sebutkan beberapa masjid kuno di indonesia yang memiliki atap bertingkat – Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya. Salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah arsitektur masjid yang indah dan unik. Masjid-masjid di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda, salah satunya adalah atap bertingkat. Meskipun banyak masjid di Indonesia yang memiliki atap bertingkat, namun hanya beberapa masjid kuno yang masih mempertahankan keaslian arsitekturnya. Berikut ini adalah beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Trenggana. Masjid ini terkenal dengan atap bertingkatnya yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini dimaksudkan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Selain itu, atap bertingkat juga memberikan kesan yang elegan pada bangunan masjid.
2. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik dengan atap bertingkat yang terbuat dari ijuk. Atap bertingkat ini merupakan ciri khas dari masjid-masjid di Banten. Selain itu, masjid ini juga memiliki empat menara yang menjulang tinggi di atas bangunan masjid.
3. Masjid Agung Kudus
Masjid Agung Kudus dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Kudus. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat di Masjid Agung Demak, yaitu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Selain itu, atap bertingkat juga memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid.
4. Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Bonang. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini juga memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat di Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Kudus. Selain itu, masjid ini juga memiliki arsitektur yang unik dengan ornamen-ornamen yang indah.
5. Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Semarang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Amangkurat II. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini juga memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat di Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kudus, dan Masjid Agung Tuban. Selain itu, masjid ini juga memiliki arsitektur yang unik dengan ornamen-ornamen yang indah.
Itulah beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat. Masjid-masjid ini merupakan warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Selain itu, masjid-masjid ini juga menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu, kita harus merawat, menjaga, dan memelihara masjid-masjid ini agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan beberapa masjid kuno di indonesia yang memiliki atap bertingkat
1. Masjid Agung Demak memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati dan dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Trenggana.
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Masjid ini dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Trenggana dan terletak di Kota Demak, Jawa Tengah. Masjid Agung Demak menjadi saksi bisu dari sejarah kerajaan Islam Demak yang pernah berjaya pada masa lalu. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik dengan atap bertingkat yang menjulang tinggi di atas bangunan masjid. Atap bertingkat pada masjid ini dimaksudkan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Selain itu, atap bertingkat juga memberikan kesan yang elegan pada bangunan masjid.
Masjid Agung Demak memiliki sejarah yang sangat penting dalam perkembangan Islam di Indonesia. Masjid ini merupakan tempat berdirinya Kesultanan Demak yang menjadi pusat Islam pada abad ke-15. Masjid Agung Demak juga menjadi tempat pertemuan para ulama dan tokoh-tokoh Islam pada masa itu. Selain itu, masjid ini juga menjadi pusat pengajaran agama Islam dan peradaban pada masa lalu.
Masjid Agung Demak memiliki arsitektur yang khas dengan atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Selain itu, atap bertingkat juga memberikan kesan yang elegan pada bangunan masjid. Masjid Agung Demak juga memiliki ornamen-ornamen yang indah dan unik, seperti ukiran-ukiran pada dinding masjid dan ukiran-ukiran pada pintu masuk masjid.
Masjid Agung Demak menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Indonesia. Banyak wisatawan yang datang ke masjid ini untuk melihat arsitektur yang unik dan mengetahui lebih jauh tentang sejarah Islam di Indonesia. Masjid Agung Demak juga menjadi tempat ibadah bagi umat Islam di Kota Demak dan sekitarnya.
Dengan memiliki atap bertingkat yang unik, Masjid Agung Demak menjadi salah satu masjid kuno di Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Masjid ini menjadi warisan budaya dan sejarah yang berharga bagi Indonesia. Oleh karena itu, kita harus merawat, menjaga, dan memelihara masjid ini agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
2. Masjid Agung Banten memiliki atap bertingkat yang terbuat dari ijuk dan dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Maulana Hasanuddin.
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid kuno di Indonesia yang terkenal dengan keunikan atap bertingkatnya. Masjid ini dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Atap bertingkat pada masjid ini terbuat dari ijuk, yang merupakan bahan yang lazim digunakan pada arsitektur masjid di Banten. Atap bertingkat ini terdiri dari beberapa tingkat yang saling bertumpuk dan memberikan kesan yang indah dan menarik pada bangunan masjid.
