Jelaskan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen

jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen – Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berbeda. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada dalam karya sastra itu sendiri, seperti tema, alur, tokoh, setting, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada di luar karya sastra itu sendiri, seperti latar belakang penulis, kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis, dan lain-lain.

Unsur intrinsik cerpen sangat penting untuk dipahami karena ia mempengaruhi keseluruhan cerita dan memberikan kesan yang lebih dalam kepada pembaca. Pertama-tama, tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerpen. Tema biasanya berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari seperti cinta, persahabatan, kehilangan, dan lain-lain. Tema ini bisa diuraikan dalam beberapa tokoh atau dalam alur cerita.

Alur cerita adalah urutan kejadian dalam cerpen. Alur ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Alur sederhana biasanya hanya memiliki satu masalah utama dan diselesaikan dalam akhir cerita. Sedangkan alur kompleks memiliki beberapa masalah yang berdampak pada beberapa tokoh dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi.

Tokoh adalah karakter dalam cerpen yang biasanya memiliki peran penting dalam cerita. Tokoh bisa menjadi protagonis atau antagonis, tergantung pada peran mereka dalam cerpen. Karakterisasi tokoh harus dilakukan dengan baik agar pembaca bisa merasa terhubung dengan tokoh tersebut dan memahami perjalanan ceritanya.

Setting adalah tempat dan waktu cerita berlangsung. Setting juga bisa mempengaruhi cerita dan memberikan nuansa yang lebih dalam kepada pembaca. Setting bisa menjadi karakter di dalam cerita dan membantu membangun suasana cerita.

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen. Amanat bisa bersifat terbuka atau tertutup, tergantung pada penulis. Amanat yang baik bisa memberikan inspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pembaca.

Selain unsur intrinsik, cerpen juga memiliki unsur ekstrinsik yang mempengaruhi pembaca dalam membaca cerpen tersebut. Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Misalnya, jika penulis berasal dari daerah tertentu, ia bisa menampilkan keunikan dan karakteristik daerah tersebut dalam cerpennya.

Kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis juga bisa mempengaruhi isi cerpen. Misalnya, cerpen yang ditulis saat masa Orde Baru memiliki pesan politik yang berbeda dengan cerpen yang ditulis saat masa reformasi.

Kesimpulannya, unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen sangat penting untuk dipahami agar pembaca bisa memahami cerita dengan baik. Unsur intrinsik memberikan kesan yang lebih dalam kepada pembaca, sedangkan unsur ekstrinsik bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Oleh karena itu, sebagai pembaca cerpen, kita harus memperhatikan kedua unsur tersebut untuk memahami cerpen dengan baik.

Penjelasan: jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen

1. Cerpen memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berbeda.

Cerpen adalah sebuah karya sastra yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berbeda. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri, seperti tema, alur, tokoh, setting, dan amanat. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada di luar karya sastra, seperti latar belakang penulis, kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis, dan lain-lain.

Unsur intrinsik cerpen sangat penting untuk dipahami karena ia mempengaruhi keseluruhan cerita dan memberikan kesan yang lebih dalam kepada pembaca. Tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerpen. Tema biasanya berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari seperti cinta, persahabatan, kehilangan, dan lain-lain. Tema ini bisa diuraikan dalam beberapa tokoh atau dalam alur cerita.

Alur cerita adalah urutan kejadian dalam cerpen. Alur ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Alur sederhana biasanya hanya memiliki satu masalah utama dan diselesaikan dalam akhir cerita. Sedangkan alur kompleks memiliki beberapa masalah yang berdampak pada beberapa tokoh dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi.

Tokoh adalah karakter dalam cerpen yang biasanya memiliki peran penting dalam cerita. Tokoh bisa menjadi protagonis atau antagonis, tergantung pada peran mereka dalam cerpen. Karakterisasi tokoh harus dilakukan dengan baik agar pembaca bisa merasa terhubung dengan tokoh tersebut dan memahami perjalanan ceritanya.

Setting adalah tempat dan waktu cerita berlangsung. Setting juga bisa mempengaruhi cerita dan memberikan nuansa yang lebih dalam kepada pembaca. Setting bisa menjadi karakter di dalam cerita dan membantu membangun suasana cerita.

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen. Amanat bisa bersifat terbuka atau tertutup, tergantung pada penulis. Amanat yang baik bisa memberikan inspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pembaca.

