jelaskan perbedaan perjuangan sebelum tahun 1908 dengan perjuangan sesudah 1908 –
Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia telah berlangsung sejak abad ke-19. Sebelum tahun 1908, perjuangan ini tidak begitu terorganisir dan terfokus. Pada waktu itu, perjuangan dilakukan secara lokal dan lebih mengarah pada perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Tahun 1908, merupakan tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun ini, Perhimpunan Indonesia (PI) berdiri. PI menjadi gerakan yang menciptakan perubahan radikal dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini mengumpulkan perjuangan dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang kemerdekaan dan untuk menyatukan perjuangan dengan tujuan yang sama.
Perjuangan di bawah bendera PI menghasilkan perubahan yang signifikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tujuan yang tertuang dalam PI adalah mencapai kemerdekaan dan kesetaraan politik, ekonomi, dan sosial. Gerakan ini juga menekankan kesadaran tentang identitas nasional dan identitas budaya Indonesia.
Perjuangan setelah 1908 menghasilkan hasil yang jauh lebih positif. Dengan dukungan dari organisasi seperti PI, banyak kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia. Ini membantu meningkatkan kesadaran tentang kemerdekaan dan membantu menyatukan perjuangan untuk tujuan yang sama.
Tahun 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaan setelah bertahun-tahun perjuangan. Perjuangan sebelum tahun 1908 jelas berbeda dengan perjuangan setelah tahun 1908. Perjuangan sebelum tahun 1908 tidak begitu terorganisir dan fokus, sedangkan perjuangan setelah tahun 1908 menjadi lebih terorganisir dan fokus. Perjuangan setelah tahun 1908 juga berfokus pada tujuan yang jelas dan kesadaran nasional dan identitas budaya Indonesia yang lebih kuat. Perjuangan yang dilakukan setelah tahun 1908 telah menghasilkan hasil yang jauh lebih positif, yang mengarah pada kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan perbedaan perjuangan sebelum tahun 1908 dengan perjuangan sesudah 1908
1. Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia berlangsung sejak abad ke-19.
Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia berlangsung sejak abad ke-19. Sebelum tahun 1908, sebagian besar upaya untuk mencapai kemerdekaan Indonesia hanya bersifat lokal dan terbatas. Pada tahun 1908, sebuah organisasi yang dikenal sebagai Budi Utomo didirikan di Jawa, yang menandai dimulainya perjuangan orang Indonesia untuk kemerdekaan yang lebih luas.
Sejak saat itu, para pemimpin perjuangan Indonesia telah terus meningkatkan jumlah dan keterlibatan mereka dalam upaya untuk memerangi penjajahan Belanda. Perjuangan untuk kemerdekaan semakin kuat pada tahun 1920-an, saat berbagai gerakan nasionalis mengajukan banyak tuntutan hukum dan politik kepada Belanda. Selain itu, berbagai organisasi dan partai politik juga didirikan untuk mendukung upaya ini.
Di tahun 1930-an, gerakan nasionalis semakin banyak mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Pada saat yang sama, simpulan organisasi-organisasi nasionalis Indonesia menjadi lebih kuat dan terbentuklah sebuah gerakan yang lebih koordinasi dengan nama Partai Nasional Indonesia (PNI). Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia semakin kuat saat ini.
Pada tahun 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu dan pada saat ini Indonesia menyatakan kemerdekaan. Meskipun Belanda memprotes dan berusaha untuk memulihkan kontrolnya atas Indonesia, perjuangan orang Indonesia untuk kemerdekaan berakhir dengan kemenangan.
Sebagai hasil dari perjuangan untuk kemerdekaan, Indonesia mendapatkan status negara merdeka. Oleh karena itu, perjuangan sesudah tahun 1908 berbeda dengan perjuangan sebelumnya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, rakyat Indonesia berupaya untuk menciptakan sebuah negara yang berdaulat dengan berbagai langkah. Ini termasuk membentuk undang-undang, menciptakan sistem pemerintahan dan mengatur pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani berbagai perjanjian internasional dan mengembangkan hubungan diplomatik dengan berbagai negara di dunia.
