Sebutkan Bagian Bagian Dari Proposal

sebutkan bagian bagian dari proposal – Proposal adalah dokumen tertulis yang berisi rancangan suatu kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Proposal dianggap sebagai alat komunikasi yang efektif antara penulis proposal dan penerima proposal. Dalam membuat proposal, harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat diterima oleh pihak yang dituju. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bagian-bagian proposal yang harus ada di dalamnya.

Bagian pertama dari sebuah proposal adalah judul. Judul harus mencerminkan isi proposal secara singkat dan jelas. Judul yang baik harus bisa menarik perhatian dan memberikan gambaran tentang apa yang akan dibahas dalam proposal.

Setelah judul, bagian berikutnya adalah pendahuluan. Pendahuluan biasanya berisi tentang latar belakang dan tujuan dari proposal yang dibuat. Pada bagian ini, penulis harus memberikan alasan mengapa kegiatan atau proyek tersebut perlu dilakukan dan apa manfaatnya bagi penerima proposal.

Bagian selanjutnya dalam proposal adalah deskripsi kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara rinci tentang kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Penjelasan ini meliputi tujuan, sasaran, metode, dan pelaksanaan kegiatan atau proyek tersebut.

Bagian berikutnya adalah anggaran dan pembiayaan. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan rincian biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek. Rincian biaya ini meliputi biaya operasional, biaya transportasi, biaya perlengkapan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut.

Setelah itu, bagian berikutnya adalah jadwal pelaksanaan. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan jadwal waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Jadwal pelaksanaan ini harus disusun secara rinci dan terperinci agar memudahkan pihak yang akan melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut.

Bagian terakhir dari sebuah proposal adalah penutup. Pada bagian ini, penulis harus memberikan kesimpulan dari proposal yang dibuat. Penulis juga harus menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan.

Dalam membuat proposal, sangat penting untuk memperhatikan seluruh bagian-bagian yang harus ada di dalamnya. Selain itu, penulis harus menyusun proposal dengan rapi dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang dituju. Dengan memperhatikan semua hal tersebut, diharapkan proposal yang dibuat bisa diterima dan dilaksanakan dengan baik.

Rangkuman:

Penjelasan: sebutkan bagian bagian dari proposal

1. Judul proposal harus mencerminkan isi proposal secara singkat dan jelas.

Judul proposal adalah bagian pertama yang harus ada dalam sebuah proposal. Judul proposal harus mencerminkan isi proposal secara singkat dan jelas. Judul harus mampu menarik perhatian pihak yang dituju dan memberikan gambaran tentang apa yang akan dibahas dalam proposal. Judul yang baik seharusnya mencerminkan tujuan dan sasaran dari proposal, dan juga harus mudah diingat dan mudah diucapkan sehingga memudahkan pihak yang menerima proposal untuk mengingatnya.

Judul proposal juga harus berisi kata kunci yang relevan dengan topik atau isu yang dibahas dalam proposal. Kata kunci ini akan membantu pihak yang menerima proposal untuk melihat sejauh mana topik yang dibahas dalam proposal dan apakah proposal tersebut cocok atau tidak dengan kebutuhan mereka. Selain itu, judul harus singkat dan jelas sehingga pihak yang menerima proposal dapat dengan mudah memahami isi proposal hanya dengan membaca judulnya.

Judul proposal yang baik juga harus menunjukkan manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh oleh pihak yang menerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang diusulkan. Oleh karena itu, judul yang baik harus mampu menggambarkan manfaat atau keuntungan yang akan didapatkan oleh pihak yang menerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan.

Dalam membuat judul proposal, penulis harus memperhatikan beberapa hal, seperti memilih kata-kata yang tepat dan singkat, menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak jelas, dan memastikan bahwa judul mencerminkan isi proposal secara singkat dan jelas. Dengan demikian, judul proposal yang baik akan membantu penulis untuk menarik perhatian pihak yang menerima proposal dan memastikan bahwa proposal yang dibuat akan diterima dan dilaksanakan dengan baik.

2. Pendahuluan dalam proposal harus memberikan alasan mengapa kegiatan atau proyek tersebut perlu dilakukan dan apa manfaatnya bagi penerima proposal.

