dapat hidup secara harmonis dan damai.

7. Integrasi yang rendah dapat terjadi di lingkungan sosial yang lebih kecil, seperti di sekolah atau tempat kerja.

Poin ketujuh dari tema “sebutkan contoh integrasi yang rendah yang terjadi di masyarakat” adalah “Integrasi yang rendah dapat terjadi di lingkungan sosial yang lebih kecil, seperti di sekolah atau tempat kerja.” Lingkungan sosial seperti sekolah atau tempat kerja juga dapat terdampak oleh rendahnya integrasi di masyarakat.

Di sekolah, integrasi yang rendah dapat terjadi ketika terdapat kelompok-kelompok siswa yang merasa tidak diterima oleh kelompok lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan bullying dan konflik antar siswa. Misalnya, siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dapat merasa terdiskriminasi oleh siswa lainnya yang berasal dari keluarga yang lebih mampu secara finansial. Hal ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan di antara siswa dan dapat mengganggu proses belajar mengajar.

Begitu pula di tempat kerja, integrasi yang rendah dapat terjadi ketika terdapat kelompok-kelompok karyawan yang merasa tidak diakui atau dihargai oleh manajemen atau kelompok karyawan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan di antara karyawan dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Terdapat juga kasus diskriminasi di tempat kerja, seperti diskriminasi gender atau diskriminasi terhadap kelompok etnis tertentu. Hal ini dapat menyebabkan konflik di antara karyawan dan dapat mempengaruhi produktivitas kerja.

Oleh karena itu, penting untuk memperbaiki integrasi di lingkungan sosial, baik di sekolah maupun di tempat kerja. Pendidikan dan promosi nilai-nilai toleransi dapat membantu dalam meningkatkan integrasi di lingkungan sosial. Selain itu, manajemen perusahaan juga harus memastikan bahwa tidak ada diskriminasi di tempat kerja dan semua karyawan dihargai dan diakui. Dengan cara ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan sosial yang harmonis dan produktif.

8. Memperbaiki integrasi yang rendah di masyarakat dapat dilakukan dengan mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda.

Integrasi yang rendah dapat terjadi di masyarakat ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis. Hal ini dapat menjadi penghalang dalam menciptakan masyarakat yang stabil dan damai. Perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik dapat menjadi faktor penyebab rendahnya integrasi di masyarakat.

Contoh integrasi yang rendah terjadi di Indonesia, terutama di wilayah Papua, yang memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda. Perbedaan agama dan budaya menjadi salah satu penyebab rendahnya integrasi di Papua. Terdapat banyak konflik antar suku yang sering terjadi di Papua, baik konflik kecil maupun konflik yang lebih besar seperti konflik kekerasan pada tahun 2019.

Integrasi yang rendah juga terjadi di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis, terutama pada kelompok etnis minoritas yang merasa tidak diterima atau diakui oleh mayoritas penduduk. Konflik antar kelompok etnis dapat terjadi di negara-negara tersebut, menyebabkan ketidakharmonisan dan merugikan banyak orang.

Di Amerika Serikat, integrasi yang rendah terjadi terutama dalam hal rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Meskipun sudah ada upaya untuk mengatasi rasisme, integrasi di antara kelompok etnis yang berbeda masih rendah. Hal ini terlihat dari adanya diskriminasi terhadap warga kulit hitam di beberapa wilayah, terutama dalam hal pekerjaan dan akses ke fasilitas publik.

Integrasi yang rendah juga dapat terjadi di lingkungan sosial yang lebih kecil, seperti di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, di sekolah, terdapat kelompok-kelompok siswa yang merasa tidak diterima oleh kelompok lain. Hal ini dapat mengakibatkan bullying dan konflik antar siswa. Di tempat kerja, terdapat kelompok-kelompok karyawan yang merasa tidak diakui atau dihargai oleh manajemen atau kelompok karyawan lainnya.

