jelaskan landasan politik luar negeri indonesia – Indonesia adalah negara yang memiliki landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia, yang mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional.
Salah satu landasan politik luar negeri Indonesia adalah kemandirian. Dalam hal ini, Indonesia menegaskan bahwa negara harus memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri. Kemandirian ini dapat dilihat dalam sikap Indonesia dalam berbagai isu internasional, seperti konflik di Timor Leste pada tahun 1999 dan konflik di Papua Barat. Indonesia selalu menegaskan bahwa isu-isu tersebut merupakan urusan dalam negeri dan tidak boleh diintervensi oleh negara-negara lain.
Selain itu, Indonesia juga menganut prinsip non-blok. Prinsip ini mengacu pada sikap Indonesia yang tidak memihak pada salah satu kubu dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur. Indonesia selalu berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya dan tidak terlibat dalam konflik yang tidak relevan dan tidak bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini dapat dilihat dalam kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik di Suriah dan Yaman, yang selalu mengutamakan upaya-upaya diplomasi dan dialog.
Selanjutnya, landasan politik luar negeri Indonesia adalah perdamaian. Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Indonesia selalu berusaha untuk menjadi mediator dalam konflik dan mempromosikan upaya-upaya perdamaian di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memediasi konflik antara Israel dan Palestina pada tahun 2018 dan konflik di Myanmar pada tahun 2017.
Terakhir, Indonesia juga menganut prinsip kerjasama internasional. Prinsip ini menekankan pentingnya kerjasama antara negara-negara dalam mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Indonesia selalu berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara lain dan mempromosikan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, dan investasi. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara seperti China dan Amerika Serikat.
Dalam menjalankan landasan politik luar negeri Indonesia, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan tersebut adalah adanya persaingan antara negara-negara besar di dunia, yang seringkali menciptakan ketidakstabilan dan konflik di berbagai negara. Indonesia harus mampu mengambil sikap yang bijaksana dalam menghadapi persaingan tersebut, dan tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga harus mampu menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional. Hal ini penting untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, yang seringkali menjadi sasaran konflik dan persaingan antara negara-negara besar di dunia.
Dalam kesimpulannya, landasan politik luar negeri Indonesia mencakup prinsip-prinsip dasar seperti kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional. Hal ini didasarkan pada upaya Indonesia untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia, dan mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, Indonesia harus tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia dalam menjalankan kebijakan luar negerinya.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan landasan politik luar negeri indonesia
1. Indonesia memiliki landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten.
Indonesia memiliki landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten ini memungkinkan Indonesia untuk terus membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia.
Landasan politik luar negeri Indonesia ini didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional. Prinsip-prinsip ini menjadi pijakan dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia.
Selain itu, landasan politik luar negeri Indonesia juga didukung oleh upaya-upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Upaya diplomasi ini dilakukan untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara lain, mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di forum internasional.
Landasan politik luar negeri Indonesia yang kuat dan konsisten telah membawa berbagai manfaat bagi Indonesia. Salah satu manfaatnya adalah Indonesia dapat memperkuat posisinya di tingkat internasional dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya di berbagai forum internasional. Selain itu, landasan politik luar negeri Indonesia yang konsisten juga membawa manfaat bagi negara-negara lain di seluruh dunia, seperti mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional.
Meskipun terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan landasan politik luar negeri Indonesia, namun Indonesia terus berusaha untuk mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negerinya dan memperkuat posisinya sebagai negara yang mandiri dan berdaulat di kancah internasional.
2. Prinsip dasar politik luar negeri Indonesia mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional.
Indonesia memiliki landasan politik luar negeri yang sangat kuat dan konsisten. Hal ini terlihat dari berbagai kebijakan luar negeri yang ditempuh oleh Indonesia dalam berbagai forum internasional. Prinsip dasar politik luar negeri Indonesia mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional.
Kemandirian menjadi salah satu landasan politik luar negeri Indonesia dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri. Indonesia menyatakan bahwa negara harus memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam sikap Indonesia dalam berbagai isu internasional, seperti konflik di Timor Leste pada tahun 1999 dan konflik di Papua Barat.
