jelaskan tentang urutan siklus air –
Siklus air adalah salah satu proses alam yang paling penting bagi kehidupan di Bumi. Ini menjelaskan bagaimana air bergerak melalui atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer, dengan memungkinkan air untuk dipindahkan dari satu area ke area lain. Siklus air berperan penting dalam menjaga keseimbangan air di Bumi, dan proses ini bertanggung jawab untuk menjaga kehidupan yang ada di planet ini.
Siklus air dimulai di atmosfer, di mana air berubah menjadi uap akibat panas matahari. Uap air kemudian mengumpulkan di awan dan menyebabkan hujan, es, dan salju. Hujan dan es yang jatuh dari awan mengalir melalui sungai dan danau menuju laut, dan salju mencair kembali menjadi air. Air tersebut juga menyerap ke dalam tanah dan mengisi air tanah.
Setelah air masuk ke laut atau air tanah, ia mengalami proses evaporasi, di mana air berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Di atmosfer, uap air tersebut bergabung dengan awan dan menyebabkan hujan, es, dan salju. Proses ini berulang sehingga menjaga keseimbangan air di Bumi.
Air di biosfer juga berkontribusi pada siklus air. Air dalam tubuh tumbuhan dan hewan berubah menjadi uap air melalui proses transpirasi. Uap air ini kemudian naik ke atmosfer, bergabung dengan awan, dan menyebabkan hujan, es, dan salju.
Siklus air juga berperan dalam menjaga suhu di Bumi. Proses evaporasi yang terjadi di lautan dan air tanah menyebabkan uap air yang menembus atmosfer. Uap air ini menyerap panas matahari dan menghalangi suhu di Bumi dari naik terlalu tinggi.
Siklus air memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan air di Bumi. Ini memungkinkan air untuk dipindahkan dari satu area ke area lain, dan memastikan bahwa ada cukup air di biosfer untuk memenuhi kebutuhan hewan dan tumbuhan. Proses ini juga membantu menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan tentang urutan siklus air
1. Siklus air dimulai di atmosfer, di mana air berubah menjadi uap akibat panas matahari.
Siklus air merupakan suatu mekanisme alam yang menjelaskan bagaimana air yang terdapat di permukaan bumi bergerak dalam suatu sistem dalam bentuk cairan, gas, dan padatan. Siklus air dimulai di atmosfer, di mana air berubah menjadi uap akibat panas matahari. Uap air kemudian naik ke atmosfer, di mana ia berubah menjadi awan. Awan kemudian mengalami kondensasi, di mana air yang terkandung di dalam awan terkumpul dan berubah menjadi tetesan air. Tetesan air tersebut kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan, curah hujan, atau salju.
Setelah air jatuh ke bumi, ia akan mengalir ke tiga arah yang berbeda, melalui sungai dan lautan. Air sungai dan lautan kemudian mengalir kembali ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi, di mana air di absorb oleh tanaman dan kemudian dikeluarkan ke atmosfer sebagai uap. Uap kemudian menjadi awan dan mulai mengalami proses kondensasi untuk membentuk hujan.
Selain mengalir melalui sungai dan lautan, air juga dapat mengalir kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, di mana air menguap dari permukaan bumi karena panas matahari. Selain itu, air juga dapat menguap dari lautan dan sungai melalui proses evaporasi.
Selain bergerak melalui sungai dan lautan, air juga dapat mengalir melalui lubang-lubang di bawah tanah. Air bawah tanah kemudian dapat mengalir kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi atau dapat juga disimpan di dalam tanah untuk digunakan kembali. Air bawah tanah juga dapat mengalir kembali ke sungai dan lautan melalui proses infiltrasi.
Ketika air mengalir melalui sungai dan lautan, ia juga bisa mengalami proses pengendapan dan pengolahan. Proses pengendapan adalah proses dimana partikel-partikel yang terkandung dalam air terbentuk menjadi lapisan partikel yang membentuk sedimen. Proses pengolahan adalah proses dimana air diolah dan disaring untuk membuang zat-zat berbahaya dan partikel-partikel yang tidak diinginkan.
