Jelaskan Cara Pelestarian Insitu Dan Eksitu Pada Tumbuhan Langka

jelaskan cara pelestarian insitu dan eksitu pada tumbuhan langka –

Tumbuhan langka adalah tumbuhan yang jarang ditemukan di alam. Mereka menjadi objek konservasi yang penting untuk melestarikan ekosistem dan menyeimbangkan keanekaragaman hayati. Kebanyakan tumbuhan langka dipertahankan melalui upaya pelestarian insitu dan eksitu. Penting untuk mengetahui perbedaan antara kedua metode ini sehingga dapat memutuskan metode mana yang paling cocok untuk setiap spesies.

Pelestarian insitu adalah metode melestarikan tumbuhan langka di alam liar. Ini melibatkan pengawasan dan perlindungan habitat asli tumbuhan langka dan mencegah penebangan hutan yang dapat menyebabkan kepunahan spesies. Hal ini juga dapat mencakup mengatur lokasi spesies untuk memastikan keragaman genetik, meminimalkan polusi, menghilangkan hama, dan mengendalikan populasi tumbuhan.

Pelestarian eksitu adalah metode melestarikan tumbuhan langka di luar alam liar. Ini melibatkan penyimpanan spesies di taman konservasi, kebun binatang, dan kebun raya. Ini juga dapat mencakup penangkaran tumbuhan langka, pembiakan, dan penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya. Ini juga dapat mencakup pembuatan koleksi pustaka tumbuhan, yang dapat digunakan untuk mempelajari tumbuhan langka, dan membuat strategi untuk melestarikan spesies.

Kedua metode pelestarian tumbuhan langka memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pelestarian insitu lebih efektif untuk melestarikan spesies di alam liar karena ia dapat menjamin kelangsungan hidup spesies dengan mengawasi habitatnya. Namun, pelestarian eksitu juga bermanfaat karena dapat membantu mengontrol keanekaragaman genetik tumbuhan dan memastikan bahwa spesies tidak hilang selamanya.

Oleh karena itu, para ahli konservasi harus dapat memilih metode pelestarian yang tepat untuk setiap spesies tumbuhan langka. Kombinasi pelestarian insitu dan eksitu adalah cara yang paling efektif untuk melestarikan tumbuhan langka. Ini dapat memastikan bahwa spesies tidak hilang selamanya dan melindungi habitat aslinya di alam liar. Pelestarian tumbuhan langka adalah hal yang penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menghindari kepunahan spesies.

Penjelasan Lengkap: jelaskan cara pelestarian insitu dan eksitu pada tumbuhan langka

1. Tumbuhan langka adalah tumbuhan yang jarang ditemukan di alam dan merupakan objek konservasi penting.

Tumbuhan langka adalah tumbuhan yang jarang ditemukan di alam dan merupakan objek konservasi penting. Tumbuhan langka memiliki nilai tambah bagi ekosistem dimana ia tumbuh dan juga dapat menjadi sumber makanan untuk beberapa spesies lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk melestarikan tumbuhan langka agar dapat menjaga ekosistem dan menjaga kelestariannya. Ada dua cara untuk melestarikan tumbuhan langka yaitu dengan pelestarian in situ dan pelestarian ex situ.

Pelestarian in situ adalah proses melestarikan tumbuhan langka dengan cara menjaga habitatnya agar tetap utuh dan sehat. Caranya adalah dengan menjaga spesies tersebut agar tumbuh di habitat alaminya tanpa campur tangan manusia. Ini dapat dilakukan dengan menciptakan dan memelihara kawasan konservasi di mana tumbuhan langka dapat tumbuh dengan aman. Ini juga dapat dilakukan dengan membatasi akses manusia ke habitat tumbuhan langka tersebut. Ini juga penting untuk memerangi penyebaran hama dan penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan langka.

Pelestarian ex situ adalah proses melestarikan tumbuhan langka dengan cara menanamnya di luar habitat aslinya. Ini dapat dilakukan dengan menanam tumbuhan langka di taman konservasi, kebun botani, kebun binatang, tempat terbuka, dan sebagainya. Ini juga penting untuk memastikan bahwa tumbuhan langka tetap tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini juga dapat digunakan untuk menjaga populasi tumbuhan langka agar tetap stabil dan menghindari kepunahan. Ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan populasi tumbuhan langka dengan menanam tanaman baru, melakukan penyebaran alami, dan melakukan kultivasi.