Selain unsur intrinsik, cerpen juga memiliki unsur ekstrinsik yang mempengaruhi pembaca dalam membaca cerpen tersebut. Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Misalnya, jika penulis berasal dari daerah tertentu, ia bisa menampilkan keunikan dan karakteristik daerah tersebut dalam cerpennya.

Kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis juga bisa mempengaruhi isi cerpen. Misalnya, cerpen yang ditulis saat masa Orde Baru memiliki pesan politik yang berbeda dengan cerpen yang ditulis saat masa reformasi.

Kesimpulannya, unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen sangat penting untuk dipahami agar pembaca bisa memahami cerita dengan baik. Unsur intrinsik memberikan kesan yang lebih dalam kepada pembaca, sedangkan unsur ekstrinsik bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Oleh karena itu, sebagai pembaca cerpen, kita harus memperhatikan kedua unsur tersebut untuk memahami cerpen dengan baik.

2. Unsur intrinsik meliputi tema, alur, tokoh, setting, dan amanat.

Cerpen adalah sebuah karya sastra yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berbeda. Unsur intrinsik cerpen mencakup beberapa elemen yang ada di dalam cerpen itu sendiri, seperti tema, alur, tokoh, setting, dan amanat. Kelima unsur ini sangat penting dalam cerpen karena masing-masing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap cerita dan dapat membantu pembaca memahami cerpen secara lebih baik.

Pertama, tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerpen. Tema cerpen bisa berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari seperti cinta, persahabatan, kehilangan, dan lain-lain. Tema dalam cerpen biasanya dikembangkan dan diperjelas melalui alur cerita, tokoh, setting, dan amanat.

Kedua, alur cerita adalah urutan kejadian dalam cerpen. Alur cerpen bisa sederhana atau kompleks, tergantung pada cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Alur cerpen yang sederhana biasanya hanya memiliki satu masalah utama yang diselesaikan dalam akhir cerita, sedangkan alur cerpen yang kompleks memiliki beberapa masalah yang berdampak pada beberapa tokoh dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi.

Ketiga, tokoh adalah karakter dalam cerpen yang memiliki peran penting dalam cerita. Tokoh bisa menjadi protagonis atau antagonis, tergantung pada peran mereka dalam cerpen. Karakterisasi tokoh harus dilakukan dengan baik agar pembaca bisa merasa terhubung dengan tokoh tersebut dan memahami perjalanan ceritanya.

Keempat, setting adalah tempat dan waktu cerita berlangsung. Setting juga bisa mempengaruhi cerita dan memberikan nuansa yang lebih dalam kepada pembaca. Setting bisa menjadi karakter di dalam cerita dan membantu membangun suasana cerita.

Kelima, amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen. Amanat bisa bersifat terbuka atau tertutup, tergantung pada penulis. Amanat yang baik bisa memberikan inspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pembaca.

Dengan memahami unsur intrinsik cerpen, pembaca dapat memahami cerita secara lebih baik dan mendapatkan kesan yang lebih dalam dari cerpen tersebut. Oleh karena itu, unsur intrinsik cerpen sangat penting dalam pembacaan dan penulisan cerpen.

3. Tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerpen.

Dalam sebuah cerpen, tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis. Tema menjadi pondasi dari cerita yang akan ditulis karena tema akan mempengaruhi arah cerita dan pesan moral yang akan disampaikan. Tema bisa berkaitan dengan masalah sosial yang sedang terjadi, kehidupan sehari-hari, cinta, persahabatan, atau masalah lainnya.

Sebagai contoh, tema dalam cerpen tentang kehidupan sehari-hari bisa berkisar tentang kesulitan hidup, persahabatan, atau kebahagiaan. Sedangkan tema dalam cerpen tentang cinta bisa berkisar tentang kesedihan, kebahagiaan, atau perjuangan.

Dalam menjelaskan tema dalam sebuah cerpen, seorang pembaca harus memahami cerita secara keseluruhan dan mengidentifikasi pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis. Tema seringkali diungkapkan secara tersirat dan tidak langsung dalam cerpen, sehingga pembaca harus memahami karakter tokoh dan alur cerita untuk dapat mengetahui tema yang ingin disampaikan.

Tema yang kuat dan jelas dalam sebuah cerpen akan membuat cerita menjadi lebih hidup dan memberikan kesan yang lebih dalam bagi pembaca. Hal ini juga akan memberikan arah cerita yang jelas dan menyampaikan pesan moral yang tepat. Oleh karena itu, tema menjadi salah satu unsur intrinsik yang sangat penting dalam sebuah cerpen.