Prinsip non-blok menjadi landasan politik luar negeri Indonesia dalam mengambil sikap yang tidak memihak pada salah satu kubu dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur. Indonesia selalu berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya dan tidak terlibat dalam konflik yang tidak relevan dan tidak bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini dapat dilihat dalam kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik di Suriah dan Yaman, yang selalu mengutamakan upaya-upaya diplomasi dan dialog.
Selain itu, perdamaian menjadi salah satu landasan politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Indonesia selalu berusaha untuk menjadi mediator dalam konflik dan mempromosikan upaya-upaya perdamaian di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memediasi konflik antara Israel dan Palestina pada tahun 2018 dan konflik di Myanmar pada tahun 2017.
Terakhir, kerjasama internasional menjadi salah satu landasan politik luar negeri Indonesia. Prinsip ini menekankan pentingnya kerjasama antara negara-negara dalam mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Indonesia selalu berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara lain dan mempromosikan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, dan investasi. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara seperti China dan Amerika Serikat.
Dalam menjalankan landasan politik luar negeri Indonesia, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan tersebut adalah adanya persaingan antara negara-negara besar di dunia, yang seringkali menciptakan ketidakstabilan dan konflik di berbagai negara. Indonesia harus mampu mengambil sikap yang bijaksana dalam menghadapi persaingan tersebut, dan tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga harus mampu menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional. Hal ini penting untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, yang seringkali menjadi sasaran konflik dan persaingan antara negara-negara besar di dunia.
Dalam kesimpulannya, prinsip dasar politik luar negeri Indonesia mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan penting dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia yang bertujuan untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia dan mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia.
3. Kemandirian menjadi landasan politik luar negeri Indonesia dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri.
Indonesia memiliki landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten. Prinsip dasar politik luar negeri Indonesia mencakup beberapa poin penting, yaitu kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional. Dari keempat poin tersebut, kemandirian menjadi salah satu landasan politik luar negeri Indonesia yang penting.
Kemandirian dalam konteks politik luar negeri mengacu pada kebebasan dan kedaulatan suatu negara untuk mengambil keputusan mengenai urusan dalam dan luar negeri tanpa campur tangan dari negara lain. Kemandirian menjadi landasan politik luar negeri Indonesia dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri. Indonesia selalu menegaskan bahwa negara harus memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri. Hal ini dapat dilihat dalam sikap Indonesia dalam berbagai isu internasional, seperti konflik di Timor Leste pada tahun 1999 dan konflik di Papua Barat. Indonesia selalu menegaskan bahwa isu-isu tersebut merupakan urusan dalam negeri dan tidak boleh diintervensi oleh negara-negara lain.
Kemandirian menjadi penting karena setiap negara memiliki karakteristik, kepentingan, dan nilai-nilai yang berbeda. Oleh karena itu, negara harus bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan nasionalnya tanpa dipengaruhi oleh kepentingan negara lain. Dalam konteks politik luar negeri, kemandirian dapat membantu Indonesia untuk mempertahankan kepentingan nasional dan mengambil kebijakan yang tepat di tingkat internasional.
Dalam menjalankan landasan politik luar negeri Indonesia, kemandirian menjadi landasan yang sangat penting untuk ditekankan. Dengan kemandirian, Indonesia dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan nasionalnya tanpa harus terpengaruh oleh kepentingan negara-negara lain. Oleh karena itu, kemandirian menjadi salah satu prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang harus selalu dijaga dan ditekankan dalam setiap kebijakan yang diambil.
4. Prinsip non-blok mengacu pada sikap Indonesia yang tidak memihak pada salah satu kubu dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur.
Poin keempat dalam tema “jelaskan landasan politik luar negeri Indonesia” adalah bahwa prinsip non-blok menjadi bagian dari dasar-dasar kebijakan luar negeri Indonesia. Prinsip ini mengacu pada sikap Indonesia yang tidak memihak pada salah satu blok Barat atau blok Timur dalam persaingan politik global. Prinsip non-blok pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Konsep ini kemudian dikenal sebagai Gerakan Non-Blok, dan sejak saat itu menjadi dasar kebijakan luar negeri Indonesia.
Indonesia memilih untuk tidak bergabung dengan blok Barat atau blok Timur selama Perang Dingin, yang merupakan salah satu konflik politik dan militer terbesar dalam sejarah dunia. Indonesia mengambil sikap netral dan bekerja sama dengan negara-negara di luar blok. Salah satu tujuan Indonesia dalam mengadopsi prinsip non-blok adalah untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas global. Dalam hal ini, Indonesia menekankan pentingnya perdamaian dan kerjasama internasional sebagai dasar bagi kebijakan luar negerinya.