Setelah air mengalir melalui sungai dan lautan, ia juga dapat mengalir melalui proses infiltrasi. Proses infiltrasi adalah proses dimana air yang jatuh ke bumi memasuki tanah dan menyebar ke lapisan-lapisan tanah yang berbeda. Air yang berada di lapisan-lapisan tanah ini kemudian dapat disimpan untuk digunakan kembali.
Ini menjelaskan proses siklus air, dimulai dari uap air yang naik ke atmosfer, berubah menjadi awan, mengalir ke sungai dan lautan, menguap kembali ke atmosfer, dan mengalir melalui lubang-lubang di bawah tanah. Proses ini akan berlanjut hingga air tersebut kembali menguap ke atmosfer dan memulai siklusnya kembali.
2. Uap air kemudian mengumpulkan di awan dan menyebabkan hujan, es, dan salju.
Uap air adalah bentuk air yang berubah menjadi gas disebabkan oleh pemanasan. Pemanasan air dapat terjadi secara alami atau buatan. Contohnya, air di laut menguap karena sinar matahari yang menghangatkannya atau air yang dipanaskan di pemandian air panas. Uap air memiliki berbagai manfaat, dan salah satunya adalah menyebabkan hujan, es, dan salju. Inilah yang disebut sebagai siklus air, dan ini adalah cara di mana air dipermukaan bumi bergerak antara udara, es, dan air tanah.
Siklus air terdiri dari 4 tahapan utama yang saling terkait. Tahap pertama adalah evaporasi, di mana uap air berasal dari laut, sungai, danau, dan air tanah, dan menguap karena pemanasan yang dihasilkan oleh sinar matahari. Uap air kemudian berkumpul di awan, dan ini adalah tahap kedua. Di awan, uap air menyebabkan kondensasi, di mana partikel-partikel kecil dari awan mengumpulkan uap air untuk membentuk tetesan kecil, yang disebut tetesan air. Kondensasi menghasilkan lebih banyak uap air, sehingga awan semakin tebal.
Tahap ketiga adalah awan melepaskan tetesan air ke bumi sebagai hujan, es, dan salju. Ini disebut precipitasi. Hal ini terjadi karena tetesan air menjadi terlalu berat dan jatuh ke bumi. Hujan lembut, yang berupa tetesan air yang lebih halus, akan jatuh ke permukaan air, seperti laut, sungai, danau, dan air tanah, yang akan menyebabkan peningkatan tingkat air. Hujan yang lebih kuat, menyebabkan terjadinya banjir. Salju dan es juga mungkin terjadi, tergantung pada kondisi cuaca.
Tahap terakhir adalah air yang jatuh ke bumi akan menguap kembali ke udara, disebut evaporasi. Ini menyebabkan uap air kembali berkumpul di awan dan memulai proses kondensasi, menyebabkan hujan, es, dan salju. Proses ini menyebabkan siklus air berlanjut secara berulang-ulang, memungkinkan organisme untuk mendapatkan air yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Siklus air ini menjaga air di permukaan bumi dalam keseimbangan, memungkinkan manusia dan hewan untuk hidup di bumi.
3. Hujan dan es yang jatuh dari awan mengalir melalui sungai dan danau menuju laut, dan salju mencair kembali menjadi air.
Siklus air adalah proses alam yang menjelaskan bagaimana air bergerak melalui atmosfer, tanah, air tawar, dan air laut. Proses ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim global dan menyediakan sumber daya air bagi kehidupan di bumi. Proses ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu penguapan, curah hujan, erosi dan sedimentasi. Ketiga tahap terakhir dapat terjadi dalam satu tahap atau lebih.
Ketiga tahap terakhir dari siklus air adalah hujan dan es yang jatuh dari awan, mengalir melalui sungai dan danau menuju laut, dan salju mencair kembali menjadi air. Hujan dan es yang jatuh dari awan adalah hasil dari penguapan, yaitu proses dimana air menguap dari permukaan tanah, laut, danau, dan sungai dan naik ke udara. Di atmosfer, air lembap bertemu dengan partikel-partikel seperti polusi, debu, dan asap, yang memungkinkan air mengkondensasi dan membentuk awan. Ketika awan mencapai ketinggian tertentu, air yang terkumpul dalam awan jatuh ke tanah sebagai hujan atau es.
