mengapa terjadi perbedaan antara para pemuda dengan soekarno hatta –
Ketika dunia memperingati Hari Pahlawan, perbedaan intelektual antara para pemuda masa kini dan Pahlawan Nasional Bung Karno dan Bung Hatta yang menyatukan bangsa Indonesia dalam Proklamasi Kemerdekaan harus diakui. Para pemuda saat ini memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menuju masa depan yang lebih baik, namun ada kekurangan dalam hal memahami sejarah, etika dan nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Para pemuda masa kini lebih terbuka pada hal-hal baru dan tidak menghargai pengorbanan orang lain.
Para pemuda sekarang lebih condong mengikuti tren, mengikuti mode, dan terobsesi dengan hal-hal yang terlihat. Mereka cenderung mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang menjadi dasar bagi bangsa. Mereka cenderung menyesal karena tidak memiliki kemampuan untuk memahami sejarah, nilai-nilai dan pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang seperti Bung Karno dan Bung Hatta.
Sebaliknya, Bung Karno dan Bung Hatta memiliki semangat untuk membangun dan menyatukan bangsa. Mereka memiliki kesadaran yang luas tentang sejarah, etika dan nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Mereka juga memiliki kemampuan untuk menangkap makna pengorbanan orang lain dan memahami pentingnya menjaga keutuhan bangsa.
Kontribusi Bung Karno dan Bung Hatta dalam proses kemerdekaan Indonesia tidak dapat dipungkiri. Mereka telah mengorbankan banyak hal untuk keutuhan dan kesejahteraan bangsa. Perbedaan antara para pemuda saat ini dengan Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemuda saat ini cenderung hanya mencari kesenangan dan kemudahan tanpa memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Ini adalah salah satu alasan mengapa perbedaan intelektual antara kedua kelompok ini ada.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: mengapa terjadi perbedaan antara para pemuda dengan soekarno hatta
– Mengapa terjadi perbedaan intelektual antara para pemuda saat ini dan Bung Karno dan Bung Hatta?
Mengapa terjadi perbedaan intelektual antara para pemuda saat ini dan Bung Karno dan Bung Hatta? Hal ini dapat dikaitkan dengan perbedaan waktu dan konteks di mana mereka hidup. Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, sementara para pemuda saat ini hidup di era modern.
Pada era modern, para pemuda memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan teknologi yang tersedia, yang tidak dapat dikatakan pada masa kemerdekaan. Ketersediaan teknologi seperti internet telah memungkinkan para pemuda untuk mengakses informasi dari seluruh dunia dan berinteraksi dengan orang lain melalui media sosial. Hal ini memberi para pemuda kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan mereka dan membentuk pemikiran.
Selain itu, era modern juga memungkinkan para pemuda untuk terlibat dalam berbagai macam kegiatan seperti olahraga, seni, dan lain-lain. Hal ini memberi para pemuda kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka. Dengan keterampilan dan kemampuan yang berkembang, para pemuda dapat menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan kreatif yang memungkinkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi masa kini.
Sebaliknya, masa pemerintahan Bung Karno dan Bung Hatta adalah masa yang jauh lebih sederhana daripada masa sekarang. Teknologi dan informasi tidak tersedia seperti sekarang, sehingga para pemuda tidak dapat mengakses informasi secara cepat dan mudah seperti sekarang.
Selain itu, para pemuda saat ini juga memiliki motivasi yang berbeda daripada era kemerdekaan. Para pemuda saat ini berusaha untuk mencapai keberhasilan pribadi, menikmati hidup, dan mencapai kesuksesan di masa depan. Sebaliknya, para pemuda pada masa kemerdekaan lebih fokus pada perjuangan untuk memerdekakan Indonesia dan membangun bangsa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan intelektual antara para pemuda saat ini dan Bung Karno dan Bung Hatta yang disebabkan oleh perbedaan waktu dan konteks di mana mereka hidup. Teknologi dan informasi yang tersedia pada masa modern memungkinkan para pemuda untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, sementara para pemuda pada masa kemerdekaan lebih fokus pada perjuangan untuk memerdekakan Indonesia. Motivasi pemuda saat ini juga berbeda dengan motivasi pemuda pada masa kemerdekaan.