Kedua metode pelestarian in situ dan ex situ sangat penting untuk memastikan bahwa tumbuhan langka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini juga penting untuk memastikan bahwa tumbuhan langka dapat tumbuh dengan aman di habitat alaminya dan di luar habitat alaminya. Ini juga penting untuk memastikan bahwa tumbuhan langka dapat tumbuh dan berkembang dengan stabil dan dapat menjaga kelestariannya. Dengan melakukan kedua metode ini, kita dapat menjaga ekosistem dan menjaga kelestarian tumbuhan langka.

2. Pelestarian tumbuhan langka dapat dilakukan dengan metode pelestarian insitu dan eksitu.

Pelestarian tumbuhan langka adalah salah satu cara untuk melindungi tumbuhan langka yang berada di alam bebas. Pelestarian tumbuhan langka dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah pelestarian insitu dan eksitu. Pelestarian insitu adalah metode pelestarian tumbuhan langka yang dilakukan dengan cara mempertahankan tumbuhan langka di habitatnya yang asli. Metode ini bertujuan untuk mempertahankan kelestarian ekosistem tempat tumbuhan langka berada. Pelestarian insitu juga bertujuan untuk memastikan bahwa tumbuhan langka dapat berkembang biak dengan lancar di lingkungan aslinya.

Pelestarian insitu dapat dilakukan dengan cara mengatur kebijakan sumber daya alam yang berkelanjutan, memperbaiki kualitas air, dan juga memberi perlindungan kepada tumbuhan langka dari aktivitas manusia yang dapat berdampak negatif terhadap keberadaan tumbuhan langka. Pengelolaan hutan dan kawasan konservasi juga dapat membantu dalam pelestarian insitu tumbuhan langka.

Selain pelestarian insitu, pelestarian tumbuhan langka juga dapat dilakukan dengan metode pelestarian eksitu. Metode ini mencakup berbagai kegiatan atau tindakan yang bertujuan untuk memelihara populasi tumbuhan langka di luar habitat aslinya. Salah satu cara pelestarian eksitu adalah dengan cara menyediakan habitat baru yang aman untuk tumbuhan langka untuk berkembang biak. Pelestarian eksitu juga bertujuan untuk menjaga kualitas tumbuhan langka agar dapat tetap hidup dan berkembang biak di habitat baru.

Untuk menjaga kualitas tumbuhan langka di habitat baru, pengelolaan populasi tumbuhan langka harus dilakukan secara ketat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur pemeliharaan tumbuhan langka, memonitoring populasi tumbuhan langka, dan melakukan pembagian tumbuhan langka ke habitat baru secara teratur. Selain itu, teknik yang tepat seperti jumlah tumbuhan langka yang dibawah ke habitat baru, jenis tumbuhan langka yang dipelihara, dan kondisi habitat baru yang dibutuhkan tumbuhan langka harus dipertimbangkan secara hati-hati.

Pelestarian insitu dan eksitu tumbuhan langka merupakan cara yang efektif untuk melindungi tumbuhan langka dari kepunahan. Pelestarian tumbuhan langka dengan metode ini dapat membantu melestarikan habitat dan ekosistem alam, dan juga membantu menjaga keanekaragaman hayati di bumi. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk berkontribusi dalam pelestarian tumbuhan langka dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

3. Pelestarian insitu melibatkan pengawasan dan perlindungan habitat asli tumbuhan langka dan mencegah penebangan hutan.

Pelestarian insitu dari tumbuhan langka adalah suatu cara untuk memastikan bahwa tumbuhan tersebut akan tetap ada dan sehat untuk jangka panjang. Salah satu cara pelestarian ini melibatkan pengawasan dan perlindungan habitat asli tumbuhan langka dan mencegah penebangan hutan. Ini membuat organisme tersebut dapat tumbuh secara alami dan menjaga keanekaragaman hayati.