Setelah hujan dan es jatuh dari awan, air akan mengalir melalui sungai dan danau menuju laut. Air yang jatuh dari awan akan mengisi sungai dan danau, yang dapat meningkatkan ketinggian airnya. Air yang mengalir melalui sungai dan danau ini disebut aliran permukaan. Aliran permukaan ini dapat menyebabkan erosi, yaitu proses penghancuran lapisan tanah di sekitar sungai dan danau. Air yang terkumpul di sungai dan danau ini akan mengalir ke laut, membentuk aliran aliran dalam. Aliran ini menyebarkan air tawar, mineral, dan nutrien ke seluruh lautan.
Salju adalah air yang jatuh ke tanah dalam bentuk tetesan es. Salju dapat mengendap di permukaan tanah atau mencair dan menjadi air hujan. Salju yang mencair menjadi air hujan kemudian akan mengalir ke sungai dan danau, dan akhirnya mengalir ke laut. Proses ini disebut evaporasi, yaitu proses dimana air menguap dari permukaan tanah, laut, danau, dan sungai dan naik ke udara.
Siklus air adalah proses yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim global dan menyediakan sumber daya air bagi kehidupan di bumi. Proses ini dimulai dengan penguapan, yaitu proses dimana air menguap dari permukaan tanah, laut, danau, dan sungai dan naik ke udara. Kemudian, hujan dan es yang jatuh dari awan mengalir melalui sungai dan danau menuju laut, dan salju mencair kembali menjadi air. Proses ini kemudian akan berulang lagi, membentuk siklus air yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim global.
4. Air tersebut juga menyerap ke dalam tanah dan mengisi air tanah.
Air merupakan sumber daya alami yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Air mengalir melalui siklus yang melibatkan proses alami, seperti evaporasi, kondensasi, dan infiltrasi. Siklus air ini menyediakan air yang dibutuhkan untuk berbagai aktivitas manusia dan alami. Dalam siklus air, air terus mengalir dari satu proses ke proses berikutnya, membentuk lingkaran yang terus berlanjut.
Siklus air dimulai dengan evaporasi. Evaporasi adalah proses di mana air dalam bentuk cair diangkut ke atmosfer oleh energi matahari. Air cair diangkut ke atmosfer berubah menjadi gas air (atau uap air) dan dibawa oleh angin. Proses evaporasi berlangsung terus menerus, sehingga menyumbang sebagian besar ke udara.
Setelah evaporasi, air berubah menjadi gas air dan bergerak menuju kondensasi. Kondensasi adalah proses di mana gas air diubah menjadi air cair. Gas air kemudian menetap di permukaan objek yang dingin, seperti awan, dan berubah menjadi air cair. Air cair yang dihasilkan dengan proses kondensasi akan jatuh ke bumi sebagai hujan atau salju. Beberapa air cair juga dapat dikumpulkan di atas permukaan bumi sebagai embun, atau condensate.
Selanjutnya, air yang jatuh akan mengalir ke permukaan tanah, di mana ia dapat mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air ini juga dapat disimpan di bawah permukaan tanah. Proses ini disebut infiltrasi. Infiltrasi adalah proses di mana air menyerap ke dalam tanah. Air tersebut kemudian akan mengisi air tanah, yang merupakan sumber air yang penting bagi banyak organisme di bumi.
Kemudian, air yang mengisi air tanah akan mengalir kembali ke permukaan bumi melalui sumur, mata air, dan banjir. Air di atas permukaan bumi kemudian akan mengalir ke sungai dan laut melalui saluran drainase. Proses ini disebut run-off. Setelah itu, air akan mengalir kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi. Proses ini menutup siklus air dan memulai siklus baru.