– Bagaimana cara pandang para pemuda saat ini berbeda dengan para pahlawan?
Ketika kita membicarakan mengenai para pahlawan, maka tidak dapat dipungkiri bahwa nama Soekarno dan Hatta yang selalu terlintas dalam benak kebanyakan orang. Keduanya adalah tokoh utama yang memainkan peran utama dalam proses kemerdekaan Indonesia. Mereka berjuang dengan tekad yang kuat untuk memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia, dan mereka berhasil. Namun, hal ini tidak berarti bahwa perbedaan antara para pemuda saat ini dengan para pahlawan tidak ada. Meskipun perbedaan tersebut tidak bisa dibandingkan, namun perbedaan tersebut masih ada.
Pada dasarnya, cara pandang para pemuda saat ini berbeda dengan para pahlawan. Para pahlawan adalah generasi yang sudah tua. Mereka melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda dibandingkan generasi muda saat ini. Mereka menggunakan cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap masalah. Para pahlawan juga memiliki visi yang jelas tentang masa depan Indonesia. Mereka memiliki semangat juang yang kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Di sisi lain, para pemuda saat ini memiliki cara pandang yang berbeda. Mereka melihat dunia melalui lensa generasi muda. Mereka lebih banyak memperhatikan perubahan sosial dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga lebih peduli tentang masalah lingkungan dan kesejahteraan sosial. Mereka juga lebih terbuka terhadap perubahan dan berpikir secara kritis.
Secara keseluruhan, meskipun para pemuda saat ini berbeda dengan para pahlawan, namun hal ini tidak berarti bahwa para pemuda saat ini tidak setara dengan para pahlawan. Pemuda saat ini masih memiliki semangat untuk memperjuangkan masa depan Indonesia. Mereka masih memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Meskipun cara pandang mereka berbeda, namun spirit para pemuda saat ini tetap sama dengan para pahlawan. Mereka ingin membuat Indonesia menjadi lebih baik.
– Apa saja pengorbanan Bung Karno dan Bung Hatta yang tidak dapat dipungkiri?
Pengorbanan Bung Karno dan Bung Hatta merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia yang tidak dapat dipungkiri. Mereka adalah dua tokoh yang mendirikan dan memimpin Indonesia menuju kemerdekaan. Pada saat itu, mereka sangat berdedikasi untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mengorbankan banyak hal untuk Indonesia.
Pertama, keduanya mengorbankan waktu dan usaha. Mereka rela mengabdikan waktu mereka untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mengorbankan waktu mereka yang berharga untuk berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia. Mereka juga mengorbankan banyak usaha untuk membangun kerangka organisasi, menyatukan kekuatan, dan memimpin rakyat dalam usaha mereka untuk mencapai kemerdekaan.
Kedua, keduanya juga mengorbankan keselamatan mereka. Mereka berjuang melawan Belanda yang saat itu memiliki kekuatan militer yang sangat kuat. Mereka berdua juga mengambil risiko yang sangat besar dengan memimpin rakyat dan berjuang melawan Belanda. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka demi kemerdekaan Indonesia.
Ketiga, mereka juga mengorbankan keluarga mereka. Mereka tidak punya banyak waktu untuk bersama keluarga mereka karena mereka sibuk mengejar tujuan kemerdekaan mereka. Mereka harus memilih antara mengorbankan waktu mereka bersama keluarga atau melakukan usaha untuk mencapai kemerdekaan. Mereka pun memilih untuk mengorbankan waktu mereka bersama keluarga untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Keempat, mereka juga mengorbankan rumah mereka. Mereka berdua pernah menjalankan Perang Kemerdekaan melawan Belanda. Dalam perjalanan tersebut, rumah mereka pernah diserang dan hancur berantakan. Mereka juga rela mengorbankan harta benda mereka demi mencapai tujuan kemerdekaan.