Selain atap bertingkat, Masjid Agung Banten juga memiliki empat menara yang menjulang tinggi di atas bangunan masjid. Menara-menara ini juga terbuat dari ijuk dan memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid. Selain itu, masjid ini juga memiliki ornamen-ornamen yang indah dan unik, seperti ukiran-ukiran pada pintu dan jendela masjid.
Masjid Agung Banten juga memiliki sejarah yang penting dalam perkembangan Islam di Indonesia. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para santri dan ulama pada masa lalu. Di dalam masjid ini juga terdapat makam Sultan Maulana Hasanuddin dan keluarganya yang menjadi tempat ziarah bagi umat Islam.
Sebagai salah satu masjid kuno yang memiliki keunikan arsitektur atap bertingkat, Masjid Agung Banten menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer di Indonesia. Masjid ini menjadi saksi bisu dari sejarah kebudayaan dan keagamaan Indonesia yang kaya dan perlu dilestarikan untuk generasi yang akan datang.
3. Masjid Agung Kudus memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati dan dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Kudus.
Masjid Agung Kudus adalah salah satu masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat. Masjid ini dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Kudus dengan arsitektur khas Jawa yang unik. Atap bertingkat pada Masjid Agung Kudus terbuat dari kayu jati yang merupakan bahan yang tahan lama dan kuat. Atap bertingkat pada masjid ini memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat pada masjid-masjid lainnya, yaitu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid.
Masjid Agung Kudus memiliki bentuk bangunan yang unik dengan lima kubah yang menjulang tinggi. Arsitektur khas Jawa juga terlihat pada ornamen-ornamen yang menghiasi seluruh bangunan masjid tersebut. Selain itu, masjid ini juga memiliki mihrab yang indah dengan ornamen-ornamen yang sangat detail.
Masjid Agung Kudus juga memiliki sejarah yang kaya akan budaya dan keagamaan. Sunan Kudus adalah salah satu tokoh agama di Indonesia yang terkenal dengan ajaran-ajarannya yang moderat dan toleran. Masjid Agung Kudus juga menjadi tempat yang penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia karena banyak orang yang datang ke masjid ini untuk belajar agama Islam.
Sebagai salah satu masjid kuno yang memiliki atap bertingkat, Masjid Agung Kudus menjadi salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Masjid ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan patut dijaga agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
4. Masjid Agung Tuban memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati dan dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Bonang.
Masjid Agung Tuban adalah salah satu masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat. Masjid ini dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Bonang. Masjid ini memiliki arsitektur khas yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur tradisional Jawa dengan arsitektur Islam. Atap bertingkat pada masjid ini terbuat dari kayu jati yang kuat dan tahan lama. Atap bertingkat pada masjid ini memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat pada masjid-masjid kuno lainnya, yaitu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid.
Masjid Agung Tuban memiliki ornamen-ornamen yang indah dan unik. Masjid ini memiliki bangunan utama dengan atap bertingkat dan empat menara yang menjulang tinggi di atas bangunan masjid. Selain itu, masjid ini juga memiliki halaman yang luas yang digunakan untuk beribadah dan berbagai kegiatan keagamaan. Masjid Agung Tuban merupakan salah satu masjid kuno yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah hingga saat ini dan menjadi destinasi wisata religi yang populer di Indonesia.
5. Masjid Agung Semarang memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati dan dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Amangkurat II.
Poin ke-5 dari tema “sebutkan beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat” adalah “Masjid Agung Semarang memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati dan dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Amangkurat II.”
Masjid Agung Semarang terletak di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini dibangun pada tahun 1753 oleh Sultan Amangkurat II dan merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik dengan atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati.
Atap bertingkat di Masjid Agung Semarang memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat di Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kudus, dan Masjid Agung Tuban, yaitu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Selain itu, atap bertingkat juga memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid.
Masjid Agung Semarang memiliki luas 4.700 meter persegi dan mampu menampung hingga 15.000 jamaah. Masjid ini juga memiliki kubah utama yang terbuat dari tembaga dan empat kubah kecil di sisi-sisinya. Selain itu, masjid ini juga dilengkapi dengan taman yang indah dan air mancur sebagai hiasan di halaman masjid.