Siklus air adalah proses yang kompleks yang melibatkan berbagai proses alami. Proses evaporasi dimulai dengan air cair yang diangkut ke atmosfer, di mana ia berubah menjadi gas air. Gas air kemudian berubah menjadi air cair ketika kondensasi berlangsung. Air cair yang dihasilkan akan mengalir ke sungai, danau, dan laut, dan juga menyerap ke dalam tanah dan mengisi air tanah. Selanjutnya, air akan mengalir kembali ke atmosfer melalui run-off dan evaporasi, memulai siklus baru.
5. Setelah air masuk ke laut atau air tanah, ia mengalami proses evaporasi, di mana air berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer.
Siklus air adalah proses alam yang melibatkan pengulangan air yang bergerak secara kontinu antara atmosfer, permukaan tanah, tanah, organisme dan laut. Proses ini penting untuk menjaga keseimbangan air di permukaan bumi. Proses siklus air berlangsung terus-menerus dengan air yang bergerak di antara 5 bagian utama, yaitu atmosfer, permukaan tanah, tanah, organisme dan laut.
Pertama, air dimasukkan ke atmosfer melalui proses evaporasi, di mana air berubah menjadi uap. Proses ini biasanya terjadi di permukaan laut dan air tanah. Ketika air berubah menjadi uap, ia naik ke atmosfer dan mengumpulkan di awan. Ketika kondisi cuaca mengizinkan, air di awan akan mengendap sebagai hujan atau salju dan jatuh ke bumi.
Kedua, setelah air turun ke permukaan tanah, ia akan mengalir melalui sistem saluran air atau permukaan tanah. Beberapa air akan masuk ke tanah dan mengalir ke bawah menjadi air tanah lebih dalam. Beberapa air akan mengalir menjadi sungai dan air laut.
Ketiga, setelah air mengalir ke sungai, ia akan masuk ke laut dan ditempatkan di sana selama beberapa waktu. Di laut, air dapat mengalir lebih dalam dan bersirkulasi.
Keempat, setelah air masuk ke laut atau air tanah, ia mengalami proses evaporasi, di mana air berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Di atmosfer, uap air akan mengumpulkan di awan dan mengendap sebagai hujan atau salju. Proses ini akan berulang dan membentuk siklus air.
Kelima, air yang jatuh ke bumi akan mengalir kembali ke permukaan tanah dan mengalir ke sungai dan laut. Di sungai dan laut, air dapat mengalir lebih dalam dan bersirkulasi. Proses ini akan terus berlangsung dan membentuk siklus air.
Siklus air penting untuk menjaga keseimbangan air di permukaan bumi. Proses ini memastikan bahwa air yang dibutuhkan organisme tersedia dan juga memastikan bahwa air tidak menumpuk di satu tempat. Proses siklus air berulang dan memastikan bahwa air dapat digunakan secara efisien.
6. Di atmosfer, uap air tersebut bergabung dengan awan dan menyebabkan hujan, es, dan salju.
Siklus air adalah aliran air yang berulang antara atmosfer, laut, dan permukaan tanah. Proses yang terjadi dalam siklus air ini menyebabkan air terus-menerus berubah bentuk dan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada dasarnya, siklus air terdiri dari tujuh tahap utama, yang masing-masing tahap berperan dalam mengubah air dan membuatnya bergerak di seluruh permukaan bumi. Kedelapan tahap tersebut adalah:
1. Evaporasi – Proses ini terjadi ketika panas matahari yang kuat mengubah air dari laut, sungai, danau, dan permukaan tanah menjadi uap air.
2. Konveksi – Uap air ini dibawa ke atmosfer oleh angin yang kuat.
3. Kondensasi – Uap air ini kemudian menjadi awan ketika berinteraksi dengan udara dingin.
4. Pembentukan Awan – Awan yang terbentuk dari kondensasi uap air akan mengumpulkan lebih banyak uap air hingga mencapai titik kritis.
5. Akumulasi – Setelah mencapai titik kritis, awan akan mengakumulasi air.
6. Di atmosfer, uap air tersebut bergabung dengan awan dan menyebabkan hujan, es, dan salju. Hujan, es, dan salju yang terbentuk dapat jatuh ke bumi, mengalir ke sungai dan laut, atau menguap kembali ke atmosfer.