Pendahuluan dalam sebuah proposal merupakan bagian yang sangat penting, karena bagian ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai tujuan proposal yang disusun. Dalam bagian ini, penulis harus memberikan alasan mengapa kegiatan atau proyek tersebut perlu dilakukan dan apa manfaatnya bagi penerima proposal.

Penulis harus dapat memaparkan secara jelas dan singkat mengenai latar belakang atau masalah yang ingin diselesaikan melalui kegiatan atau proyek tersebut. Selain itu, penulis juga harus mampu memberikan gambaran mengenai tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan atau proyek tersebut.

Pada bagian pendahuluan, penulis juga harus mampu memaparkan mengenai manfaat yang akan didapatkan oleh penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai manfaat yang akan diperoleh melalui kegiatan atau proyek tersebut.

Dalam penulisan pendahuluan, penulis harus mampu membuat penerima proposal tertarik dan percaya bahwa kegiatan atau proyek yang diusulkan benar-benar perlu dilakukan dan memiliki manfaat yang signifikan. Jika pendahuluan yang disusun dengan baik, maka proposal akan memiliki nilai tambah dan akan meningkatkan peluang proposal diterima dan dilaksanakan.

3. Deskripsi kegiatan atau proyek yang akan dilakukan harus dijelaskan secara rinci tentang tujuan, sasaran, metode, dan pelaksanaan kegiatan atau proyek tersebut.

Bagian ketiga dari sebuah proposal adalah deskripsi kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara rinci tentang kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Deskripsi ini meliputi tujuan, sasaran, metode, dan pelaksanaan kegiatan atau proyek tersebut.

Tujuan kegiatan atau proyek harus dijelaskan secara jelas dan spesifik. Tujuan harus bisa menjawab pertanyaan “apa” dan “mengapa” kegiatan atau proyek tersebut dilakukan. Misalnya, tujuan dari kegiatan pengadaan alat kesehatan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai melalui kegiatan atau proyek yang dilakukan. Sasaran hendaknya terukur dan dapat dinilai keberhasilannya. Sasaran yang baik harus terukur, spesifik, dan terjangkau. Misalnya, sasaran dari kegiatan pengadaan alat kesehatan adalah mencapai target peningkatan tingkat kepuasan pasien sebesar 30% dalam waktu 6 bulan.

Metode adalah cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Metode harus dijelaskan secara rinci dan jelas agar pihak yang akan melaksanakan kegiatan atau proyek dapat memahaminya dengan mudah. Misalnya, metode yang akan digunakan dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan adalah dengan melakukan survei kebutuhan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit, melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk mencari alat kesehatan yang sesuai, dan melakukan pelatihan kepada staf rumah sakit mengenai penggunaan alat kesehatan tersebut.

Pelaksanaan kegiatan atau proyek harus dijelaskan secara rinci, termasuk di dalamnya tahapan-tahapan pelaksanaan dan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap tahapannya. Pelaksanaan kegiatan atau proyek harus disusun secara terperinci agar memudahkan pihak yang akan melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Misalnya, pelaksanaan kegiatan pengadaan alat kesehatan meliputi tahap survei kebutuhan alat kesehatan, tahap kerjasama dengan pihak terkait untuk mencari alat kesehatan yang sesuai, tahap pelatihan kepada staf rumah sakit mengenai penggunaan alat kesehatan tersebut, dan tahap pengadaan alat kesehatan.

Dalam deskripsi kegiatan atau proyek, penulis juga harus memberikan informasi yang cukup tentang kelebihan dan keunggulan dari kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Deskripsi yang baik akan memberikan gambaran yang jelas dan memukau tentang kegiatan atau proyek yang diusulkan. Semua informasi yang disajikan harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Rincian biaya harus disajikan dalam bagian anggaran dan pembiayaan proposal, yang meliputi biaya operasional, biaya transportasi, biaya perlengkapan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut.