Masjid Agung Semarang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Masjid ini juga menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu, merawat, menjaga, dan memelihara masjid ini penting agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
6. Atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid.
Poin keenam dari tema “sebutkan beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat” adalah “Atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid.” Pada umumnya, atap bertingkat pada masjid kuno dibangun dengan tujuan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Dalam masjid, sirkulasi udara sangat penting untuk menjaga kebersihan udara dan kenyamanan para jamaah saat beribadah.
Atap bertingkat pada masjid kuno didesain untuk memungkinkan udara masuk melalui celah-celah antara atap. Udara yang masuk kemudian mengalir ke dalam masjid dan membawa udara kotor keluar melalui ventilasi di atas atap. Hal ini membuat udara di dalam masjid tetap segar dan bersih.
Selain itu, sirkulasi udara yang baik juga membantu menjaga suhu di dalam masjid tetap stabil, terutama di daerah-daerah yang memiliki cuaca panas dan lembap. Sirkulasi udara yang baik juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyebaran penyakit di dalam masjid.
Oleh karena itu, atap bertingkat pada masjid kuno memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan para jamaah yang beribadah di dalam masjid. Meskipun saat ini bahan dan desain atap pada masjid telah berubah, namun masjid-masjid kuno dengan atap bertingkat tetap menjadi saksi bisu dari kebijakan arsitektur yang diterapkan pada masa lalu dan menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.
7. Atap bertingkat juga memberikan kesan yang elegan dan megah pada bangunan masjid.
Poin ke-7 pada tema “Sebutkan Beberapa Masjid Kuno di Indonesia yang Memiliki Atap Bertingkat” menyatakan bahwa atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan kesan yang elegan dan megah pada bangunan masjid. Atap bertingkat ini menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur masjid-masjid kuno di Indonesia dan menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Atap bertingkat pada masjid-masjid ini memiliki bentuk yang unik dan indah, sehingga memberikan kesan tersendiri pada bangunan masjid dan membuatnya terlihat lebih menarik. Selain itu, atap bertingkat pada masjid-masjid kuno ini juga memberikan kesan yang megah dan monumental pada bangunan masjid, sehingga membuatnya terlihat lebih berwibawa dan menunjukkan kebesaran Islam.
Selain memberikan kesan yang elegan dan megah, atap bertingkat pada masjid-masjid kuno di Indonesia juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Atap bertingkat ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu jati dan ijuk, sehingga memberikan kesan yang alami dan ramah lingkungan. Selain itu, atap bertingkat pada masjid-masjid kuno ini juga dibuat dengan teknik dan keterampilan yang tinggi, sehingga memiliki nilai seni yang tinggi.
Dengan demikian, atap bertingkat pada masjid-masjid kuno di Indonesia bukan hanya memiliki nilai fungsional, tetapi juga nilai estetika yang tinggi. Atap bertingkat ini merupakan salah satu ciri khas dari arsitektur masjid-masjid kuno di Indonesia dan menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang ingin melihat keindahan dan kebesaran Islam.
8. Masjid-masjid kuno tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Poin ke-8 dari tema ‘sebutkan beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat’ menjelaskan bahwa masjid-masjid kuno tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Masjid-masjid tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi saksi bisu dari kekayaan sejarah, budaya, dan agama Indonesia. Oleh karena itu, menjaga dan merawat masjid-masjid kuno tersebut sangat penting agar dapat dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
Dalam menjaga dan memelihara masjid-masjid kuno tersebut agar tetap lestari, dibutuhkan kerja sama dari masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan renovasi dan pemeliharaan secara berkala agar bangunan masjid tetap kokoh dan aman. Selain itu, juga dapat dilakukan upaya pelestarian arsitektur bangunan dan ornamen-ornamen pada masjid-masjid tersebut agar tetap mempertahankan keasliannya.
Masjid-masjid kuno ini juga dapat menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Dengan menjaga dan memelihara masjid-masjid kuno tersebut, dapat membuka peluang untuk meningkatkan potensi wisata serta memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia kepada masyarakat dunia.