Selain itu, Indonesia juga memilih untuk memegang prinsip non-blok untuk melindungi kedaulatan dan kepentingannya sebagai negara berkembang. Indonesia tidak ingin menjadi klien atau sekutu dari kekuatan asing, dan memilih untuk menjaga kemandirian dan kedaulatan nasionalnya. Prinsip non-blok juga memberikan Indonesia kebebasan untuk menjalin hubungan ekonomi dan politik dengan negara mana pun tanpa memihak pada blok tertentu.
Indonesia mempertahankan prinsip non-blok dalam hubungan internasionalnya hingga saat ini. Negara ini terus berusaha untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas global serta menghindari konflik dan persaingan yang tidak perlu. Dalam hal ini, Indonesia tetap menjadi mediator dalam konflik internasional dan mengambil sikap netral dalam persaingan politik global.
Namun, terdapat tantangan dalam menjalankan prinsip non-blok, seperti adanya tekanan dari negara-negara besar untuk memilih salah satu blok atau adanya konflik politik atau militer di kawasan yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Meskipun demikian, Indonesia tetap mempertahankan prinsip non-blok sebagai salah satu landasan politik luar negerinya.
5. Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global.
Poin kelima dari tema “Jelaskan Landasan Politik Luar Negeri Indonesia” menjelaskan bahwa Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Prinsip dasar ini menjadi landasan politik luar negeri Indonesia karena dianggap penting dalam membangun hubungan yang harmonis antarbangsa dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Indonesia selalu memandang bahwa perdamaian adalah kunci untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan dan kemakmuran di seluruh dunia. Untuk itu, Indonesia memiliki tekad dan kesediaan untuk memainkan peran aktif dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia secara keseluruhan. Hal ini tercermin dalam keikutsertaan Indonesia dalam berbagai forum organisasi internasional, seperti PBB, ASEAN, dan OKI.
Dalam upayanya untuk mempromosikan perdamaian, Indonesia selalu berusaha untuk menjadi mediator dalam konflik-konflik internasional, termasuk dalam konflik antar-negara, konflik etnis, dan konflik agama. Indonesia menegaskan bahwa dialog dan diplomasi merupakan cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan konflik daripada kekerasan.
Di tingkat regional, Indonesia selalu berupaya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi dan militer terbesar di kawasan, selalu memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan ini. Selain itu, Indonesia juga terus memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga dalam menciptakan kawasan yang damai dan sejahtera.
Dalam menjalankan landasan politik luar negeri yang mengutamakan perdamaian ini, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah adanya konflik-konflik internasional yang terus muncul, seperti konflik di Suriah, Yaman, dan Palestina. Selain itu, adanya kepentingan-kepentingan yang berbeda antar-negara dan kelompok-kelompok tertentu juga menjadi penghalang dalam upaya Indonesia untuk mempromosikan perdamaian.
Namun, Indonesia tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negerinya yang mengutamakan perdamaian dalam menjalankan hubungan dengan negara-negara lain. Indonesia selalu berusaha untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia, sebagai bagian dari upayanya untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
6. Indonesia selalu berusaha untuk mempromosikan kerjasama antara negara-negara dalam membangun perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia.
Indonesia selalu berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia dengan mempromosikan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, dan investasi. Hal ini didasarkan pada prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang mencakup perdamaian dan kerjasama internasional.
Indonesia selalu menekankan pentingnya kerjasama antara negara-negara dalam membangun perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Indonesia telah terlibat dalam banyak proyek internasional, seperti pembangunan infrastruktur dan pertanian di negara-negara berkembang. Hal ini juga tercermin dalam kontribusi Indonesia terhadap organisasi internasional seperti PBB, ASEAN, dan G-20.
Indonesia juga terus mempromosikan kerjasama internasional dalam perdamaian dan keamanan. Indonesia telah mengirimkan pasukan perdamaian PBB ke berbagai negara, seperti Lebanon, Kongo, dan Sudan. Indonesia juga terus mempromosikan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik di seluruh dunia.