4. Alur cerita adalah urutan kejadian dalam cerpen yang bisa sederhana atau kompleks.

Poin keempat dari tema “jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen” adalah alur cerita. Alur cerita merupakan urutan kejadian dalam cerpen yang bisa sederhana atau kompleks. Alur cerita yang sederhana biasanya memiliki satu masalah utama dan diselesaikan dalam akhir cerita. Sementara itu, alur cerita yang kompleks memiliki beberapa masalah yang berdampak pada beberapa tokoh dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi.

Dalam cerpen yang memiliki alur cerita yang sederhana, penulis biasanya hanya menampilkan satu masalah utama yang harus dihadapi oleh tokoh utama. Masalah ini kemudian dipecahkan atau diselesaikan pada akhir cerita. Contohnya, dalam cerpen tentang seorang anak yang merindukan ayahnya yang bekerja di luar kota, masalah utama adalah rasa rindu tersebut. Akhir cerita akan menampilkan ayah yang pulang dan menyatukan keluarga kembali.

Sedangkan dalam cerpen yang memiliki alur cerita yang kompleks, penulis menampilkan beberapa masalah yang dihadapi oleh beberapa tokoh. Karena masalahnya lebih banyak, cerita menjadi lebih panjang dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi. Contohnya, dalam cerpen tentang persahabatan yang terputus, masalah utama bisa berupa perselisihan antara dua sahabat. Namun, di tengah cerita, bisa muncul masalah lain seperti cinta segitiga atau masalah keluarga yang membuat persahabatan semakin rumit.

Alur cerita yang baik harus bisa mengaitkan pembaca dari awal hingga akhir cerita. Cerita yang memiliki alur yang baik akan membuat pembaca penasaran dan terus ingin membaca hingga akhir cerita. Selain itu, alur cerita juga harus memperhatikan tempo cerita dan penokohan untuk memperkuat cerita secara keseluruhan.

5. Tokoh adalah karakter dalam cerpen yang memiliki peran penting dalam cerita.

Poin kelima dari tema “Jelaskan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen” adalah “Tokoh adalah karakter dalam cerpen yang memiliki peran penting dalam cerita”. Tokoh adalah salah satu unsur intrinsik yang sangat penting dalam cerita pendek karena menjadi penentu arah cerita. Setiap tokoh dalam cerpen memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi fisik, psikologis, maupun emosional.

Tokoh protagonis biasanya menjadi pusat perhatian dalam cerpen dan memiliki konflik yang harus diatasi. Sedangkan tokoh antagonis biasanya menjadi lawan dari tokoh protagonis dan memiliki peran dalam meningkatkan konflik dalam cerpen. Tokoh lainnya yang hadir dalam cerpen adalah tokoh pembantu yang membantu tokoh protagonis dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Selain karakteristiknya, tokoh juga memiliki peran penting dalam alur cerita. Perjalanan tokoh dapat mempengaruhi jalannya cerita dan memberikan beberapa titik klimaks dalam cerpen. Karakterisasi tokoh harus dilakukan dengan baik agar pembaca dapat merasa terhubung dengan tokoh tersebut dan memahami perjalanan ceritanya.

Terdapat beberapa cara dalam menggambarkan karakter tokoh dalam cerpen, yaitu dengan memberikan deskripsi fisik tokoh, penggambaran karakter tokoh melalui dialog, dan tindakan tokoh dalam cerita. Karakterisasi tokoh yang baik dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita, sehingga cerpen dapat memberikan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan dan bermakna.

6. Setting adalah tempat dan waktu cerita berlangsung yang bisa menjadi karakter di dalam cerita.

Poin keenam dalam tema ‘jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen’ adalah setting, yang merujuk pada tempat dan waktu cerita berlangsung. Setting dalam cerpen memiliki peran yang penting dalam membantu pembaca memahami cerita. Setting bisa menjadi karakter di dalam cerita dan memiliki pengaruh pada perkembangan alur cerita.

Setting biasanya digunakan oleh penulis untuk menciptakan suasana dan nuansa tertentu dalam cerita. Penulis bisa menggunakan setting untuk menunjukkan karakteristik dan keunikan tempat tersebut, seperti keadaan geografis, budaya, dan sejarah. Setting juga bisa digunakan untuk menciptakan kontras atau perbedaan antara karakter-karakter dalam cerita.