Kelima, mereka mengorbankan karier mereka. Mereka berdua adalah orang-orang sukses sebelum mengorbankan karier mereka untuk mencapai tujuan kemerdekaan. Mereka telah mengorbankan karier mereka sebagai pengacara, akademisi, dan tokoh pemuda untuk mencapai tujuan kemerdekaan.
Perbedaan antara para pemuda dengan Bung Karno dan Bung Hatta adalah kedua tokoh ini adalah tokoh yang berani mengorbankan banyak hal untuk Indonesia. Mereka rela mengorbankan waktu, usaha, keselamatan, rumah, dan karier mereka demi mencapai kemerdekaan Indonesia. Perbedaan ini menjadi alasan utama mengapa mereka menjadi tokoh yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat sampai sekarang.
– Apa yang membuat para pemuda saat ini kurang memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa?
Para pemuda saat ini memiliki pemahaman yang lebih rendah tentang nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa dibandingkan dengan Soekarno-Hatta. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara generasi yang berbeda di mana generasi saat ini telah terpengaruh oleh berbagai model pemikiran yang berbeda. Para pemuda saat ini tidak hanya berusaha memahami nilai-nilai yang membentuk bangsa mereka, tetapi juga berusaha untuk memahami nilai-nilai yang dianut oleh generasi sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dengan jelas dari berbagai perbedaan yang ada di antara generasi saat ini dan generasi Soekarno-Hatta. Perbedaan ini dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Generasi Soekarno-Hatta adalah generasi yang lebih tradisional, yang menekankan nilai-nilai kebangsaan seperti patriotisme, kebersamaan, dan keadilan. Generasi ini percaya bahwa bangsa harus diperlakukan secara adil dan sama.
Generasi saat ini, di sisi lain, telah terpengaruh oleh berbagai model pemikiran baru, seperti liberalisme, kapitalisme, dan modernisme. Model pemikiran ini menekankan konsep kesetaraan, kesetaraan gender, dan kebebasan individu. Model pemikiran ini juga sering dikaitkan dengan konsep globalisasi, yang menekankan pentingnya berinteraksi secara global. Perbedaan ini melahirkan generasi baru yang memiliki pandangan yang lebih luas tentang dunia, tetapi juga kurang memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa.
Kita juga dapat melihat perbedaan dalam cara generasi Soekarno-Hatta dan generasi saat ini menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa. Generasi Soekarno-Hatta melihat tantangan ini sebagai peluang untuk menggabungkan berbagai budaya dan nilai-nilai, sedangkan generasi saat ini lebih cenderung mengabaikan nilai-nilai budaya dan mencari solusi teknis untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
Ini menyebabkan para pemuda saat ini kurang memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Mereka tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana nilai-nilai budaya, politik, dan ekonomi dapat bekerja bersama untuk membentuk sebuah bangsa yang berdiri kokoh. Para pemuda saat ini juga kurang memahami bagaimana nilai-nilai bangsa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Kesimpulannya, ada banyak perbedaan antara generasi saat ini dan generasi Soekarno-Hatta yang membuat para pemuda saat ini kurang memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Generasi saat ini telah terpengaruh oleh berbagai model pemikiran yang berbeda dan lebih cenderung mengabaikan nilai-nilai budaya dan memilih solusi teknis untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Dengan demikian, para pemuda saat ini kurang memahami bagaimana nilai-nilai bangsa dapat membentuk sebuah bangsa yang kuat.
– Mengapa para pemuda saat ini lebih terobsesi dengan hal-hal yang terlihat?