Dengan demikian, perjuangan sesudah tahun 1908 berbeda dengan perjuangan sebelumnya karena fokusnya lebih pada pengaturan status merdeka Indonesia, pembangunan politik dan ekonomi negara, dan pembangunan hubungan internasional. Namun, tujuan utama dari kedua perjuangan ini tetap sama, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.
2. Sebelum tahun 1908, perjuangan ini tidak terorganisir dan terfokus.
Sebelum tahun 1908, perjuangan umat Islam di Indonesia tidak terorganisir dan terfokus. Perjuangan ini dipicu oleh keinginan umat Islam untuk menjaga hak-hak mereka dalam masyarakat kolonial Belanda. Mereka menuntut hak-hak mereka sebagai warga negara Belanda dan juga mengkritik pemerintah kolonial Belanda yang dianggap telah melanggar hak-hak umat Islam. Perjuangan ini berlangsung selama lebih dari 50 tahun, sejak Belanda mengambil alih kekuasaan di wilayah-wilayah yang sekarang menjadi Indonesia.
Selama periode ini, umat Islam melakukan berbagai bentuk perjuangan, mulai dari demonstrasi hingga pemogokan. Namun, meskipun upaya ini dapat membantu untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat Islam, perjuangan ini tidak terorganisir dan terfokus. Meskipun banyak organisasi yang didirikan, mereka tidak dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Beberapa organisasi bahkan bersaing untuk mempengaruhi masyarakat dan mereka tidak memiliki strategi yang jelas dan terorganisir untuk mencapai tujuan mereka.
Selain itu, banyak upaya yang dilakukan oleh umat Islam sebelum tahun 1908 tidak berhasil. Hal ini disebabkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang tidak tertarik untuk mendengar pendapat umat Islam. Mereka tidak mengakui keberadaan umat Islam sebagai warga negara Belanda dan menganggap mereka hanya sebagai subjek kolonial yang tidak berhak menentukan nasib mereka sendiri. Karena itu, usaha-usaha untuk mengubah kebijakan pemerintah kolonial Belanda tidak berhasil.
Tahun 1908 merupakan titik perubahan bagi perjuangan umat Islam di Indonesia. Pada tahun tersebut, Sarekat Islam didirikan dan menjadi organisasi pertama yang menyatukan umat Islam di seluruh wilayah Indonesia. Ini menandai dimulainya era baru yang lebih terorganisir dan terfokus. Sarekat Islam berhasil menyatukan umat Islam di seluruh wilayah Indonesia dengan visi yang sama untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Mereka berhasil menciptakan suatu jaringan yang dapat digunakan untuk mempromosikan hak-hak umat Islam dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat Islam.
Sarekat Islam juga berhasil menciptakan strategi yang jelas dan terorganisir untuk mencapai tujuannya. Hal ini telah membantu mereka untuk mempromosikan hak-hak umat Islam dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat Islam. Organisasi ini juga berhasil mengubah kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan menuntut hak-hak umat Islam.
Dengan demikian, perbedaan antara perjuangan umat Islam sebelum tahun 1908 dan sesudah tahun 1908 adalah bahwa sebelum tahun 1908 perjuangan tersebut tidak terorganisir dan terfokus, sementara setelah tahun 1908, perjuangan umat Islam menjadi lebih terorganisir dan terfokus. Sarekat Islam telah menjadi organisasi yang menyatukan umat Islam di seluruh wilayah Indonesia, dan telah menciptakan strategi yang jelas dan terorganisir untuk mencapai tujuannya. Hal ini telah membantu mereka untuk mempromosikan hak-hak umat Islam dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat Islam.
3. Tahun 1908, menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan berdirinya Perhimpunan Indonesia (PI).
Tahun 1908 merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tahun ini ditandai dengan berdirinya Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah organisasi politik pertama di Indonesia yang didirikan oleh Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Dr. Sutomo, dan Dr. K.H. Abikoesno Tjokrosoejoso. Organisasi ini mengadopsi prinsip-prinsip nasionalisme dan bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dari Belanda.
