jelaskan perbedaan gnp dan gdp – Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur melalui beberapa indikator, salah satunya adalah Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP). Kedua indikator ini sama-sama digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya.
GDP adalah jumlah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu. GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, baik oleh penduduk maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam wilayah tersebut. GDP mencakup semua sektor ekonomi, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa.
Sedangkan GNP adalah nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Jadi, GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi.
Perbedaan antara GDP dan GNP dapat dilihat pada beberapa contoh. Misalnya, jika perusahaan Amerika Serikat beroperasi di India, tetapi memiliki kantor pusat di AS, maka nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut akan dihitung dalam GNP AS. Sedangkan dalam GDP India, hanya nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut di India yang akan dihitung.
Selain itu, perbedaan antara GDP dan GNP juga dapat dilihat dari perspektif pajak. Pajak yang dibayarkan oleh perusahaan asing di dalam suatu negara akan dihitung dalam GDP, tetapi tidak dalam GNP. Hal ini dikarenakan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan asing tidak masuk ke dalam pendapatan warga negara suatu negara.
Dalam hal ini, GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, karena GNP mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Namun, GDP juga memiliki kelebihan dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara.
Namun, perlu diingat bahwa GDP dan GNP tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara. Keduanya tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Dalam konteks globalisasi, GNP menjadi indikator yang lebih relevan dibandingkan GDP. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan besar kini semakin banyak yang beroperasi di luar negeri, sehingga GNP menjadi relevan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Dalam kesimpulannya, GDP dan GNP adalah indikator penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. Keduanya memiliki perbedaan mendasar, di mana GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, sedangkan GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Namun, kedua indikator ini harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan perbedaan gnp dan gdp
1. GDP adalah jumlah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu.
GDP atau Gross Domestic Product adalah indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu. GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, baik itu oleh penduduk maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam wilayah tersebut.
Dalam menghitung GDP, nilai produksi dari semua sektor ekonomi seperti pertanian, industri, dan jasa dijumlahkan. GDP juga mencakup investasi, konsumsi, dan pengeluaran pemerintah dalam suatu negara. Indikator ini sering digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi GDP suatu negara, semakin besar pula kemungkinan pertumbuhan ekonominya.
Namun, GDP tidak menghitung nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Oleh karena itu, GDP tidak mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Hal ini lah yang menjadi perbedaan antara GDP dan GNP.
Secara sederhana, GNP atau Gross National Product adalah nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi.
Contohnya, jika perusahaan Amerika Serikat beroperasi di India, tetapi memiliki kantor pusat di AS, maka nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut akan dihitung dalam GNP AS. Sedangkan dalam GDP India, hanya nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut di India yang akan dihitung.
Dengan demikian, GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara yang beroperasi di luar negeri. Namun, GDP juga memiliki kelebihan dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara.
Dalam kesimpulannya, GDP dan GNP adalah indikator penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. Keduanya memiliki perbedaan mendasar, di mana GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, sedangkan GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
2. GNP adalah nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP) adalah dua indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. GDP mencatat nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara di dalam batas wilayah negara tersebut dalam suatu periode tertentu, sementara GNP mencakup nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
GNP memperhitungkan pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara yang bekerja di luar negeri. Misalnya, jika seorang warga negara Amerika Serikat bekerja di perusahaan di Jepang, pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara AS tersebut akan dihitung dalam GNP AS. Hal ini karena GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi.
Sementara itu, GDP hanya mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, tanpa memperhitungkan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang bekerja di luar negeri. GDP lebih fokus pada nilai tambah yang dihasilkan di dalam batas wilayah suatu negara, tidak memperhitungkan kewarganegaraan individu yang terlibat dalam kegiatan ekonomi tersebut.
Dalam hal ini, GNP dapat menjadi indikator yang lebih akurat untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang bekerja di luar negeri. Namun, GDP juga memiliki kelebihan dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara.
Perlu diingat bahwa GDP dan GNP tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara karena tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, kedua indikator ini harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
3. GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, sedangkan GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
Perbedaan antara Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP) terletak pada cakupan wilayah dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. GDP mengukur nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara dalam suatu periode tertentu, sedangkan GNP mengukur nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, termasuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam wilayah tersebut. Dalam hal ini, GDP hanya memperhitungkan nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan asing di dalam wilayah suatu negara. Sebaliknya, GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi.