Selain itu, setting juga bisa menjadi karakter dalam cerita. Dalam cerita yang menggunakan setting sebagai karakter, setting memiliki peran yang penting dalam perkembangan alur cerita. Setting bisa menciptakan situasi yang membantu atau menghambat tokoh dalam mencapai tujuannya. Contohnya, dalam cerita petualangan, setting bisa menjadi tantangan bagi tokoh untuk mencapai tujuannya.

Dalam cerpen, setting juga bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan cerita. Perubahan setting biasanya digunakan oleh penulis untuk menciptakan perubahan dalam suasana dan nuansa cerita. Perubahan setting juga bisa digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam karakter serta hubungan antar tokoh.

Dalam keseluruhan cerita, setting memiliki peran yang penting dalam membantu pembaca memahami cerita. Setting yang baik bisa membantu pembaca memasuki dunia cerita dan merasakan suasana serta nuansa cerita. Oleh karena itu, penulis harus memperhatikan setting dengan baik dalam menulis cerpen.

7. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen.

Unsur intrinsik dalam cerpen meliputi tema, alur, tokoh, setting, dan amanat. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen. Amanat dalam cerpen bisa bersifat terbuka atau tertutup, tergantung pada penulis. Tujuan utama dari amanat adalah memberikan pelajaran kepada pembaca.

Amanat bisa ditemukan dalam cerpen melalui beberapa cara, seperti dialog atau tindakan tokoh, narasi, atau dalam akhir cerita. Pesan moral yang ingin disampaikan bisa berupa nilai-nilai positif seperti kejujuran, kebaikan, dan saling menghargai. Amanat juga bisa berupa kritik sosial atau politik terhadap suatu situasi atau keadaan yang ada di masyarakat.

Sebagai pembaca cerpen, memahami amanat yang ingin disampaikan oleh penulis sangat penting. Amanat bisa memberikan inspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pembaca. Dengan memahami amanat dalam cerpen, pembaca bisa lebih memahami makna cerita secara keseluruhan dan juga bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut.

Namun, sebagai pembaca cerpen, kita harus berhati-hati dalam menafsirkan amanat yang ingin disampaikan oleh penulis. Kita harus memperhatikan konteks cerpen dan tidak membuat kesimpulan yang salah atau mengambil kesimpulan yang berbeda dengan maksud penulis. Oleh karena itu, memahami amanat dalam cerpen memerlukan pemahaman yang baik dan kritis dari pembaca.

8. Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis dan kondisi sosial serta politik saat karya sastra tersebut ditulis.

Poin ke-8 dalam tema “jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen” mengatakan bahwa cerpen juga memiliki unsur ekstrinsik yang mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis dan kondisi sosial serta politik saat karya sastra tersebut ditulis.

Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Hal ini karena latar belakang penulis dapat mempengaruhi sudut pandang, cara berpikir, dan pengalaman hidup penulis. Sebagai contoh, seorang penulis yang berasal dari daerah tertentu dapat menampilkan keunikan dan karakteristik daerah tersebut dalam cerpennya, sehingga dapat memperkaya cerita dan membuat pembaca lebih memahami karakteristik daerah tersebut.

Kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis juga bisa mempengaruhi isi cerpen. Saat penulis menulis cerpen, ia bisa saja memasukkan pesan sosial dan politik yang ingin disampaikan melalui cerpen tersebut. Misalnya, cerpen yang ditulis pada masa Orde Baru memiliki pesan politik yang berbeda dengan cerpen yang ditulis pada masa reformasi. Dalam hal ini, kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis dapat mempengaruhi isi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen tersebut.

Dengan memahami unsur ekstrinsik tersebut, pembaca dapat memahami lebih dalam cerpen yang sedang dibaca. Unsur ekstrinsik dapat menjadi bahan evaluasi bagi pembaca untuk memahami lebih dalam cerpen tersebut dan memberi gambaran mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

9. Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen.

Penjelasan lengkap mengenai poin “9. Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen”:

Latar belakang penulis adalah unsur ekstrinsik dalam cerpen yang bisa mempengaruhi cara pembaca memahami dan menafsirkan cerpen. Latar belakang penulis meliputi aspek-aspek seperti pendidikan, pengalaman hidup, agama, suku bangsa, dan kondisi sosial ekonomi.

Sebagai contoh, penulis yang berasal dari daerah tertentu mungkin akan menampilkan keunikan dan karakteristik daerah tersebut dalam ceritanya. Hal ini bisa memberikan kesan yang lebih kuat kepada pembaca yang berasal dari daerah yang sama atau memiliki pengalaman serupa.