Sebelum tahun 1908, perjuangan kemerdekaan Indonesia terbatas pada aksi-aksi individu atau pergerakan partai lokal. Mereka mencoba untuk memperjuangkan hak-hak politik dan ekonomi yang lebih baik bagi rakyat Indonesia, namun tidak berhasil membuat pengaruh yang signifikan. Pergerakan-pergerakan ini hanya terbatas di daerah-daerah tertentu dan tidak memiliki kedalaman yang cukup untuk mengubah status quo di negara tersebut.
Namun, setelah berdirinya PI, situasi mulai berubah. Organisasi ini memiliki misi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dengan melakukan pendekatan yang berbeda. PI menggalang dukungan dari berbagai kelompok etnis, budaya, dan sosial di Indonesia dan menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya.
Pertama, PI menciptakan kesadaran nasional di seluruh wilayah Indonesia dengan mempromosikan nilai-nilai nasionalisme. Mereka juga mengadakan demonstrasi, memberi pidato, dan mempublikasikan tulisan yang berisi gagasan-gagasan tentang kemerdekaan Indonesia.
Kedua, PI bergabung dengan organisasi lain di berbagai daerah di Indonesia untuk memaksimalkan pengaruhnya. Mereka juga menggalang dukungan dari organisasi-organisasi internasional yang mempromosikan hak asasi manusia.
Ketiga, PI menciptakan jaringan kerjasama yang luas dengan para pemimpin politik di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Mereka juga mengadakan konferensi-konferensi dan dialog-dialog dengan pemerintah Belanda untuk mempromosikan pemikiran-pemikiran tentang kemerdekaan.
Jadi, secara umum, perbedaan antara perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908 adalah bahwa sebelum tahun 1908 perjuangan kemerdekaan Indonesia terbatas pada aksi-aksi individu atau pergerakan partai lokal, sedangkan setelah tahun 1908, PI menggalang dukungan dari berbagai kelompok etnis, budaya, dan sosial di Indonesia dan menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya. Perjuangan ini pada akhirnya berhasil mencapai kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada tahun 1945.
4. Gerakan ini mengumpulkan perjuangan dari seluruh Indonesia dan menekankan kesadaran tentang identitas nasional dan budaya Indonesia.
Gerakan yang dimulai sebelum tahun 1908 dan setelahnya adalah gerakan yang berbeda dalam banyak hal, terutama dalam hal kesadaran tentang identitas nasional dan budaya Indonesia. Sebelum tahun 1908, gerakan yang terjadi hanyalah gerakan lokal dan regional yang terbatas. Gerakan ini hanya berfokus pada perjuangan untuk mencapai tujuan-tujuan politik lokal dan regional, seperti memperjuangkan kemerdekaan suatu daerah atau menuntut hak-hak tertentu untuk warga setempat.
Gerakan ini tidak memiliki tujuan yang lebih luas yang melibatkan semua rakyat Indonesia. Selain itu, fokus utama gerakan ini adalah pada tujuan-tujuan tertentu dan tidak menekankan kesadaran tentang identitas nasional dan budaya Indonesia. Gerakan sebelum tahun 1908 lebih banyak berfokus pada tujuan lokal dan regional, dan tidak memiliki kesadaran yang mendalam tentang nasionalisme dan budaya Indonesia.
Setelah tahun 1908, gerakan yang terjadi mulai bergeser. Gerakan ini mulai mengumpulkan perjuangan dari seluruh Indonesia dan menekankan kesadaran tentang identitas nasional dan budaya Indonesia. Gerakan ini berfokus pada tujuan-tujuan nasional yang lebih luas, seperti memperjuangkan kemerdekaan, menciptakan keadilan sosial, dan membangun identitas nasional dan budaya Indonesia.
Gerakan ini juga mulai mengkritisi kolonialisme dan imperialisme yang dianggap sebagai penghalang untuk mencapai tujuan-tujuan nasional. Gerakan ini menjadi semakin luas dan berkembang dengan cepat, dengan banyak orang yang terlibat dalam gerakan ini. Gerakan ini menciptakan kesadaran yang mendalam tentang identitas nasional dan budaya Indonesia.