Contohnya, perusahaan A yang berkantor pusat di negara X memiliki beberapa cabang di negara Y. Pada tahun tertentu, perusahaan A di negara Y menghasilkan nilai tambah senilai $100 juta, sedangkan di negara X menghasilkan nilai tambah senilai $50 juta. Dalam hal ini, $100 juta akan dihitung dalam GDP negara Y, sedangkan $50 juta akan dihitung dalam GDP negara X. Namun, dalam GNP, kedua nilai tambah tersebut akan dihitung sebagai pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara negara X.
Dalam hal ini, GNP lebih relevan digunakan dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Namun, GDP juga penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua sektor ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara.
Perlu diingat bahwa GDP dan GNP tidak mencerminkan faktor kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, kedua indikator ini harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
4. GDP lebih cocok digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara.
Gross Domestic Product (GDP) adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya dalam satu tahun. GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, baik oleh penduduk maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam wilayah tersebut.
GDP seringkali digunakan sebagai alat ukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencangkup semua sektor ekonomi, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa. Dengan demikian, GDP dapat memberikan gambaran yang cukup akurat tentang kondisi ekonomi suatu negara dalam satu tahun.
Namun, perlu diingat bahwa GDP tidak mencerminkan distribusi pendapatan yang adil. Dalam hal ini, GDP tidak dapat menunjukkan seberapa merata pendapatan masyarakat di suatu negara. GDP juga tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, GDP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Gross National Product (GNP) adalah indikator lain yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. GNP mencakup nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, karena GNP mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. GNP memperhitungkan pendapatan yang diperoleh oleh warga negara suatu negara melalui investasi di luar negeri dan kegiatan ekonomi lain yang dilakukan di luar negeri. Dalam hal ini, GNP lebih relevan dalam konteks globalisasi, di mana perusahaan-perusahaan besar kini semakin banyak yang beroperasi di luar negeri.
Dalam kesimpulannya, GDP lebih cocok digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara. Namun, GDP tidak mencerminkan distribusi pendapatan yang adil dan tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti tingkat pengangguran dan kualitas lingkungan hidup. GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara dalam konteks globalisasi, karena mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
5. GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, karena GNP mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara dibandingkan dengan GDP karena GNP mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Misalnya, jika suatu perusahaan yang dimiliki oleh warga Amerika Serikat beroperasi di Indonesia, maka pendapatannya akan dihitung dalam GNP Amerika Serikat. Pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut di Indonesia juga akan dihitung dalam GDP Indonesia. Namun, hanya pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang dihitung dalam GNP. Jadi, GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi.
GNP menjadi relevan untuk negara-negara yang memiliki banyak perusahaan atau individu yang beroperasi di luar negeri. Sehingga pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu tersebut dapat dihitung dan disertakan dalam kesejahteraan ekonomi suatu negara. GNP juga lebih akurat dalam mengukur pengaruh ekonomi suatu negara di dunia internasional, karena pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri dapat dihitung.
Namun, terdapat kelemahan dalam penggunaan GNP sebagai indikator kesejahteraan ekonomi suatu negara. GNP tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Dalam konteks globalisasi, GNP menjadi indikator yang lebih relevan dibandingkan dengan GDP. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan besar kini semakin banyak yang beroperasi di luar negeri. Sehingga, penghitungan GNP menjadi lebih penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara di era globalisasi.
Dalam kesimpulannya, GNP lebih sesuai digunakan dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Namun, GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara. Dalam konteks globalisasi, GNP menjadi indikator yang lebih relevan dibandingkan dengan GDP karena perusahaan-perusahaan besar semakin banyak beroperasi di luar negeri.
6. Perlu diingat bahwa GDP dan GNP tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Poin keenam mengenai perbedaan antara GNP dan GDP adalah bahwa kedua indikator ini tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara. GDP dan GNP hanya mengukur output ekonomi suatu negara, namun tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang juga berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat, seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendidikan.