Pada poin keempat dari bagian-bagian proposal, yaitu anggaran dan pembiayaan, penulis proposal harus menyajikan rincian biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek yang diajukan. Bagian anggaran dan pembiayaan ini sangat penting karena dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek harus sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Rincian biaya yang harus disajikan meliputi biaya operasional, biaya transportasi, biaya perlengkapan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Penulis proposal harus memperhitungkan dengan cermat setiap aspek yang memerlukan biaya.

Selain itu, penulis proposal juga harus menjelaskan sumber dana yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Sumber dana ini bisa berasal dari pihak sponsor, lembaga donor, atau dari sumber dana internal organisasi.

Dalam bagian anggaran dan pembiayaan, penulis proposal harus menyajikan rincian biaya yang realistis, sesuai dengan kebutuhan, dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Rincian biaya yang disajikan harus jelas dan terperinci agar pihak yang menerima proposal bisa memahami dengan baik tentang penggunaan dana yang diminta.

Dengan menyajikan rincian biaya yang jelas dan terperinci, diharapkan proposal yang dibuat bisa diterima dan dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, bagian anggaran dan pembiayaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah proposal.

5. Jadwal pelaksanaan harus terperinci dan disusun secara rinci dalam bagian jadwal pelaksanaan proposal.

Poin ke-5 dari sebutkan bagian-bagian proposal adalah jadwal pelaksanaan. Bagian ini sangat penting karena jadwal pelaksanaan harus disusun secara terperinci agar kegiatan atau proyek yang diusulkan dapat berjalan lancar.

Pada bagian jadwal pelaksanaan, penulis proposal harus menyajikan jadwal waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Jadwal pelaksanaan ini harus disusun secara rinci, seperti kapan kegiatan dimulai, bagaimana tahapannya, dan kapan kegiatan akan selesai.

Penulis proposal juga harus memperhatikan waktu yang diperlukan untuk setiap tahapan kegiatan atau proyek dan membaginya secara proporsional dalam jadwal pelaksanaan. Penting untuk memperhitungkan waktu yang akan dibutuhkan untuk setiap tahapan agar kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Selain itu, penulis proposal juga harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kendala atau perubahan dalam pelaksanaan kegiatan atau proyek. Dalam hal ini, penulis harus merencanakan jadwal cadangan atau jadwal alternatif agar kegiatan atau proyek dapat tetap berjalan dengan baik.

Jadwal pelaksanaan yang terperinci dan disusun secara rinci akan membantu pihak yang akan melaksanakan kegiatan atau proyek untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini juga akan membantu dalam mengawasi dan mengontrol pelaksanaan kegiatan atau proyek agar sesuai dengan rencana.

Oleh karena itu, penulis proposal harus menyusun jadwal pelaksanaan dengan cermat dan detail agar kegiatan atau proyek yang diusulkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Jadwal pelaksanaan yang baik juga akan meningkatkan peluang proposal diterima oleh pihak yang dituju.

6. Penutup proposal harus memberikan kesimpulan dari proposal yang dibuat dan menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan.

Poin keenam dari bagian-bagian proposal adalah penutup. Penutup proposal berfungsi sebagai rangkuman atau kesimpulan dari proposal yang telah dibuat. Bagian ini juga digunakan untuk menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh pihak penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan.

Dalam penutup proposal, penulis harus dapat merangkum seluruh isi proposal secara singkat dan padat. Hal ini bertujuan agar pihak penerima proposal tidak kesulitan untuk memahami isi proposal. Penutup proposal juga harus dapat memberikan gambaran keseluruhan tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan atau proyek yang diajukan.

Selain itu, penulis juga harus mampu menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh pihak penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan. Penekanan ini dapat dilakukan dengan cara menyoroti manfaat yang sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan dan deskripsi kegiatan atau proyek. Penekanan ini bertujuan agar pihak penerima proposal semakin yakin dan tertarik untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut.

Terakhir, penulis juga dapat menuliskan harapan atau rekomendasi di dalam penutup proposal. Hal ini dapat berupa harapan agar kegiatan atau proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar atau rekomendasi untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan atau proyek yang telah dilaksanakan. Dengan menuliskan harapan atau rekomendasi, penulis dapat menunjukkan bahwa dirinya memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap kegiatan atau proyek yang diajukan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerima proposal.