Pengawasan habitat asli tumbuhan langka dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, ada peraturan hukum yang mencegah penebangan hutan yang mengandung tumbuhan langka. Kedua, pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat setempat dapat berkolaborasi untuk mengawasi hutan dan mencegah penebangan. Ketiga, area tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kawasan konservasi, yaitu wilayah yang berfokus pada pelestarian dan restorasi ekosistem.

Pemantauan habitat asli tumbuhan langka juga dapat dilakukan dengan mengamati tingkat populasi tumbuhan dan jenis organisme lain yang berada di sekitar. Ini dapat membantu dalam menentukan tingkat kemungkinan kepunahan tumbuhan dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi.

Selain itu, masyarakat lokal juga dapat membantu dalam pelestarian tumbuhan langka dengan berpartisipasi dalam program konservasi, mengontrol jumlah penggunaan sumber daya alam, dan menjaga budaya lokal yang menghargai keanekaragaman hayati. Mereka juga dapat membuat peta lokasi tumbuhan langka dan mengajarkan kepada orang lain cara memenuhi kebutuhan mereka tanpa mengganggu habitat tumbuhan.

Pelestarian insitu tumbuhan langka juga dapat dilakukan dengan cara menciptakan kawasan konservasi. Kawasan ini biasanya dibentuk oleh pemerintah atau organisasi lingkungan dan dikelola oleh ahli lingkungan atau profesional yang telah terlatih. Kawasan konservasi ini dilindungi dari aktivitas manusia dan dimaksudkan untuk memberikan perlindungan ekosistem dan organisme langka.

Kesimpulannya, pelestarian insitu tumbuhan langka melibatkan pengawasan dan perlindungan habitat asli tumbuhan langka dan mencegah penebangan hutan. Ini meliputi pembuatan peraturan hukum untuk melindungi tumbuhan langka, pemantauan populasi tumbuhan, partisipasi masyarakat lokal dalam program konservasi, dan pembuatan kawasan konservasi. Pelestarian insitu akan memastikan bahwa tumbuhan langka tetap tumbuh secara alami dan menjaga keanekaragaman hayati.

4. Pelestarian eksitu melibatkan penyimpanan spesies di taman konservasi, kebun binatang, dan kebun raya.

Pelestarian eksitu adalah pelestarian tumbuhan langka yang dilakukan di luar habitat aslinya. Pelestarian eksitu melibatkan penyimpanan spesies di taman konservasi, kebun binatang, dan kebun raya. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga populasi tumbuhan langka yang terancam punah dan memungkinkannya untuk tumbuh dan berkembang di luar habitat aslinya.

Taman konservasi adalah lokasi yang disimpan untuk melestarikan ekosistem dan melindungi spesies terancam punah dari kepunahan. Taman konservasi memungkinkan populasi tumbuhan langka untuk tumbuh dan berkembang di luar habitat aslinya. Selain itu, mereka juga memungkinkan para ahli untuk meneliti dan mempelajari tumbuhan langka, yang bisa menjadi titik awal untuk melestarikannya.

Kebun binatang adalah lokasi yang menampung berbagai spesies hewan dan tumbuhan, termasuk tumbuhan langka. Beberapa kebun binatang menyediakan habitat yang aman bagi tumbuhan langka, yang membantu melindungi populasi mereka dari kepunahan. Kebun binatang juga memungkinkan para ahli untuk mempelajari tumbuhan langka dan mengembangkan metode untuk melestarikannya.

Kebun raya adalah lokasi yang dirancang untuk melestarikan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Kebun raya memungkinkan para ahli untuk meneliti tumbuhan langka dan mempelajari cara terbaik untuk melestarikannya. Kebun raya juga menyediakan habitat yang aman bagi tumbuhan langka, sehingga populasi mereka tidak terancam punah.

Pelestarian eksitu adalah salah satu cara yang efektif untuk melestarikan tumbuhan langka. Dengan menyimpan populasi tumbuhan langka di taman konservasi, kebun binatang, dan kebun raya, kita dapat melindungi tumbuhan langka dari kepunahan dan memungkinkan para ahli untuk meneliti dan mempelajari cara terbaik untuk melestarikannya.