Selain itu, GDP dan GNP juga tidak memperhitungkan distribusi pendapatan atau kesenjangan sosial dalam suatu negara. Dengan kata lain, meskipun GDP atau GNP suatu negara tinggi, tetapi jika distribusi pendapatan yang tidak merata, maka masyarakat belum tentu merasakan kesejahteraan ekonomi yang sebenarnya.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan indikator lain selain GDP dan GNP untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Indeks Kesejahteraan Ekonomi. Indikator-indikator ini mencakup faktor-faktor lain yang penting, seperti tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, dan kesetaraan sosial.
Dalam konteks ini, GDP dan GNP harus dipandang sebagai indikator awal yang memberikan gambaran umum tentang kinerja ekonomi suatu negara, namun tidak cukup untuk mengukur kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Indikator-indikator lain yang lebih holistik harus digunakan bersama dengan GDP atau GNP untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
7. GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Poin ke-6 dan ke-7 terkait erat dengan perbedaan antara GDP dan GNP. Perlu diingat bahwa meskipun GDP dan GNP dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara, keduanya tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara secara keseluruhan. GDP dan GNP hanyalah indikator pertumbuhan ekonomi, yang dapat membantu dalam memperkirakan arah pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam jangka pendek dan menengah. Namun, keduanya tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup.
Oleh karena itu, GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara. IPM mencakup indikator-indikator seperti harapan hidup, tingkat pendidikan dan kesehatan, dan pengeluaran per kapita. Dengan memadukan GDP dan GNP dengan IPM, kita dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.
Dalam hal ini, IPM dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang kesejahteraan masyarakat, karena mencakup faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh, sebuah negara mungkin memiliki GDP atau GNP yang tinggi, tetapi jika tingkat pengangguran tinggi dan tingkat kemiskinan tinggi, maka kesejahteraan masyarakat akan rendah. Oleh karena itu, penggunaan GDP dan GNP harus dipadukan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Dalam kesimpulannya, GDP dan GNP adalah indikator penting dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, perlu diingat bahwa keduanya tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti IPM, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
8. Dalam konteks globalisasi, GNP menjadi indikator yang lebih relevan dibandingkan GDP, karena perusahaan-perusahaan besar kini semakin banyak yang beroperasi di luar negeri.
Perbedaan antara GDP dan GNP terletak pada cara pengukuran kesejahteraan ekonomi suatu negara. GDP mengukur jumlah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu, sedangkan GNP mengukur nilai total produk domestik bruto suatu negara ditambah dengan pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri.
Poin ke-3 menjelaskan bahwa GDP mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara, sedangkan GNP mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan atau individu warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Artinya, jika suatu perusahaan beroperasi di luar negeri dan menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan dihitung dalam GNP, tetapi tidak dalam GDP.
Poin ke-4 menjelaskan bahwa GDP lebih cocok digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara. GDP mencakup semua sektor ekonomi, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa. GDP juga mencerminkan tingkat aktivitas ekonomi suatu negara dalam suatu periode tertentu.
Poin ke-5 menjelaskan bahwa GNP lebih sesuai digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara, karena GNP mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, GNP melihat produk domestik bruto suatu negara dari sudut pandang warga negara, tidak peduli di mana mereka beroperasi. GNP juga mencerminkan tingkat penghasilan yang diperoleh oleh warga negara suatu negara, tidak hanya dari aktivitas ekonomi yang terjadi di dalam wilayah negara tersebut.
Poin ke-6 menjelaskan bahwa GDP dan GNP tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara. Keduanya tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Poin ke-7 menjelaskan bahwa GDP dan GNP harus digunakan bersamaan dengan indikator lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara. Indikator lain seperti IPM mencakup faktor-faktor seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, penggunaan GDP atau GNP saja tidak cukup untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.
Poin ke-8 menjelaskan bahwa dalam konteks globalisasi, GNP menjadi indikator yang lebih relevan dibandingkan GDP. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan besar kini semakin banyak yang beroperasi di luar negeri, sehingga GNP menjadi relevan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara. Perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di luar negeri akan memberikan pengaruh yang besar pada kesejahteraan ekonomi suatu negara, sehingga GNP menjadi relevan untuk mengukur dampak positif atau negatif dari aktivitas mereka di luar negeri.