Untuk memperbaiki integrasi yang rendah di masyarakat, dapat dilakukan dengan mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat hidup secara harmonis dan damai tanpa harus terjadi konflik yang merugikan banyak orang.

9. Pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat.

Poin ke-1 dalam tema “sebutkan contoh integrasi yang rendah yang terjadi di masyarakat” menjelaskan bahwa integrasi yang rendah dapat terjadi ketika orang-orang atau kelompok-kelompok individu tidak dapat bekerja sama secara harmonis. Integrasi yang rendah ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya konflik atau ketidakharmonisan di antara individu atau kelompok yang berbeda.

Poin ke-2 menjelaskan bahwa perbedaan budaya, agama, etnis, atau bahkan perbedaan pandangan politik dapat menjadi faktor penyebab rendahnya integrasi di masyarakat. Perbedaan-perbedaan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman, ketidakpercayaan, dan ketidakharmonisan di antara individu atau kelompok yang berbeda. Dalam beberapa kasus, perbedaan-perbedaan ini bahkan dapat memicu konflik yang serius dan merugikan banyak orang.

Poin ke-3 menjelaskan contoh konkret dari integrasi yang rendah, yaitu di Indonesia, terutama di wilayah Papua. Wilayah ini memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda yang memiliki adat istiadat dan bahasa yang unik. Namun, integrasi di antara suku-suku ini seringkali rendah. Konflik antar suku sering terjadi di Papua, baik konflik kecil maupun konflik yang lebih besar seperti konflik kekerasan pada tahun 2019. Hal ini terjadi karena perbedaan etnis, budaya, dan pandangan politik di antara suku-suku tersebut.

Poin ke-4 menjelaskan bahwa perbedaan agama dan budaya menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya integrasi di Papua. Sebagian besar penduduk Papua merupakan penganut agama Kristen, sementara sebagian kecil lainnya menganut agama Islam atau agama tradisional. Selain itu, perbedaan budaya dan adat istiadat juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya integrasi di Papua.

Poin ke-5 menjelaskan bahwa integrasi yang rendah juga terjadi di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis, terutama pada kelompok etnis minoritas yang merasa tidak diakui atau dihargai oleh mayoritas penduduk. Hal ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan konflik antar kelompok etnis yang berbeda.

Poin ke-6 menjelaskan contoh konkret dari integrasi yang rendah, yaitu terjadi di Amerika Serikat, terutama dalam hal rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Meskipun sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi rasisme, integrasi di antara kelompok etnis yang berbeda masih rendah. Hal ini terlihat dari adanya diskriminasi terhadap warga kulit hitam di beberapa wilayah, terutama dalam hal pekerjaan dan akses ke fasilitas publik.

Poin ke-7 menjelaskan bahwa integrasi yang rendah dapat terjadi di lingkungan sosial yang lebih kecil, seperti di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, di sekolah, terdapat kelompok-kelompok siswa yang merasa tidak diterima oleh kelompok lain. Hal ini dapat mengakibatkan bullying dan konflik antar siswa. Di tempat kerja, terdapat kelompok-kelompok karyawan yang merasa tidak diakui atau dihargai oleh manajemen atau kelompok karyawan lainnya.

Poin ke-8 menjelaskan bahwa memperbaiki integrasi yang rendah di masyarakat dapat dilakukan dengan mempromosikan toleransi dan pengertian antar kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda. Cara ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan yang menggabungkan berbagai kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda, seperti festival atau acara yang mencakup berbagai kegiatan dan kesenian.

Poin ke-9 menjelaskan bahwa pendidikan dan dialog juga dapat membantu dalam memperbaiki integrasi di masyarakat. Pendidikan dapat membantu memperkenalkan individu atau kelompok pada budaya, agama, atau pandangan politik yang berbeda, sehingga dapat membangun toleransi dan pengertian yang lebih baik. Sementara itu, dialog dapat membantu memperbaiki komunikasi dan membangun kesepahaman di antara individu atau kelompok yang berbeda.