7. Proses ini kemudian dapat berulang lagi, membentuk siklus air yang berkesinambungan.
Siklus air adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Siklus air juga penting untuk mempertahankan keseimbangan air di bumi. Secara khusus, di atmosfer, uap air yang terbentuk dari evaporasi laut dan permukaan tanah akan bergabung dengan awan. Awan ini kemudian akan mengumpulkan lebih banyak uap air hingga mencapai titik kritis, yaitu titik dimana air yang terkumpul dalam awan dapat mengalir kembali ke bumi. Hujan, es, dan salju yang terbentuk dari proses akumulasi ini dapat jatuh ke bumi, mengalir ke sungai dan laut, atau menguap kembali ke atmosfer. Dengan demikian, siklus air akan berlanjut, memungkinkan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan mempertahankan keseimbangan air di bumi.
7. Air di biosfer juga berkontribusi pada siklus air, melalui proses transpirasi.
Siklus air adalah proses alam yang menentukan jalannya air dari satu tempat ke tempat lain, dan dimulai dengan air yang jatuh sebagai hujan dan berakhir dengan air yang menguap kembali ke atmosfer. Siklus air terdiri dari tujuh tahap utama, yaitu pengembalian air ke atmosfer, evaporasi, kondensasi, curah hujan, infiltrasi, akuifer, dan transpirasi. Masing-masing tahap memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem alam.
Pengembalian air ke atmosfer adalah proses dimana air yang jatuh sebagai hujan, air sungai, dan air laut menguap dan kembali ke atmosfer. Proses ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan air di biosfer.
Evaporasi adalah proses dimana air menguap dari permukaan tanah dan air laut, dan menyebabkan air berubah dari cairan menjadi gas. Proses ini merupakan bagian penting dari siklus air karena menyediakan air bagi awan yang dibutuhkan untuk pengembangan hujan.
Kondensasi merupakan proses di mana gas air di udara berubah menjadi cairan dan melekat pada partikel-partikel debu atau partikel lain dalam awan. Proses ini kemudian menyebabkan air yang menggantung menjadi tetesan hujan.
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh sebagai hujan dalam jangka waktu tertentu. Curah hujan bervariasi di berbagai wilayah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti iklim, topografi, jenis tanah, dan vegetasi.
Infiltrasi adalah proses dimana air yang jatuh sebagai hujan atau air yang mengalir di permukaan tanah meresap ke dalam tanah. Air yang meresap ke dalam tanah membentuk lapisan air tanah dan menyediakan air yang berguna bagi tanaman dan hewan.
Akuifer adalah lapisan tanah yang mengandung air yang berguna. Akuifer juga dikenal sebagai sumber air bawaan yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
Air di biosfer juga berkontribusi pada siklus air, melalui proses transpirasi. Transpirasi adalah proses dimana tanaman mengeluarkan air melalui kulit khusus di daunnya. Proses ini merupakan bagian penting dari siklus air karena membantu meningkatkan jumlah air yang tersedia di atmosfer untuk membentuk awan dan kemudian hujan.
Siklus air adalah proses alam yang penting untuk menjaga keseimbangan air di biosfer. Proses-proses ini saling terkait satu sama lain dan saling bergantung satu sama lain. Tanpa siklus air, keseimbangan air di biosfer akan terganggu dan berdampak buruk pada ekosistem alam.
8. Uap air yang menembus atmosfer menyerap panas matahari dan menghalangi suhu di Bumi dari naik terlalu tinggi.
Siklus air adalah proses yang terjadi ketika air bergerak dari sumbernya ke atmosfer, kembali ke permukaan Bumi, dan kembali lagi ke atmosfer. Siklus ini meliputi proses-proses seperti evaporasi, kondensasi, dan infiltrasi, yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim Bumi. Proses-proses ini berlangsung terus menerus, membentuk sebuah siklus yang menyediakan air untuk mengisi danau, sungai, dan laut, serta menyediakan awan dan hujan. Ini juga menjaga suhu Bumi tetap stabil.