Para pemuda merupakan generasi yang muda dan bersemangat untuk membangun masa depan. Mereka adalah generasi yang paling aktif dan bersemangat dalam mencari jalan untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Mereka juga paling bersemangat dalam mencari tahu apa yang terjadi di dunia. Mereka ingin tahu tentang hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Namun, perbedaan antara para pemuda saat ini dengan Soekarno Hatta adalah bahwa mereka lebih terobsesi dengan hal-hal yang terlihat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, perkembangan teknologi telah memungkinkan para pemuda untuk mengakses informasi dengan mudah. Sekarang, mereka dapat mengakses informasi melalui media sosial, televisi, radio, dan lainnya. Kedua, mereka memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan pencarian. Dengan kata lain, mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka di media sosial dan mencari informasi.
Ketiga, media sosial telah memudahkan para pemuda untuk mencari informasi dan berhubungan dengan teman-teman mereka. Hal ini membuat para pemuda lebih cenderung menghabiskan waktu mereka untuk mencari hal-hal yang terlihat seperti gambar, video, dan meme. Keempat, perubahan teknologi telah memungkinkan para pemuda untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan lebih mudah. Hal ini memudahkan para pemuda untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
Di sisi lain, Soekarno Hatta merupakan generasi yang lebih tua. Mereka tidak memiliki akses ke teknologi yang seperti saat ini. Mereka lebih terobsesi dengan hal-hal yang tidak terlihat. Mereka menghabiskan waktu mereka untuk mencari informasi melalui sumber-sumber seperti buku, surat kabar, dan lainnya. Mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk menjelajahi hal-hal yang lebih mendalam. Mereka berfokus untuk mencari solusi untuk masalah yang dihadapi dan mencari cara untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Jadi, perbedaan antara para pemuda saat ini dengan Soekarno Hatta adalah bahwa para pemuda lebih terobsesi dengan hal-hal yang terlihat. Mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk mencari informasi melalui media sosial dan mencari hal-hal yang terlihat. Sementara Soekarno Hatta lebih terobsesi dengan hal-hal yang tidak terlihat. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk mencari informasi dan mencari solusi untuk masalah yang dihadapi.
– Bagaimana para pemuda saat ini cenderung mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme?
Pemuda adalah generasi muda yang memiliki potensi besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Pemuda saat ini memiliki banyak potensi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Namun, pada saat yang sama, cenderung ada perbedaan antara pemuda saat ini dan para pemimpin masa lalu seperti Soekarno-Hatta. Para pemuda saat ini cenderung mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang telah ditanamkan oleh para pemimpin masa lalu.
Nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang dianut oleh Soekarno-Hatta dapat dilihat dari bagaimana mereka memimpin negara pada saat itu. Soekarno-Hatta telah menempatkan nilai-nilai yang lebih tinggi untuk memimpin negara dan membangun masyarakat. Mereka menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai etika, moral dan patriotisme untuk dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik. Mereka menekankan pentingnya menghormati hak-hak asasi manusia, menjaga keadilan sosial, dan membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun, pemuda masa kini cenderung mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang dianut oleh para pemimpin masa lalu. Pemuda saat ini lebih memilih untuk memfokuskan perhatian mereka pada hal-hal seperti karir, pendidikan, hiburan, dan gaya hidup. Mereka cenderung mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang telah ditanamkan oleh para pemimpin masa lalu. Hal ini menyebabkan pemuda saat ini kurang peduli terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekeliling mereka.
Kurangnya minat pemuda saat ini pada nilai-nilai etika, moral dan patriotisme menyebabkan mereka kurang memahami pentingnya nilai-nilai ini bagi pembangunan masa depan. Tanpa memahami pentingnya nilai-nilai ini, pemuda saat ini cenderung memilih untuk mengabaikannya. Hal ini dapat menyebabkan masalah-masalah seperti ketidakadilan, ketidakseimbangan, dan ketidaksetaraan di masa depan.
Kesimpulannya, mereka mengabaikan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme yang telah ditanamkan oleh para pemimpin masa lalu seperti Soekarno-Hatta. Hal ini menyebabkan pemuda saat ini cenderung kurang memahami pentingnya nilai-nilai ini bagi pembangunan masa depan dan mengabaikannya. Namun, dengan menanamkan nilai-nilai etika, moral dan patriotisme, pemuda saat ini dapat memastikan bahwa masa depan akan lebih baik.
