sebutkan ciri ciri kata baku – Kata baku merupakan kata yang digunakan secara umum dalam bahasa Indonesia sebagai acuan penulisan yang benar dan disetujui oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kata baku memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan kata tidak baku atau kata serapan. Ciri-ciri kata baku ini sangat penting untuk dipahami dan dikuasai oleh setiap pengguna bahasa Indonesia agar bisa menulis dan berbicara dengan baik dan benar.
Ciri-ciri pertama dari kata baku adalah bahwa kata tersebut sudah disetujui secara resmi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Artinya, kata tersebut sudah dipastikan memiliki penggunaan yang benar dan dapat diterima di masyarakat. Kata baku juga memiliki ejaan yang benar dan tidak mengalami perubahan ejaan yang signifikan.
Ciri-ciri kedua dari kata baku adalah kata tersebut memiliki arti yang jelas dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kata baku tidak memiliki makna ganda atau ambigu, sehingga tidak menimbulkan salah pengertian. Selain itu, kata baku juga memiliki struktur kalimat yang benar, sehingga mudah dipahami dan tidak membingungkan bagi pembaca atau pendengar.
Ciri-ciri ketiga dari kata baku adalah kata tersebut umumnya berasal dari bahasa Indonesia asli dan bukan merupakan kata serapan dari bahasa asing. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang kemudian digunakan dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata serapan dapat diterima dalam bahasa Indonesia, namun kata baku lebih dianjurkan untuk digunakan dalam penulisan dan percakapan sehari-hari.
Ciri-ciri keempat dari kata baku adalah kata tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses atau waktu. Contohnya adalah kata “makan” yang tidak berubah bentuk meskipun digunakan dalam berbagai tenses, seperti “saya makan”, “kamu makan”, “mereka makan”, dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan kata tidak baku yang seringkali mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses.
Ciri-ciri kelima dari kata baku adalah kata tersebut umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Kata baku dapat ditemukan dalam berbagai jenis teks atau tulisan, seperti buku, koran, majalah, dan sebagainya. Selain itu, kata baku juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, penting untuk menguasai ciri-ciri kata baku agar dapat menulis dan berbicara dengan baik dan benar. Dengan memahami ciri-ciri kata baku, setiap orang dapat memperkaya kosakata mereka dan meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia mereka. Meskipun kata tidak baku atau kata serapan masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun penggunaan kata baku lebih dianjurkan dalam penulisan dan komunikasi formal.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan ciri ciri kata baku
1. Kata baku sudah disetujui oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Ciri pertama dari kata baku adalah bahwa kata tersebut sudah disetujui secara resmi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa adalah lembaga yang bertugas mengembangkan dan memperkaya bahasa Indonesia serta melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kata baku yang sudah disetujui oleh lembaga ini dipastikan memiliki penggunaan yang benar dan dapat diterima di masyarakat.
Persetujuan kata baku oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa didasarkan pada beberapa kriteria, seperti ejaan, penggunaan, dan kejelasan makna. Kata baku harus memiliki ejaan yang benar dan tidak mengalami perubahan ejaan yang signifikan. Selain itu, kata baku harus memiliki penggunaan yang benar dan dapat diterima di masyarakat, serta memiliki makna yang jelas dan mudah dipahami.
Contoh kata baku adalah “buku”, “rumah”, “sekolah”, dan sebagainya. Kata-kata ini sudah disetujui secara resmi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai kata baku dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan kata-kata ini dalam penulisan atau percakapan dianggap benar dan dapat diterima di masyarakat.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, penting untuk memahami ciri-ciri kata baku agar dapat menulis dan berbicara dengan baik dan benar. Dengan menggunakan kata baku, kita dapat memperkaya kosakata kita serta meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia kita. Meskipun kata tidak baku atau kata serapan masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun penggunaan kata baku lebih dianjurkan dalam penulisan dan komunikasi formal.
2. Kata baku memiliki arti yang jelas dan mudah dipahami.
Ciri-ciri kedua dari kata baku adalah kata tersebut memiliki arti yang jelas dan mudah dipahami. Artinya, kata baku mempunyai definisi atau makna yang pasti sehingga tidak menimbulkan kebingungan atau keambiguan bagi pembaca atau pendengar. Sebagai contoh, kata “pulang” memiliki arti kembali ke rumah atau tempat tinggal. Arti ini sudah umum dipahami oleh masyarakat Indonesia dan tidak membingungkan dalam penggunaannya.