Selain itu, Indonesia juga telah membangun hubungan yang baik dengan negara-negara lain melalui kerjasama dalam berbagai sektor. Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian perdagangan dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan investasi, serta memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara tersebut.
Dalam mempromosikan kerjasama internasional, Indonesia juga selalu mempertimbangkan kepentingan nasional. Indonesia tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memperjuangkan kepentingan nasional dan perdamaian global. Hal ini tercermin dalam upaya Indonesia untuk memperkuat posisi negara-negara berkembang dalam organisasi internasional, serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Secara keseluruhan, upaya Indonesia dalam mempromosikan kerjasama internasional sebagai landasan politik luar negeri memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional dan membawa manfaat bagi kepentingan nasional dan perdamaian global.
7. Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjalankan landasan politik luar negeri adalah persaingan antara negara-negara besar di dunia dan menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional.
Poin 1: Indonesia memiliki landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten.
Sejak kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah membangun hubungan yang baik dengan negara-negara di seluruh dunia. Hal ini didasarkan pada landasan politik luar negeri yang kuat dan konsisten. Landasan politik luar negeri Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip dasar seperti kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional. Landasan politik luar negeri Indonesia ini telah membantu Indonesia untuk memainkan peran penting dalam isu-isu global, seperti perdagangan, investasi, lingkungan, dan hak asasi manusia.
Poin 2: Prinsip dasar politik luar negeri Indonesia mencakup kemandirian, non-blok, perdamaian, dan kerjasama internasional.
Indonesia merupakan negara yang menganut prinsip kemandirian dalam mengambil keputusan politik luar negeri. Indonesia tidak ingin terlibat dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur, sehingga menganut prinsip non-blok. Prinsip perdamaian menjadi landasan politik luar negeri Indonesia dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Kerjasama internasional juga menjadi salah satu prinsip dasar politik luar negeri Indonesia, dengan mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia.
Poin 3: Kemandirian menjadi landasan politik luar negeri Indonesia dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri.
Kemandirian menjadi salah satu prinsip dasar politik luar negeri Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia menegaskan bahwa negara harus memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan tentang urusan dalam negeri dan luar negeri. Indonesia selalu menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negerinya. Hal ini dapat dilihat dalam sikap Indonesia dalam berbagai isu internasional, seperti penyelesaian konflik di Papua Barat, yang dianggap sebagai urusan dalam negeri Indonesia dan tidak boleh diintervensi oleh negara-negara lain.
Poin 4: Prinsip non-blok mengacu pada sikap Indonesia yang tidak memihak pada salah satu kubu dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur.
Indonesia menganut prinsip non-blok dalam hubungan internasional. Prinsip non-blok mengacu pada sikap Indonesia yang tidak memihak pada salah satu kubu dalam persaingan antara blok-barat dan blok-timur. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia ingin mempertahankan kemerdekaannya dan tidak terlibat dalam konflik yang tidak relevan dan tidak bermanfaat bagi kepentingan nasional. Indonesia berharap dapat memainkan peran sebagai mediator dalam konflik internasional dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia.
Poin 5: Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global.
Perdamaian menjadi salah satu prinsip dasar politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dalam hubungan internasional, baik di tingkat regional maupun global. Indonesia berusaha untuk menjadi mediator dalam konflik dan mempromosikan upaya-upaya perdamaian di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memediasi konflik antara Israel dan Palestina pada tahun 2018 dan konflik di Myanmar pada tahun 2017.
Poin 6: Indonesia selalu berusaha untuk mempromosikan kerjasama antara negara-negara dalam membangun perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia.
Kerjasama internasional menjadi salah satu prinsip dasar politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu berusaha untuk mempromosikan kerjasama antara negara-negara dalam membangun perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Indonesia terus mengembangkan hubungan ekonomi dengan negara-negara lain dan mempromosikan investasi dan perdagangan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dalam upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara seperti China dan Amerika Serikat.
Poin 7: Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjalankan landasan politik luar negeri adalah persaingan antara negara-negara besar di dunia dan menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional.
Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam menjalankan landasan politik luar negeri, seperti persaingan antara negara-negara besar di dunia dan menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional. Indonesia harus mampu mengambil sikap yang bijaksana dalam menghadapi persaingan tersebut, dan tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia. Selain itu, Indonesia juga harus terus berupaya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga dan di tingkat regional, untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.