– Apa saja kemampuan intelektual yang dimiliki oleh Bung Karno dan Bung Hatta?
Kemampuan intelektual yang dimiliki oleh Soekarno dan Hatta adalah salah satu faktor paling penting yang membedakan mereka dari pemuda pada saat itu. Soekarno dan Hatta adalah dua tokoh yang berbeda dan memiliki kemampuan intelektual yang berbeda satu sama lain. Soekarno, sebagai presiden pertama Indonesia, dipandang sebagai tokoh yang berpikiran maju dan bersemangat untuk membangun rakyatnya. Dia memiliki pendidikan yang baik, menguasai bahasa asing, dan juga memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Dia juga memiliki kemampuan bahasa yang luar biasa dan bisa berbicara dengan bahasa-bahasa asing seperti Belanda, Inggris, Jerman, dan Prancis.
Hatta, sebagai Wakil Presiden Indonesia, juga memiliki kemampuan intelektual yang baik. Dia adalah seorang yang berpikiran maju dan bersemangat untuk membangun rakyatnya. Dia memiliki pendidikan yang baik, menguasai bahasa Belanda dan Inggris, dan juga memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Dia juga memiliki kemampuan bahasa yang luar biasa dan bisa berbicara dengan bahasa-bahasa asing seperti Belanda, Inggris, Jerman, dan Prancis. Dia juga memiliki keterampilan yang baik dalam menganalisis situasi politik dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan politik perjuangan Indonesia.
Kedua tokoh ini menggabungkan kemampuan intelektual mereka untuk mempersempit perbedaan antara pemuda dengan mereka. Mereka menggabungkan kemampuan intelektual mereka dengan kemampuan untuk bernegosiasi dan menyelesaikan masalah. Mereka juga menggabungkan kemampuan intelektual mereka dengan kemampuan untuk mempengaruhi rakyat untuk berjuang bersama untuk kemerdekaan. Mereka juga menggabungkan kemampuan intelektual mereka dengan kemampuan untuk menemukan solusi masalah politik dan menciptakan perdamaian.
Kemampuan intelektual Soekarno dan Hatta yang luar biasa adalah salah satu faktor penting yang membedakan mereka dari pemuda pada saat itu. Mereka memiliki pendidikan yang baik, menguasai bahasa asing, dan juga memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Kombinasi kemampuan intelektual ini membuat mereka berhasil mempersatukan rakyat Indonesia dan mencapai kemerdekaan. Mereka juga berhasil menciptakan perdamaian dan ketertiban di Indonesia. Dengan kemampuan intelektual mereka, Soekarno dan Hatta berhasil mengubah Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka dan berkembang.
– Bagaimana para pemuda saat ini berbeda dalam hal kemampuan untuk memahami sejarah dan nilai-nilai?
Perbedaan antara para pemuda saat ini dengan Soekarno-Hatta terletak pada bagaimana mereka memahami sejarah dan nilai-nilai. Para pemuda saat ini tidak memiliki kemampuan yang sama seperti para pemimpin lama untuk memahami sejarah dan nilai-nilai.
Para pemimpin lama, seperti Soekarno-Hatta, merupakan generasi yang memiliki pengalaman hidup yang jauh lebih luas. Mereka telah menghadapi berbagai peristiwa sejarah, seperti Perang Dunia II, dan telah memahami bagaimana sejarah dapat memengaruhi masa depan. Mereka juga telah berjuang untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih adil dan berkeadilan, menghormati dan menghargai nilai-nilai luhur.
Pada saat itu, para pemimpin lama juga memiliki akses yang lebih luas ke sumber-sumber sejarah. Mereka dapat mempelajari dan memahami sejarah dan nilai-nilai melalui buku-buku sejarah, koran, dan bahkan kesaksian langsung dari orang-orang yang telah mengalami peristiwa sejarah yang disebutkan.