Dengan demikian, menjaga dan melestarikan masjid-masjid kuno dengan atap bertingkat tersebut sangatlah penting. Masjid-masjid tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan potensi pariwisata serta memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia kepada dunia.
9. Masjid-masjid kuno tersebut menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah arsitektur masjid yang unik dan indah. Beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat adalah Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Kudus, Masjid Agung Tuban, dan Masjid Agung Semarang.
Masjid Agung Demak dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Trenggana. Masjid ini terkenal dengan atap bertingkatnya yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang elegan pada bangunan masjid. Selain itu, Masjid Agung Demak juga menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Masjid Agung Banten dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari ijuk. Atap bertingkat ini juga memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid. Masjid Agung Banten juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan karena menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Masjid Agung Kudus dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Kudus. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini memiliki fungsi yang sama dengan atap bertingkat di Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Banten, yaitu memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid. Masjid Agung Kudus juga menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Masjid Agung Tuban dibangun pada abad ke-16 oleh Sunan Bonang. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini juga memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid. Masjid Agung Tuban juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan karena menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Masjid Agung Semarang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Amangkurat II. Masjid ini memiliki atap bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Atap bertingkat ini juga memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang megah pada bangunan masjid. Masjid Agung Semarang juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan karena menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan.
Atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid dan memberikan kesan yang elegan dan megah pada bangunan masjid. Selain itu, masjid-masjid kuno tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan karena menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu, kita harus menjaga, merawat, dan memelihara masjid-masjid kuno tersebut agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
10. Merawat, menjaga, dan memelihara masjid-masjid kuno tersebut penting agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.
Indonesia memiliki sejarah panjang yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan. Salah satu bukti dari kekayaan budaya tersebut terdapat pada bangunan-bangunan masjid kuno yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa masjid kuno tersebut memiliki ciri khas berupa atap bertingkat yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan juga para peneliti yang tertarik pada sejarah dan arsitektur bangunan.
Poin keenam pada tema ‘sebutkan beberapa masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat’ adalah bahwa atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid. Hal ini sangat penting karena masjid adalah tempat ibadah yang seringkali dipadati oleh jamaah yang membutuhkan lingkungan yang sejuk dan nyaman. Atap bertingkat ini dirancang agar udara dapat mengalir dengan lancar di dalam masjid sehingga tercipta suasana yang sejuk dan nyaman.
Poin ketujuh adalah atap bertingkat juga memberikan kesan yang elegan dan megah pada bangunan masjid. Atap bertingkat memberikan kesan visual yang sangat menarik pada bangunan masjid, sehingga memperkuat karakteristik arsitektur masjid tersebut. Hal ini juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin melihat-lihat keindahan arsitektur masjid kuno di Indonesia.
Poin kedelapan adalah masjid-masjid kuno tersebut merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Masjid-masjid kuno tersebut bukan hanya merupakan bangunan fisik, namun juga merupakan simbol dari keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menjaga dan melestarikan masjid-masjid kuno tersebut agar dapat terus menjadi saksi sejarah bagi generasi yang akan datang.
Poin kesembilan adalah bahwa masjid-masjid kuno tersebut menjadi saksi bisu dari sejarah Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan keagamaan. Masjid-masjid kuno tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat penting sebagai bukti keberagaman dan toleransi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan menjaga dan melestarikan masjid-masjid kuno tersebut, kita dapat mempelajari lebih banyak tentang sejarah Indonesia dan juga memahami nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh masyarakat di masa lalu.
Poin kesepuluh adalah bahwa merawat, menjaga, dan memelihara masjid-masjid kuno tersebut penting agar tetap lestari dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang. Upaya untuk melestarikan masjid-masjid kuno tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan melakukan perawatan secara berkala, membangun infrastruktur yang memadai untuk memudahkan akses ke masjid-masjid kuno tersebut, serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, masjid-masjid kuno di Indonesia yang memiliki atap bertingkat merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Atap bertingkat pada masjid-masjid tersebut memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam masjid, serta memberikan kesan visual yang elegan dan megah pada bangunan masjid. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga dan melestarikan masjid-masjid kuno tersebut sangat penting agar dapat terus menjadi warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.