7. Penting untuk memperhatikan seluruh bagian-bagian yang harus ada di dalam proposal dan menyusun proposal dengan rapi dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang dituju.

Dalam sebuah proposal, terdapat beberapa bagian yang harus ada di dalamnya. Salah satu bagian yang penting adalah pentingnya memperhatikan seluruh bagian-bagian tersebut agar proposal dapat disusun dengan rapi dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang dituju.

Dalam membuat proposal, penulis harus memperhatikan setiap bagian dari proposal, seperti judul, pendahuluan, deskripsi kegiatan atau proyek, anggaran dan pembiayaan, jadwal pelaksanaan, dan penutup. Setiap bagian tersebut harus dijelaskan dengan rinci dan jelas agar pihak yang dituju dapat memahami proposal tersebut dengan mudah.

Selain itu, penyusunan proposal harus dilakukan secara rapi dan jelas. Proposal yang disusun dengan rapi akan memudahkan pembaca untuk memahami isi proposal. Selain itu, proposal yang jelas akan membuat pihak yang dituju lebih tertarik untuk melaksanakan kegiatan atau proyek yang diusulkan dalam proposal tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan seluruh bagian-bagian yang harus ada di dalam proposal dan menyusun proposal dengan rapi dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang dituju. Dengan demikian, proposal yang dibuat dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh pihak yang dituju.

8. Proposal dianggap sebagai alat komunikasi yang efektif antara penulis proposal dan penerima proposal.

Proposal dianggap sebagai alat komunikasi yang efektif antara penulis proposal dan penerima proposal. Proposal membantu penulis menyampaikan ide atau gagasan mereka secara jelas dan terperinci mengenai kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan. Proposal juga membantu memperjelas tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan atau proyek tersebut. Dengan begitu, penerima proposal dapat memahami dengan jelas apa yang akan dilakukan dan manfaat apa yang akan didapatkan dari kegiatan atau proyek tersebut. Dalam hal ini, penulis harus memperhatikan setiap bagian dari proposal untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan telah disampaikan dengan jelas dan terperinci. Hal ini akan memudahkan penerima proposal untuk memutuskan apakah proposal yang diajukan layak dilaksanakan atau tidak.

9. Proposal harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat diterima oleh pihak yang dituju.

Poin ke-9 dari tema “sebutkan bagian-bagian dari proposal” adalah bahwa proposal harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat diterima oleh pihak yang dituju. Hal ini penting untuk diperhatikan karena syarat-syarat tersebut akan menentukan apakah proposal akan diterima atau tidak.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah proposal antara lain harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, harus memiliki rencana kerja yang jelas dan terstruktur, harus memiliki alasan yang kuat mengapa kegiatan tersebut perlu dilakukan, harus memiliki sumber daya yang memadai, dan harus memiliki biaya yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

Selain itu, proposal juga harus memperhatikan target penerima proposal. Jika penerima proposal adalah lembaga atau organisasi tertentu, maka proposal harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari lembaga atau organisasi tersebut. Hal ini akan meningkatkan peluang proposal tersebut diterima.

Dalam memenuhi syarat-syarat tersebut, penulis proposal harus memperhatikan setiap bagian dari proposal dengan baik. Seluruh bagian proposal harus disusun dengan rapi dan jelas sehingga mudah dipahami oleh pihak yang dituju. Dalam menyusun proposal, penulis harus memperhatikan detail-detail kecil agar tidak terjadi kesalahan atau kelalaian yang dapat mengurangi peluang proposal diterima.

Dalam hal ini, penulis proposal juga dapat meminta bantuan dari pihak yang lebih berpengalaman dalam menyusun proposal. Pihak tersebut dapat memberikan masukan dan saran dalam menyusun proposal sehingga memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan.

Dalam rangka memenuhi syarat-syarat tertentu agar proposal dapat diterima, maka penulis harus memperhatikan setiap bagian dari proposal dengan seksama dan teliti. Proposal yang memenuhi syarat-syarat ini dapat meningkatkan peluang diterimanya proposal dan keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan atau proyek yang diusulkan.

10. Bagian-bagian proposal yang harus ada di dalamnya antara lain judul, pendahuluan, deskripsi kegiatan atau proyek, anggaran dan pembiayaan, jadwal pelaksanaan, dan penutup.