Para pemuda saat ini, di sisi lain, telah dihadapkan pada kehidupan yang jauh lebih kompleks. Mereka harus menghadapi berbagai masalah kontemporer, seperti masalah lingkungan, perubahan iklim, dan kemiskinan. Mereka juga harus menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang berkembang dengan cepat.
Karena para pemuda telah dihadapkan pada masalah-masalah ini, mereka memiliki keterbatasan waktu dan keterbatasan sumber daya untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai. Mereka juga tidak memiliki akses yang sama ke sumber-sumber sejarah seperti para pemimpin lama.
Para pemuda juga mungkin kurang memiliki kemampuan untuk mengaitkan sejarah dengan masalah kontemporer yang dihadapi saat ini. Karena masalah-masalah saat ini lebih kompleks, para pemuda mungkin kurang mampu melihat bagaimana masalah sekarang terkait dengan masalah masa lalu.
Kesimpulannya, para pemimpin lama, seperti Soekarno-Hatta, memiliki kemampuan yang jauh lebih baik untuk memahami sejarah dan nilai-nilai. Mereka memiliki pengalaman hidup yang lebih luas, akses yang lebih luas ke sumber-sumber sejarah, dan kemampuan untuk mengaitkan masalah masa lalu dengan masalah saat ini. Para pemuda saat ini tidak memiliki kemampuan yang sama untuk memahami sejarah dan nilai-nilai.
– Mengapa para pemuda masa kini cenderung mencari kesenangan dan kemudahan tanpa memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa?
Perbedaan antara para pemuda masa kini dengan Soekarno Hatta adalah bahwa generasi sekarang lebih cenderung mencari kesenangan dan kemudahan dibandingkan generasi Soekarno Hatta yang menggunakan nilai-nilai sebagai pendorong utama untuk berkontribusi. Generasi sekarang lebih mengutamakan komfort dan kepuasan diri saat menyelesaikan pekerjaan. Di sisi lain, generasi Soekarno Hatta lebih berfokus pada kontribusi dan kemajuan bangsa.
Generasi Soekarno Hatta memiliki tujuan yang jelas dalam pikirannya, yaitu untuk membangun bangsa yang lebih baik. Mereka berjuang bersama untuk mencapai tujuan bersama, menciptakan kemajuan dan kemakmuran bagi bangsa. Itu adalah tujuan utama mereka. Para pemuda saat ini, meskipun mereka juga memiliki tujuan, tetapi tujuan mereka lebih bersifat pribadi. Mereka lebih mementingkan kesenangan dan kemudahan daripada berkontribusi untuk perkembangan dan kemajuan bangsa.
Kontribusi merupakan salah satu komponen utama yang membentuk sebuah bangsa. Tanpa kontribusi, bangsa tidak akan maju. Selain itu, para pemuda harus memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa. Nilai-nilai ini meliputi persatuan, toleransi, kerja keras, rasa hormat, tanggung jawab, dan semangat kebangsaan. Ini adalah nilai-nilai yang harus dipahami para pemuda dan ditanamkan dalam diri mereka.
Kontribusi dan nilai-nilai ini menunjukkan bahwa generasi sekarang harus lebih peduli tentang kemajuan bangsa. Mereka harus memahami bahwa tanpa kerja keras dan kontribusi, bangsa tidak akan maju. Tanpa nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa, bangsa akan menjadi lemah, dan akan mudah jatuh dalam krisis politik, ekonomi, dan sosial.
Untuk mengubah situasi ini, para pemuda harus mampu melihat ke depan dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa. Mereka harus memahami nilai-nilai yang membentuk sebuah bangsa dan menggunakannya sebagai dasar untuk berkontribusi. Para pemuda harus memiliki kepedulian dan bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Dalam hal ini, para pemuda harus mengikuti jejak para pahlawan bangsa seperti Soekarno Hatta yang berjuang untuk meraih kemajuan bagi bangsa.