5. Pelestarian eksitu juga dapat mencakup penangkaran tumbuhan langka, pembiakan, dan penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya.

Pelestarian eksitu merupakan salah satu cara untuk melestarikan tumbuhan langka. Pelestarian eksitu dapat mencakup berbagai hal seperti penangkaran tumbuhan langka, pembiakan, dan penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya.

Penangkaran tumbuhan langka adalah cara untuk menaruh tumbuhan langka dalam suatu ruangan tertutup atau tempat yang dapat menyediakan kebutuhan tumbuhan itu. Penangkaran tumbuhan langka dapat dilakukan dengan berbagai alasan, seperti menghindari kepunahan, menjaga populasi, dan melestarikan jenis tumbuhan langka. Dengan melakukan penangkaran tumbuhan langka, para ahli kehutanan dapat mengawasi populasi tumbuhan dan mengatur perawatan tumbuhan sesuai dengan kebutuhannya.

Selain penangkaran tumbuhan langka, pembiakan juga dapat digunakan untuk pelestarian eksitu. Pembiakan merupakan cara untuk menyebarkan tumbuhan langka dengan membiakkan tumbuhan langka tersebut secara kontrol. Dengan menggunakan teknik pembiakan, para ahli kehutanan dapat menyebarkan tumbuhan langka yang ada di suatu daerah dan melestarikan jenis tumbuhan langka yang dianggap terancam punah.

Terakhir, pelestarian eksitu juga dapat mencakup penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya. Penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya dapat dilakukan dengan berbagai alasan, seperti meningkatkan populasi tumbuhan langka, melestarikan tumbuhan langka, dan menjaga ekosistem di daerah tersebut. Dengan melakukan penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya, para ahli kehutanan dapat mengawasi populasi tumbuhan dan menjaga ekosistem di daerah tersebut.

Secara keseluruhan, pelestarian eksitu merupakan salah satu cara untuk melestarikan tumbuhan langka. Pelestarian eksitu dapat mencakup berbagai hal seperti penangkaran tumbuhan langka, pembiakan, dan penanaman tumbuhan langka di tempat asalnya. Dengan menggunakan cara-cara ini, para ahli kehutanan dapat melestarikan tumbuhan langka dan menjaga populasi tumbuhan dan ekosistem di daerah tersebut.

6. Pelestarian insitu lebih efektif untuk melestarikan spesies di alam liar karena ia dapat menjamin kelangsungan hidup spesies dengan mengawasi habitatnya.

Pelestarian insitu adalah salah satu cara untuk melestarikan tumbuhan langka di alam liar. Pelestarian insitu adalah upaya yang dilakukan di tempat asal organisme, baik tumbuhan maupun hewan, untuk menjaga generasi tumbuhan dan hewan tersebut. Pelestarian insitu meliputi beberapa cara, seperti: penyediaan habitat yang aman, serta mengelola dan meningkatkan kualitas dan jumlah habitat yang ada. Ini termasuk menyediakan jalur migrasi yang aman, menjaga kualitas air dan tanah, serta membuat kawasan konservasi di mana tumbuhan dan hewan langka dapat hidup dan berkembang biak dengan aman.

Pelestarian insitu lebih efektif untuk melestarikan spesies di alam liar karena ia dapat menjamin kelangsungan hidup spesies dengan mengawasi habitatnya. Dengan mempertahankan habitat alami, para ahli kehutanan dapat memastikan bahwa tumbuhan langka dapat tumbuh dengan aman dan berkembang biak dengan bebas. Ini juga memungkinkan ahli kehutanan untuk memantau kondisi ekologi yang beragam dan memastikan bahwa tumbuhan langka tidak terganggu oleh aktivitas manusia atau faktor lainnya.

Selain pelestarian insitu, pelestarian eksitu juga penting untuk melestarikan tumbuhan langka. Pelestarian eksitu adalah upaya untuk melestarikan tumbuhan dan hewan langka di luar habitat alaminya. Ini termasuk menyediakan kondisi yang aman di tempat yang tidak alami, seperti kawasan konservasi, taman dan kebun binatang, dan lainnya. Pelestarian eksitu juga dapat dilakukan dengan menyimpan jenis tumbuhan dan hewan langka dalam koleksi konservasi, seperti seed bank atau gene bank.

Keduanya, pelestarian insitu dan eksitu, penting untuk melestarikan tumbuhan langka di alam liar. Pelestarian insitu memberikan jaminan bahwa tumbuhan langka dapat tumbuh dan berkembang biak dengan bebas di habitat alaminya, sedangkan pelestarian eksitu melindungi tumbuhan dan hewan langka dari faktor luar yang tidak dapat dihindari. Dengan melakukan pelestarian insitu dan eksitu, kita dapat memastikan bahwa tumbuhan langka tetap bertahan di alam liar.

7. Pelestarian eksitu juga bermanfaat karena dapat membantu mengontrol keanekaragaman genetik tumbuhan dan memastikan bahwa spesies tidak hilang selamanya.

Pelestarian eksitu merujuk pada melakukan tindakan langsung untuk menjaga, meningkatkan, atau memperbaiki aspek keanekaragaman hayati di luar habitatnya. Ini bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada dan memastikan bahwa spesies tidak hilang selamanya. Pelestarian eksitu pada tumbuhan langka dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pemeliharaan, pemulihan, dan restorasi habitat.

Pemeliharaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan habitat dan aktor hayati yang berada di dalamnya. Ini termasuk tindakan seperti penghijauan, pengendalian hama, dan pengawasan kualitas air. Hal ini juga dapat melibatkan pengaturan kembali habitat, seperti pembuatan dan pemeliharaan sarana air sungai, jaringan irigasi, dan pengaturan lintasan migrasi.

Pemulihan habitat mencakup tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan kualitas habitat yang telah rusak atau terganggu. Ini melibatkan tindakan seperti penambahan tanaman, pemulihan sumber air, pemulihan vegetasi, dan pengendalian populasi. Pemulihan habitat juga dapat melibatkan tindakan seperti menghapuskan habitat invasif, mengendalikan kelembaban, dan mengendalikan salinitas.

Restorasi habitat melibatkan tindakan untuk memulihkan dan meningkatkan kualitas habitat yang telah rusak atau terganggu. Ini termasuk tindakan seperti peningkatan kualitas air, pemulihan vegetasi, dan pemulihan lingkungan. Restorasi juga dapat melibatkan tindakan seperti pengendalian hama, pemeliharaan sarana air, dan pemeliharaan habitat.

Pelestarian eksitu juga bermanfaat karena dapat membantu mengontrol keanekaragaman genetik tumbuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan populasi tumbuhan langka dan meningkatkan kesadaran tentang perlindungan spesies. Pelestarian eksitu juga dapat membantu meningkatkan keanekaragaman genetik dengan memastikan bahwa populasi tumbuhan tidak hilang selamanya.

Pelestarian eksitu juga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang perlindungan tumbuhan langka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kampanye edukasi dan komunikasi yang berfokus pada pengenalan tumbuhan langka dan pentingnya melindunginya. Pelestarian eksitu juga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang perlindungan tumbuhan langka dengan mengadakan program sumbangan dan donasi untuk membantu pemulihan dan restorasi habitat.

Dengan demikian, pelestarian eksitu memiliki banyak manfaat, khususnya dalam menjaga keanekaragaman hayati dan memastikan bahwa spesies tidak hilang selamanya. Pelestarian eksitu juga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang perlindungan tumbuhan langka dan pentingnya melindunginya. Dengan melakukan berbagai tindakan tersebut, para ahli lingkungan dan ahli biologi dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati dan memastikan bahwa spesies tumbuhan langka tidak hilang selamanya.

8. Kombinasi pelestarian insitu dan eksitu adalah cara yang paling efektif untuk melestarikan tumbuhan langka.

Pelestarian tumbuhan langka adalah salah satu cara untuk melindungi keanekaragaman hayati. Pelestarian ada dua jenis, yaitu pelestarian insitu dan eksitu. Pelestarian insitu adalah pelestarian yang dilakukan di tempat asalnya, sedangkan pelestarian eksitu adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat asalnya. Kombinasi kedua jenis pelestarian ini merupakan cara terbaik untuk melestarikan tumbuhan langka.

Pelestarian insitu adalah cara yang paling efektif untuk melestarikan tumbuhan langka, karena memungkinkan tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang di habitat aslinya. Cara yang paling umum untuk melestarikan tumbuhan insitu adalah dengan membangun kawasan konservasi, di mana tumbuhan tersebut tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Konservasi juga dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan, mengatur penggunaan lahan, dan memungkinkan adanya keterlibatan masyarakat lokal.

Pelestarian eksitu adalah cara lain untuk melestarikan tumbuhan langka. Cara ini melibatkan pemindahan tumbuhan dari habitat asalnya ke habitat lain yang lebih aman. Tujuan dari pelestarian eksitu adalah untuk menyimpan genetik tumbuhan yang langka di suatu tempat yang aman. Oleh karena itu, pelestarian eksitu mencakup pengembangan koleksi genetik di tempat-tempat seperti taman botani dan kebun binatang.

Kombinasi pelestarian insitu dan eksitu adalah cara yang paling efektif untuk melestarikan tumbuhan langka. Pelestarian insitu memastikan bahwa tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang di habitat aslinya, sedangkan pelestarian eksitu memungkinkan pemindahan tumbuhan ke tempat yang lebih aman jika diperlukan. Dengan kombinasi kedua jenis pelestarian ini, tumbuhan langka dapat dilindungi secara efektif dan berkelanjutan.

9. Pelestarian tumbuhan langka adalah hal yang penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menghindari kepunahan spesies.

Pelestarian tumbuhan langka adalah hal yang penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menghindari kepunahan spesies. Dengan demikian, kita harus mengambil langkah-langkah untuk pelestarian tumbuhan langka dengan cara insitu dan eksitu.

Cara pelestarian insitu adalah dengan memelihara tumbuhan langka di habitat alaminya. Cara ini dapat dilakukan dengan membuat kawasan konservasi atau kawasan suaka alam untuk melindungi tumbuhan langka dan menjaga keseimbangan ekosistem. Di samping itu, cara pelestarian insitu juga dapat dilakukan dengan memonitor dan mengatur pertumbuhan tumbuhan langka di habitat alaminya. Cara ini dapat melindungi tumbuhan langka dari kegiatan manusia yang merusak habitatnya seperti kebakaran hutan, penggundulan hutan, penggunaan pestisida, dan lain-lain.

Cara pelestarian eksitu adalah dengan mengambil tumbuhan langka dari habitat alaminya dan memeliharanya di kawasan konservasi atau taman botani. Di samping itu, cara pelestarian eksitu juga dapat dilakukan dengan melakukan program penangkaran atau program penyebaran. Program penangkaran adalah program yang melibatkan pemeliharaan tumbuhan langka di kawasan tertentu untuk mempertahankan populasi tumbuhan tersebut. Program penyebaran adalah program yang melibatkan penanaman tumbuhan langka di lokasi lain yang sesuai dengan habitatnya.

Selain itu, pelestarian tumbuhan langka juga dapat dilakukan dengan melakukan program perbanyakan. Program perbanyakan adalah program yang bertujuan untuk menghasilkan benih atau bibit tumbuhan langka untuk ditanam di lokasi lain. Program ini dapat dilakukan dengan cara menanam tumbuhan langka di kawasan konservasi atau taman botani dan mengambil benih atau bibitnya untuk ditanam di lokasi lain.

Di samping itu, pelestarian tumbuhan langka juga dapat dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelestarian tumbuhan langka. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan penyebaran bibit tumbuhan langka, penanaman tumbuhan langka di lokasi lain, atau membuat kawasan konservasi.

Secara keseluruhan, pelestarian tumbuhan langka dengan cara insitu dan eksitu adalah cara yang efektif untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menghindari kepunahan spesies. Cara pelestarian tumbuhan langka tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat kawasan konservasi, memonitor dan mengatur pertumbuhan tumbuhan langka di habitat alaminya, melakukan program penangkaran dan penyebaran, melakukan program perbanyakan, dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelestarian tumbuhan langka.