Proposal adalah dokumen tertulis yang berisi rancangan suatu kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Agar proposal dapat diterima oleh pihak yang dituju, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bagian-bagian proposal yang harus ada di dalamnya.

Poin ke-1, yaitu Judul proposal harus mencerminkan isi proposal secara singkat dan jelas. Judul proposal harus dapat menarik perhatian dan memberikan gambaran tentang apa yang akan dibahas dalam proposal. Judul yang baik akan memudahkan pihak yang akan membaca proposal untuk memahami isi proposal secara cepat dan tepat.

Poin ke-2, yaitu Pendahuluan dalam proposal harus memberikan alasan mengapa kegiatan atau proyek tersebut perlu dilakukan dan apa manfaatnya bagi penerima proposal. Pada bagian ini, penulis harus memberikan latar belakang dan tujuan dari kegiatan atau proyek tersebut. Penjelasan tersebut harus cukup jelas agar pihak yang membaca proposal dapat memahami alasan dan manfaat dari kegiatan atau proyek tersebut.

Poin ke-3, yaitu Deskripsi kegiatan atau proyek yang akan dilakukan harus dijelaskan secara rinci tentang tujuan, sasaran, metode, dan pelaksanaan kegiatan atau proyek tersebut. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Penjelasan tersebut harus mencakup tujuan, sasaran, metode, dan pelaksanaan kegiatan atau proyek tersebut agar pihak yang membaca proposal dapat memahami dengan jelas tentang rencana kegiatan atau proyek tersebut.

Poin ke-4, yaitu Rincian biaya harus disajikan dalam bagian anggaran dan pembiayaan proposal, yang meliputi biaya operasional, biaya transportasi, biaya perlengkapan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan rincian biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Rincian biaya harus disusun secara rinci dan jelas agar pihak yang membaca proposal dapat memahami dengan mudah besarnya biaya yang dibutuhkan.

Poin ke-5, yaitu Jadwal pelaksanaan harus terperinci dan disusun secara rinci dalam bagian jadwal pelaksanaan proposal. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan jadwal waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut. Jadwal pelaksanaan harus disusun secara rinci agar pihak yang membaca proposal dapat memahami dengan jelas waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek tersebut.

Poin ke-6, yaitu Penutup proposal harus memberikan kesimpulan dari proposal yang dibuat dan menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan. Pada bagian ini, penulis harus memberikan kesimpulan dari proposal yang dibuat. Penulis harus menekankan kembali manfaat yang akan didapatkan oleh penerima proposal jika kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan. Tujuan dari penutup adalah untuk menguatkan argumen dan membujuk penerima proposal agar menerima usulan yang diajukan.

Poin ke-7, yaitu Penting untuk memperhatikan seluruh bagian-bagian yang harus ada di dalam proposal dan menyusun proposal dengan rapi dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang dituju. Hal ini penting untuk memastikan proposal dapat diterima oleh pihak yang dituju dan dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam menyusun proposal, penulis harus memperhatikan struktur, tata bahasa, dan format yang sesuai.

Poin ke-8, yaitu Proposal dianggap sebagai alat komunikasi yang efektif antara penulis proposal dan penerima proposal. Proposal merupakan sarana untuk menyampaikan ide atau usulan kepada pihak yang dituju. Oleh karena itu, penulis harus memperhatikan bahasa dan tata cara penyampaian yang efektif agar dapat memberikan pengaruh positif kepada penerima proposal.

Poin ke-9, yaitu Proposal harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat diterima oleh pihak yang dituju. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bagian-bagian proposal yang harus ada di dalamnya. Selain itu, proposal harus disusun dengan format yang sesuai dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak yang dituju.

Poin ke-10, yaitu Bagian-bagian proposal yang harus ada di dalamnya antara lain judul, pendahuluan, deskripsi kegiatan atau proyek, anggaran dan pembiayaan, jadwal pelaksanaan, dan penutup. Bagian-bagian tersebut harus disusun secara rinci dan jelas agar memudahkan pihak yang membaca proposal untuk memahami isi proposal secara cepat dan tepat.