Selain itu, pengalaman hidup penulis juga bisa memengaruhi isi cerpen. Seorang penulis yang pernah mengalami kehilangan orang yang dicintainya mungkin akan menuliskan cerpen yang mengangkat tema kehilangan dan duka cita. Pembaca yang pernah mengalami hal serupa akan lebih mudah merasa terhubung dengan cerpen tersebut dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Agama dan suku bangsa penulis juga bisa mempengaruhi cerpen. Seorang penulis yang berasal dari kelompok etnis tertentu mungkin akan menampilkan keunikan dan karakteristik budaya mereka dalam cerpen. Hal ini bisa memberikan kesan yang lebih kuat kepada pembaca yang berasal dari kelompok etnis yang sama atau memiliki pengalaman serupa.

Kondisi sosial ekonomi saat karya sastra tersebut ditulis juga bisa memengaruhi isi cerpen. Sebagai contoh, penulis yang hidup di tengah-tengah masyarakat miskin mungkin akan menuliskan cerpen yang mengangkat tema kemiskinan dan kesulitan hidup. Pembaca yang memiliki pengalaman serupa akan lebih mudah merasa terhubung dengan cerpen tersebut dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Dengan demikian, latar belakang penulis merupakan unsur ekstrinsik yang penting dalam cerpen. Hal ini karena latar belakang penulis bisa memengaruhi cara pembaca memahami dan menafsirkan cerpen. Oleh karena itu, sebagai pembaca, kita harus memperhatikan latar belakang penulis dalam membaca sebuah cerpen.

10. Kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis bisa mempengaruhi isi cerpen.

Cerpen memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berbeda, yang berpengaruh pada keseluruhan cerita. Unsur intrinsik mencakup tema, alur, tokoh, setting, dan amanat, sedangkan unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis dan kondisi sosial serta politik saat karya sastra tersebut ditulis.

Tema adalah gagasan umum yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerpen. Tema bisa berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari seperti cinta, persahabatan, kehilangan, dan lain-lain. Tema bisa diuraikan dalam beberapa tokoh atau dalam alur cerita. Tema yang baik akan membantu membentuk kesan cerita dan memberikan pesan moral yang mendalam bagi pembaca.

Alur cerita adalah urutan kejadian dalam cerpen. Alur bisa sederhana atau kompleks, tergantung pada ceritanya. Alur sederhana biasanya hanya memiliki satu masalah utama dan diselesaikan dalam akhir cerita. Alur kompleks memiliki beberapa masalah yang berdampak pada beberapa tokoh dan memiliki puncak konflik yang lebih tinggi. Alur yang baik akan membuat pembaca terus tertarik untuk membaca cerita hingga akhir.

Tokoh adalah karakter dalam cerpen yang memiliki peran penting dalam cerita. Tokoh bisa menjadi protagonis atau antagonis, tergantung pada peran mereka dalam cerpen. Karakterisasi tokoh harus dilakukan dengan baik agar pembaca bisa merasa terhubung dengan tokoh tersebut dan memahami perjalanan ceritanya. Tokoh yang baik akan membuat pembaca tertarik untuk mengikuti cerita dan merasa terlibat dalam cerita.

Setting adalah tempat dan waktu cerita berlangsung. Setting bisa menjadi karakter di dalam cerita dan membantu membangun suasana cerita. Setting juga bisa mempengaruhi cerita dan memberikan nuansa yang lebih dalam kepada pembaca. Setting yang baik bisa membantu membentuk kesan cerita dan membuat pembaca merasa seperti berada di dalam cerita.

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen. Amanat bisa bersifat terbuka atau tertutup, tergantung pada penulis. Amanat yang baik bisa memberikan inspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi pembaca.

Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis dan kondisi sosial serta politik saat karya sastra tersebut ditulis. Latar belakang penulis bisa mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen. Misalnya, jika penulis berasal dari daerah tertentu, ia bisa menampilkan keunikan dan karakteristik daerah tersebut dalam cerpennya. Kondisi sosial dan politik saat karya sastra tersebut ditulis juga bisa mempengaruhi isi cerpen. Misalnya, cerpen yang ditulis saat masa Orde Baru memiliki pesan politik yang berbeda dengan cerpen yang ditulis saat masa reformasi.

Dalam keseluruhan, unsur intrinsik dan ekstrinsik sangat berpengaruh dalam membentuk kesan cerita dan memberikan pesan moral kepada pembaca. Oleh karena itu, sebagai pembaca cerpen, kita harus memperhatikan kedua unsur tersebut untuk memahami cerpen dengan baik.