Urutan siklus air adalah proses yang menggambarkan bagaimana air bergerak dari satu titik ke titik lain dalam siklus. Proses-proses yang terlibat termasuk evaporasi, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, dan aliran permukaan. Di bawah ini adalah urutan proses-proses tersebut:
1. Evaporasi adalah proses dimana air menguap dari permukaan laut, danau, dan sungai, dan bergerak ke atmosfer.
2. Kondensasi adalah proses di mana uap air berubah menjadi tetes air.
3. Presipitasi adalah proses di mana tetes air jatuh ke permukaan Bumi dalam bentuk hujan, salju, dan sebagainya.
4. Infiltrasi adalah proses di mana air masuk ke tanah dan mengisi formasi penampung air.
5. Aliran permukaan adalah proses di mana air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah melalui sungai, danau, dan laut.
6. Uap air yang menembus atmosfer menyerap panas matahari dan menghalangi suhu di Bumi dari naik terlalu tinggi. Uap air ini juga membantu membentuk awan.
7. Ketika air mencapai titik kondensasi, uap air mulai berubah menjadi tetes air. Tetes air ini menyebabkan awan menjadi lebih tebal, menyebabkan lebih banyak presipitasi.
8. Presipitasi jatuh ke permukaan Bumi dan diserap oleh tanah atau mengalir kembali ke danau, sungai, dan laut. Ini memulai proses siklus air yang baru.
Siklus air ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim Bumi. Proses-proses tersebut berlangsung terus menerus, membantu menyediakan air untuk mengisi danau, sungai, dan laut, serta menyediakan awan dan hujan. Proses evaporasi dan kondensasi juga membantu menjaga suhu Bumi tetap stabil. Dengan demikian, siklus air adalah proses esensial yang menyediakan air untuk ekosistem dan menjaga keseimbangan iklim Bumi.
9. Siklus air berulang sehingga menjaga keseimbangan air di Bumi.
Siklus air adalah siklus alami yang memungkinkan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain di Bumi. Ini membantu menjaga keseimbangan air di Bumi dan menyediakan air bersih untuk kebutuhan manusia. Siklus air melibatkan pergerakan air dari udara ke tanah, dari tanah ke laut, dan dari laut ke udara.
Proses awal dalam siklus air adalah evaporasi. Ini adalah proses di mana air menguap dari permukaan tanah dan laut. Ini meningkatkan kandungan air di atmosfer. Setelah air menguap, ia bergerak melalui atmosfer dalam bentuk awan dan hujan. Ini disebut precipitasi. Hujan yang jatuh ke bumi dapat menjadi lembab atau diserap oleh tanah. Selain itu, beberapa lainnya dapat mengalir ke sungai, danau, dan laut.
Air yang mengalir ke sungai, danau, dan laut disebut runoff. Runoff dapat terjadi karena hujan atau es yang meleleh. Runoff memungkinkan air untuk mengalir ke tempat lain di Bumi, seperti laut atau laut. Setelah air mencapai laut, ia bergerak melalui proses infiltrasi dan sedimentasi. Infiltrasi adalah proses di mana air yang masuk ke dalam tanah, dan sedimentasi adalah proses di mana partikel air yang berada di dalam air bergerak ke bawah.
Setelah air mencapai laut, ia bergerak melalui proses evaporasi lagi. Ini adalah proses di mana air menguap dari permukaan laut dan bergerak kembali ke atmosfer. Setelah air menguap, ia bergerak kembali ke tanah dan laut melalui hujan. Ini mengikuti siklus yang sama dan berulang-ulang.
Siklus air berulang-ulang sehingga menjaga keseimbangan air di Bumi. Ini memungkinkan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan menyediakan air bersih untuk kebutuhan manusia. Siklus ini juga membantu menjaga kualitas air di Bumi dan memungkinkan kita untuk menikmati air bersih. Dengan air bersih, manusia dapat menikmati berbagai hal, seperti mandi, minum, dan membersihkan lingkungan.