Kata baku juga dapat membantu memperkaya kosakata seseorang dan menghindari penggunaan kata-kata yang sama berulang-ulang. Dengan menggunakan kata baku yang memiliki arti yang jelas dan mudah dipahami, pembaca atau pendengar dapat lebih mudah memahami maksud atau tujuan dari teks atau pembicaraan tersebut.
Selain itu, kata baku juga memiliki kemampuan untuk menghindari salah pengertian atau kekeliruan dalam berkomunikasi. Penggunaan kata yang tidak baku atau kata yang ambigu dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi dan mempengaruhi efektivitas komunikasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menguasai kata baku dan memahami artinya dengan baik.
3. Kata baku umumnya berasal dari bahasa Indonesia asli dan bukan kata serapan dari bahasa asing.
Poin ketiga dari tema “sebutkan ciri-ciri kata baku” adalah kata baku umumnya berasal dari bahasa Indonesia asli dan bukan kata serapan dari bahasa asing. Hal ini berarti kata baku memiliki asal-usul yang berasal dari bahasa Indonesia, sehingga bentuk dan maknanya lebih mudah dipahami oleh masyarakat Indonesia.
Kata serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang kemudian digunakan dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata serapan dapat diterima dalam bahasa Indonesia, namun kata baku lebih dianjurkan untuk digunakan dalam penulisan dan percakapan sehari-hari. Beberapa contoh kata serapan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah “komputer”, “telepon”, “internet”, dan lain-lain.
Kata baku yang berasal dari bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan kata serapan. Kata baku memiliki struktur kalimat yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Selain itu, kata baku juga tidak membingungkan karena memiliki arti yang jelas dan mudah dipahami.
Penggunaan kata baku yang berasal dari bahasa Indonesia juga dapat membantu dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dengan menggunakan kata baku, seseorang dapat meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia mereka. Hal ini juga dapat membantu dalam memperkuat identitas budaya Indonesia di dunia internasional.
Dalam penulisan dan percakapan sehari-hari, penggunaan kata baku lebih dianjurkan karena kata tersebut lebih mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri kata baku agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
4. Kata baku tidak mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses atau waktu.
Ciri-ciri kata baku yang keempat adalah bahwa kata tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses atau waktu. Artinya, bentuk kata tersebut tidak berubah meskipun digunakan dalam berbagai konteks waktu atau tenses, seperti masa kini, masa lalu, atau masa depan.
Contohnya, kata “makan” adalah kata baku yang tidak mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses, seperti “saya makan”, “kamu makan”, “mereka makan”, “kemarin saya makan”, dan “besok saya akan makan”. Bentuk kata “makan” tetap sama, tidak berubah menjadi “memakan” atau “dimakan” ketika digunakan dalam konteks tenses yang berbeda.
Hal ini berbeda dengan kata yang tidak baku seperti kata serapan, yang seringkali mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses. Contohnya, kata “upload” yang diterima dalam bahasa Indonesia sebagai kata serapan dari bahasa Inggris, mengalami perubahan bentuk dalam berbagai tenses, seperti “saya upload”, “kamu upload”, “mereka upload”, “kemarin saya mengupload”, dan “besok saya akan mengupload”.
Dengan menguasai ciri-ciri kata baku yang keempat ini, seseorang dapat menghindari penggunaan kata yang tidak baku atau salah bentuk dalam penulisan atau percakapan. Penggunaan kata baku yang benar dan konsisten dalam berbagai konteks tenses atau waktu juga dapat meningkatkan kualitas tulisan atau percakapan seseorang.
5. Kata baku umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Poin kelima dari ciri-ciri kata baku adalah bahwa kata tersebut umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Artinya, kata baku sangat dikenal dan akrab dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, penggunaan kata baku dianggap sebagai bentuk keindahan bahasa Indonesia itu sendiri.
Penggunaan kata baku dalam percakapan sehari-hari sangat penting untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia. Hal ini juga berlaku dalam tulisan atau teks, seperti buku, koran, majalah, dan sebagainya. Penggunaan kata baku dalam tulisan formal sangat dianjurkan karena dapat memperkuat kesan profesional dan serius dalam komunikasi tersebut.
Meskipun kata tidak baku atau kata serapan masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun penggunaan kata baku lebih dianjurkan dalam penulisan dan komunikasi formal. Penggunaan kata baku dapat menghindarkan kesalahan dalam penulisan dan menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan mudah dipahami.
Selain itu, penggunaan kata baku juga dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia dalam dunia internasional. Dalam berbagai forum internasional, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, setiap orang harus berusaha untuk memahami dan menguasai penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia.