jelaskan prinsip teknik gillingham dan stillman – Teknik Gillingham dan Stillman adalah metode pengajaran membaca yang populer di Amerika Serikat. Metode ini dikembangkan oleh Donald Gillingham dan Samuel Stillman pada tahun 1950-an. Prinsip teknik Gillingham dan Stillman adalah membantu siswa belajar membaca dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata.
Prinsip pertama teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran fonetik. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Fonem adalah unit suara terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan satu kata dari kata yang lain. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata. Misalnya, dalam kata “kucing”, siswa harus mengenali dan mengucapkan tiga fonem yaitu /k/, /u/, dan /t/.
Prinsip kedua teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran sistematis. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk membaca kata-kata dengan urutan yang sistematis. Siswa diminta untuk membaca kata-kata dari fonem awal ke fonem akhir. Misalnya, dalam kata “kucing”, siswa diminta untuk membaca /k/ terlebih dahulu, kemudian /u/, dan terakhir /t/.
Prinsip ketiga teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran multisensori. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk menggunakan lebih dari satu indera dalam membaca. Siswa diajarkan untuk mengucapkan fonem-fonem dalam kata, menulis fonem-fonem tersebut, dan menggerakkan bagian-bagian tubuh untuk membantu siswa mengingat fonem-fonem dalam kata. Misalnya, siswa dapat menulis fonem-fonem dalam kata “kucing” sambil mengucapkannya dan menggerakkan tangan mereka untuk mengingat fonem-fonem tersebut.
Prinsip keempat teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran individualis. Pada prinsip ini, siswa diajarkan dengan memperhatikan kebutuhan individu mereka. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu, teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran individualis untuk membantu siswa mencapai keberhasilan dalam membaca.
Prinsip kelima teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran terstruktur. Pada prinsip ini, siswa diajarkan dengan menggunakan program pembelajaran yang terstruktur. Program ini dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Program ini mencakup pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, dan pengajaran individualis.
Dalam kesimpulannya, teknik Gillingham dan Stillman adalah metode yang efektif dalam pengajaran membaca. Prinsip-prinsip dalam teknik ini yaitu pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, pengajaran individualis, dan pengajaran terstruktur dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca. Dengan menggunakan teknik Gillingham dan Stillman, siswa dapat belajar membaca dengan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, teknik ini masih digunakan hingga saat ini dalam pengajaran membaca di Amerika Serikat.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan prinsip teknik gillingham dan stillman
1. Prinsip teknik Gillingham dan Stillman adalah membantu siswa belajar membaca dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata.
Prinsip teknik Gillingham dan Stillman yang pertama adalah membantu siswa belajar membaca dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Prinsip ini didasarkan pada konsep bahwa bahasa terdiri dari unit-unit terkecil yang disebut fonem. Setiap fonem memiliki suara atau bunyi yang dapat membedakan satu kata dari kata yang lain. Misalnya, kata “kucing” terdiri dari tiga fonem yaitu /k/, /u/, dan /t/. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata.
Pengenalan fonem-fonem dalam kata merupakan langkah penting dalam pembelajaran membaca. Dengan memahami fonem-fonem dalam kata, siswa dapat mengenali kata-kata yang mereka baca dan memahami artinya. Selain itu, dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata, siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca dengan lebih cepat dan akurat.
Teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran fonetik dalam pembelajaran membaca. Pengajaran fonetik melibatkan pengenalan dan penggunaan fonem-fonem dalam kata. Siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata, sehingga mereka dapat membaca dengan lebih cepat dan akurat.
Dalam pengajaran fonetik, siswa diajarkan untuk mengenali fonem-fonem dalam kata dengan menggunakan berbagai cara. Misalnya, mereka dapat menggunakan gambar atau mainan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata dengan mengaitkan suara dengan huruf atau grafem tertentu.
Dalam kesimpulannya, prinsip teknik Gillingham dan Stillman yang pertama membantu siswa belajar membaca dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Pengajaran fonetik merupakan langkah penting dalam pembelajaran membaca, dan teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran fonetik dalam pembelajaran membaca. Dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata, siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca dengan lebih cepat dan akurat.
2. Prinsip pertama teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran fonetik.
Prinsip pertama dari teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran fonetik. Pengajaran fonetik adalah pengajaran yang memperhatikan bunyi atau suara dari bahasa. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Fonem adalah unit suara terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan satu kata dari kata lainnya. Setiap kata memiliki fonem-fonem yang berbeda dan jumlah fonem dalam suatu kata dapat bervariasi.
Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata. Hal ini dimulai dengan pengenalan bunyi-bunyi dalam bahasa Inggris. Siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa Inggris. Kemudian, siswa diajarkan untuk membedakan bunyi-bunyi tersebut dalam kata-kata.
Dalam pengajaran fonetik teknik Gillingham dan Stillman, siswa juga diajarkan untuk mengenali huruf yang mewakili fonem-fonem tersebut. Misalnya, siswa diajarkan untuk mengenali bahwa huruf “b” mewakili bunyi /b/ dan huruf “k” mewakili bunyi /k/. Dengan memahami hubungan antara fonem dan huruf, siswa dapat memahami cara membaca kata dengan lebih mudah.
Pengajaran fonetik juga membantu siswa mengenali pola-pola bunyi dalam kata-kata. Dalam bahasa Inggris, ada banyak pola bunyi yang sering muncul dalam kata-kata. Misalnya, kata-kata dengan akhiran “-ing” memiliki bunyi /iŋ/ yang selalu sama, seperti pada kata “running”, “singing”, dan “swimming”. Dengan memahami pola-pola bunyi dalam kata-kata, siswa dapat membaca dengan lebih mudah dan cepat.
Dalam pengajaran fonetik teknik Gillingham dan Stillman, siswa juga diajarkan untuk memperhatikan penekanan suara dalam kata-kata. Bahasa Inggris memiliki penekanan suara yang berbeda-beda dalam kata-kata. Misalnya, pada kata “banana” penekanan suara ada pada suku kata pertama sehingga diucapkan “ba-NA-na”, sedangkan pada kata “tomato” penekanan suara ada pada suku kata kedua sehingga diucapkan “to-MA-to”. Dengan memahami penekanan suara dalam kata-kata, siswa dapat membaca dengan lebih tepat dan lancar.
Dalam kesimpulannya, pengajaran fonetik merupakan prinsip pertama dalam teknik Gillingham dan Stillman. Prinsip ini membantu siswa belajar membaca dengan memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Dalam pengajaran fonetik teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata, mengenali huruf yang mewakili fonem-fonem tersebut, memahami pola bunyi dalam kata-kata, dan memperhatikan penekanan suara dalam kata-kata. Dengan pengajaran fonetik yang efektif, siswa dapat membaca dengan lebih mudah dan cepat.
3. Prinsip kedua teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran sistematis.
Poin ketiga dari teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran sistematis. Prinsip ini menekankan bahwa siswa harus belajar membaca kata-kata dengan urutan yang sistematis. Dalam teknik ini, siswa belajar membaca dari fonem awal ke fonem akhir. Misalnya, dalam kata “kucing”, siswa harus membaca /k/ terlebih dahulu, kemudian /u/, dan terakhir /t/.
Prinsip ini penting karena membantu siswa memahami struktur bahasa dan memperoleh keterampilan membaca yang lebih baik. Dengan belajar membaca dari fonem awal ke fonem akhir, siswa dapat melihat bagaimana fonem-fonem tersebut saling terkait dan membentuk kata-kata yang berbeda.
Selain itu, pengajaran sistematis juga membantu siswa dalam mengatasi kesulitan membaca. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali fonem-fonem dalam kata dan membacanya dengan urutan yang sistematis. Dengan demikian, siswa dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian antara bunyi dan huruf dalam kata-kata yang sulit dan belajar membacanya dengan benar.
Pengajaran sistematis dalam teknik Gillingham dan Stillman juga membantu siswa memahami keterkaitan antara fonem dan grafem. Grafem adalah huruf atau kombinasi huruf yang digunakan untuk menulis fonem dalam bahasa tertentu. Dalam teknik ini, siswa diajarkan untuk mengenali hubungan antara fonem dan grafem dalam kata-kata. Misalnya, dalam kata “kucing”, siswa harus mengenali bahwa /k/ ditulis dengan huruf “k”, /u/ ditulis dengan huruf “u”, dan /t/ ditulis dengan huruf “t”.
Dalam kesimpulannya, pengajaran sistematis adalah prinsip yang penting dalam teknik Gillingham dan Stillman untuk membantu siswa belajar membaca dengan lebih efektif. Dengan mempelajari fonem-fonem dalam kata dan membaca dengan urutan yang sistematis, siswa dapat memahami struktur bahasa dan mengatasi kesulitan membaca. Selain itu, pengajaran sistematis juga membantu siswa memahami hubungan antara fonem dan grafem dalam bahasa.
4. Prinsip ketiga teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran multisensori.
Prinsip ketiga dalam teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran multisensori. Prinsip ini menekankan pentingnya penggunaan lebih dari satu indera dalam pembelajaran membaca. Dalam pengajaran multisensori, siswa diajarkan untuk mengucapkan fonem-fonem dalam kata, menulis fonem-fonem tersebut, dan menggerakkan bagian-bagian tubuh untuk membantu siswa mengingat fonem-fonem dalam kata.
Pengajaran multisensori dalam teknik Gillingham dan Stillman didasarkan pada teori pembelajaran yang menyatakan bahwa manusia memiliki lebih dari satu indera untuk belajar dan mengingat informasi. Dengan menggunakan lebih dari satu indera, siswa dapat mengingat informasi dengan lebih baik dan lebih lama. Oleh karena itu, pengajaran multisensori merupakan salah satu cara yang efektif dalam membantu siswa belajar membaca.
Dalam pengajaran multisensori, siswa diajarkan untuk mengucapkan fonem-fonem dalam kata. Siswa juga diminta untuk menulis fonem-fonem tersebut. Menulis fonem-fonem dalam kata membantu siswa mengingat fonem-fonem tersebut dengan lebih baik. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh untuk membantu siswa mengingat fonem-fonem dalam kata. Misalnya, siswa dapat menggerakkan jari mereka untuk mengingat fonem-fonem dalam kata.
Pengajaran multisensori dalam teknik Gillingham dan Stillman juga membantu siswa yang memiliki kesulitan belajar atau disleksia. Dengan menggunakan lebih dari satu indera, siswa yang memiliki kesulitan belajar dapat belajar membaca dengan lebih efektif. Siswa yang memiliki disleksia dapat memperbaiki kemampuan membaca mereka dengan menggunakan pengajaran multisensori.
Dalam kesimpulannya, pengajaran multisensori adalah prinsip penting dalam teknik Gillingham dan Stillman. Prinsip ini membantu siswa belajar membaca dengan menggunakan lebih dari satu indera. Dengan pengajaran multisensori, siswa dapat mengingat fonem-fonem dalam kata dengan lebih baik dan lebih lama. Oleh karena itu, pengajaran multisensori merupakan salah satu cara yang efektif dalam membantu siswa belajar membaca, terutama untuk siswa yang memiliki kesulitan belajar atau disleksia.
5. Prinsip keempat teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran individualis.
Prinsip keempat dalam teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran individualis. Setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan kebutuhan individu siswa dalam pengajaran.
Dalam teknik Gillingham dan Stillman, guru harus menyesuaikan pengajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru harus memperhatikan kecepatan baca, kesulitan membaca, dan preferensi belajar siswa.
Misalnya, siswa yang memiliki kesulitan membaca harus diberikan pengajaran tambahan dan bahan bacaan yang lebih mudah. Siswa yang lebih cepat membaca harus diberikan bahan bacaan yang lebih menantang.
Selain itu, guru juga harus memperhatikan preferensi belajar siswa. Beberapa siswa lebih suka mendengarkan, sementara yang lain lebih suka membaca atau menulis. Oleh karena itu, guru harus menyediakan berbagai jenis kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar siswa.
Dengan pengajaran individualis, siswa dapat merasa lebih nyaman dan terbantu dalam pembelajaran membaca. Mereka dapat mengembangkan kemampuan membaca mereka tanpa merasa tertekan atau tidak nyaman. Oleh karena itu, prinsip pengajaran individualis dalam teknik Gillingham dan Stillman sangat penting dan efektif dalam membantu siswa belajar membaca.
6. Prinsip kelima teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran terstruktur.
Prinsip kelima teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran terstruktur. Pada prinsip ini, teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran yang terstruktur untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Program pembelajaran yang terstruktur dirancang untuk membantu siswa dalam mencapai tujuannya dalam pembelajaran membaca.
Dalam teknik Gillingham dan Stillman, program pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual siswa. Program pembelajaran ini mencakup pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, dan pengajaran individualis. Program ini dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca secara efektif dan efisien.
Pengajaran terstruktur dalam teknik Gillingham dan Stillman dilakukan dengan cara menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik. Setiap tujuan pembelajaran terstruktur dengan baik dan disusun dalam urutan yang logis untuk membantu siswa mencapai tujuannya dalam pembelajaran membaca.
Selain itu, pengajaran terstruktur juga melibatkan evaluasi dan umpan balik terhadap kemajuan siswa. Program pembelajaran dibuat untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini membantu siswa mengetahui kemajuan mereka dalam pembelajaran dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Dalam kesimpulannya, prinsip pengajaran terstruktur dalam teknik Gillingham dan Stillman sangat penting dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca. Dengan pengajaran terstruktur, siswa dapat belajar membaca dengan lebih efektif dan efisien. Program pembelajaran yang terstruktur dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual siswa, dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran mereka secara efektif.
7. Teknik Gillingham dan Stillman adalah metode yang efektif dalam pengajaran membaca.
Prinsip teknik Gillingham dan Stillman adalah metode pembelajaran membaca yang sangat efektif dan terbukti berhasil dalam membantu siswa dalam pembelajaran membaca. Teknik ini menggunakan pendekatan sistematis dan terstruktur dalam pengajaran membaca, sehingga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Salah satu prinsip utama dalam teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran fonetik. Dalam pengajaran fonetik, siswa diajarkan untuk memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Fonem adalah unit suara terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan satu kata dari kata yang lain. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata. Hal ini membantu siswa dalam membaca kata-kata yang baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Prinsip kedua teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran sistematis. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk membaca kata-kata dengan urutan yang sistematis. Siswa diminta untuk membaca kata-kata dari fonem awal ke fonem akhir. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa juga diajarkan untuk mengenali pola suara dan pola kata dalam bahasa Inggris.
Prinsip ketiga teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran multisensori. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk menggunakan lebih dari satu indera dalam membaca. Siswa diajarkan untuk mengucapkan fonem-fonem dalam kata, menulis fonem-fonem tersebut, dan menggerakkan bagian-bagian tubuh untuk membantu siswa mengingat fonem-fonem dalam kata. Teknik ini membantu siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik.
Prinsip keempat teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran individualis. Pada prinsip ini, siswa diajarkan dengan memperhatikan kebutuhan individu mereka. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu, teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran individualis untuk membantu siswa mencapai keberhasilan dalam membaca.
Prinsip kelima teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran terstruktur. Pada prinsip ini, siswa diajarkan dengan menggunakan program pembelajaran yang terstruktur. Program ini dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Program ini mencakup pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, dan pengajaran individualis.
Dalam kesimpulannya, teknik Gillingham dan Stillman adalah metode yang efektif dalam pengajaran membaca. Prinsip-prinsip dalam teknik ini yaitu pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, pengajaran individualis, dan pengajaran terstruktur dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca. Dengan menggunakan teknik Gillingham dan Stillman, siswa dapat belajar membaca dengan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, teknik ini masih digunakan hingga saat ini dalam pengajaran membaca di Amerika Serikat.
8. Pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, pengajaran individualis, dan pengajaran terstruktur dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca.
Teknik Gillingham dan Stillman adalah salah satu metode pengajaran membaca yang populer di Amerika Serikat. Metode ini dikembangkan oleh Donald Gillingham dan Samuel Stillman pada tahun 1950-an. Teknik ini memiliki lima prinsip yaitu pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, pengajaran individualis, dan pengajaran terstruktur. Prinsip-prinsip ini dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca.
Prinsip kelima teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran terstruktur. Pada prinsip ini, pengajaran dilakukan dengan menggunakan program pembelajaran yang terstruktur. Program ini dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Program ini mencakup pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, dan pengajaran individualis. Dengan menggunakan program pembelajaran yang terstruktur, siswa dapat mempelajari keterampilan membaca secara bertahap dan terorganisir.
Prinsip keempat teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran individualis. Pada prinsip ini, pengajaran dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan individu siswa. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu, teknik Gillingham dan Stillman menekankan pentingnya pengajaran individualis untuk membantu siswa mencapai keberhasilan dalam membaca.
Prinsip ketiga teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran multisensori. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk menggunakan lebih dari satu indera dalam membaca. Siswa diajarkan untuk mengucapkan fonem-fonem dalam kata, menulis fonem-fonem tersebut, dan menggerakkan bagian-bagian tubuh untuk membantu siswa mengingat fonem-fonem dalam kata. Pengajaran multisensori ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan membaca yang lebih baik.
Prinsip kedua teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran sistematis. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk membaca kata-kata dengan urutan yang sistematis. Siswa diminta untuk membaca kata-kata dari fonem awal ke fonem akhir. Pembacaan yang sistematis ini dapat membantu siswa dalam memahami struktur kata.
Prinsip pertama teknik Gillingham dan Stillman adalah pengajaran fonetik. Pada prinsip ini, siswa diajarkan untuk memperhatikan fonem-fonem dalam kata. Fonem adalah unit suara terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan satu kata dari kata yang lain. Dalam teknik Gillingham dan Stillman, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengucapkan fonem-fonem dalam kata.
Teknik Gillingham dan Stillman adalah metode yang efektif dalam pengajaran membaca. Prinsip-prinsip dalam teknik ini yaitu pengajaran fonetik, pengajaran sistematis, pengajaran multisensori, pengajaran individualis, dan pengajaran terstruktur dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran membaca. Dengan menggunakan teknik Gillingham dan Stillman, siswa dapat belajar membaca dengan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, teknik ini masih digunakan hingga saat ini dalam pengajaran membaca di Amerika Serikat.