Gerakan ini juga membantu menciptakan identitas nasional dan budaya yang lebih kuat di antara rakyat Indonesia. Gerakan ini menggerakkan rakyat untuk bersatu, berbagi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan nasional yang lebih luas. Gerakan ini juga menciptakan lingkungan yang lebih solidaritas di antara rakyat Indonesia.
Kesimpulannya, gerakan yang terjadi sebelum tahun 1908 dan setelahnya berbeda dalam banyak hal. Gerakan sebelum tahun 1908 lebih banyak berfokus pada tujuan lokal dan regional. Sementara gerakan setelah tahun 1908 lebih banyak mengumpulkan perjuangan dari seluruh Indonesia dan menekankan kesadaran tentang identitas nasional dan budaya Indonesia. Gerakan ini membuat rakyat Indonesia lebih bersatu dan solidaritas, serta menciptakan identitas nasional dan budaya yang lebih kuat.
5. Perjuangan setelah 1908 menghasilkan hasil yang lebih positif dengan kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia.
Perjuangan sebelum tahun 1908 adalah perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri dari Belanda. Perjuangan ini dimulai sejak abad ke-17, ketika Belanda mulai menjajah Indonesia. Perjuangan ini terutama berorientasi pada pemberontakan militer, di mana tentara Belanda dan tentara pemberontak berjuang satu sama lain untuk mengontrol wilayah. Perjuangan ini juga mencakup protes-protes sosial dan politik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia.
Perjuangan setelah tahun 1908 menjadi lebih positif dan produktif dibandingkan dengan sebelumnya. Perjuangan ini melibatkan gerakan politik dan sosial yang lebih luas dari sebelumnya. Rakyat Indonesia mulai menggunakan strategi yang lebih bervariasi untuk mendapatkan kemerdekaan. Salah satu strategi yang digunakan adalah kampanye dan demonstrasi di seluruh Indonesia.
Kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia membantu meningkatkan kesadaran akan hak-hak rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia mulai menyadari bahwa mereka berhak atas hak-hak politik dan sosial yang sama dengan orang Belanda. Kampanye dan demonstrasi ini juga membantu dalam meningkatkan jumlah partisipan dalam gerakan, yang dapat membantu dalam mencapai tujuan.
Kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia membantu dalam meningkatkan hubungan antar bangsa. Rakyat Indonesia mulai bekerja sama dengan rakyat Belanda dan rakyat dari berbagai negara lainnya untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan. Ini membantu rakyat Indonesia untuk berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain tentang bagaimana mereka bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia juga membantu dalam meningkatkan jumlah partisipan dalam gerakan. Rakyat Indonesia mulai menyadari bahwa mereka bisa menggunakan strategi yang berbeda untuk mencapai tujuan mereka, seperti menggunakan tekanan politik. Ini membantu rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan kemerdekaan dengan lebih cepat dan efektif.
Kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia juga membantu dalam meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia mulai memahami bahwa mereka harus memiliki kesadaran politik yang kuat dan berjuang untuk hak-hak mereka. Ini membantu dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi gerakan kemerdekaan yang lebih luas.
Kesimpulannya, perjuangan setelah tahun 1908 menghasilkan hasil yang lebih positif dibandingkan dengan sebelumnya. Kampanye dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia telah membantu dalam meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia, meningkatkan hubungan antar bangsa, dan meningkatkan jumlah partisipan dalam gerakan. Semua ini telah membantu dalam mencapai tujuan kemerdekaan yang diinginkan.
6. Perjuangan sebelum tahun 1908 berbeda dengan perjuangan setelah tahun 1908 karena kurang terorganisir dan fokus.
Perbedaan perjuangan sebelum tahun 1908 dengan perjuangan sesudahnya terutama terletak pada kurangnya organisasi dan fokus. Sebelum 1908, kebanyakan gerakan yang melibatkan para pejuang kemerdekaan Indonesia, terutama pada awal abad ke-20, didorong oleh tujuan yang lebih luas: mencapai kemerdekaan secara keseluruhan dari penjajahan Belanda.
Untuk mencapai tujuan ini, para pejuang kemerdekaan Indonesia menggunakan berbagai macam taktik dan strategi. Mereka menggunakan pendekatan yang lebih deklaratif, dengan mengadakan demonstrasi dan aksi protes, serta menulis surat-surat pengaduan kepada Belanda untuk meminta kemerdekaan. Namun, karena para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak memiliki organisasi yang kuat dan tidak memiliki fokus yang jelas, mereka tidak dapat mencapai tujuannya.
Setelah tahun 1908, organisasi yang didirikan, yaitu Sarekat Islam, mengubah situasi ini. Sarekat Islam adalah organisasi pertama yang didirikan di Indonesia untuk berjuang mencapai kemerdekaan. Ini terutama didorong oleh keinginan untuk melawan kolonialisme Belanda dan mencapai kemerdekaan di Indonesia.
Organisasi ini mengadopsi pendekatan yang lebih disiplin, dengan membuat keputusan yang lebih konsisten dan berkonsentrasi pada tujuan yang jelas, yaitu kemerdekaan. Selain itu, organisasi ini juga menyebarkan pemahaman tentang pentingnya kemerdekaan Indonesia dan menggalang dukungan dari rakyat.
Organisasi ini juga melakukan berbagai macam aksi untuk mencapai tujuannya, termasuk mengadakan demonstrasi, membuat resolusi, mengirim surat-surat pengaduan kepada Belanda, dan bahkan mengancam Belanda dengan pemberontakan.
Karena organisasi ini, para pejuang kemerdekaan Indonesia dapat mencapai tujuannya lebih cepat dan lebih efisien. Ini karena mereka memiliki organisasi yang kuat, fokus yang jelas, dan aksi yang terarah.
Kesimpulannya, perjuangan sebelum tahun 1908 berbeda dengan perjuangan setelah tahun 1908 karena para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak memiliki organisasi yang kuat dan fokus yang jelas. Namun, dengan didirikannya Sarekat Islam, para pejuang kemerdekaan Indonesia dapat mencapai tujuannya lebih cepat dan lebih efisien dengan organisasi yang kuat, fokus yang jelas, dan aksi yang terarah.
7. Perjuangan setelah tahun 1908 lebih terorganisir dan fokus, dengan tujuan yang jelas dan kesadaran nasional dan identitas budaya Indonesia yang lebih kuat.
Tahun 1908 dianggap sebagai titik balik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebelum tahun 1908, perjuangan melawan penjajah Belanda adalah lebih beragam dan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Perjuangan tersebut didorong oleh pemberontakan di pedalaman Jawa, perlawanan politik di kota-kota besar, agitasi dan aksi-aksi politik yang terorganisir, hingga gerakan nasional yang lebih luas.
Pemberontakan di pedalaman Jawa yang paling penting adalah pemberontakan Diponegoro. Pemberontakan ini dimulai pada tahun 1825 dan berlangsung hingga tahun 1830. Diponegoro berjuang melawan penjajah Belanda dengan menggunakan teknik guerilla. Ia bertujuan untuk membebaskan Jawa dari penjajahan Belanda dengan menggunakan kekuatan militer yang dimilikinya.
Selain itu, para tokoh politik dan intelektual juga berjuang melawan Belanda. Mereka berusaha untuk memberikan kebebasan politik dan ekonomi bagi rakyat Jawa. Tokoh-tokoh seperti Raden Mas Said, Raden Mas Garendi, dan Raden Mas Soetandyo Soerjodiningrat menulis dan berbicara tentang pentingnya kebebasan bagi rakyat Jawa.
Gerakan nasional yang lebih luas pun juga mulai berkembang. Salah satu gerakan yang paling penting adalah Budi Utomo. Budi Utomo dibentuk pada tahun 1908 oleh sekelompok intelektual Jawa yang berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan politik dan ekonomi rakyat Jawa. Budi Utomo juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran nasional dan budaya masyarakat Jawa.
Namun, setelah tahun 1908, perjuangan melawan Belanda berubah. Perjuangan yang terorganisir dan terfokus mulai berkembang. Gerakan-gerakan nasional seperti Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam, dan Partai Komunis Indonesia mulai menjadi lebih terorganisir dan memiliki tujuan yang jelas.
Gerakan-gerakan ini berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan berbagai cara, mulai dari aksi politik hingga aksi militer. Gerakan-gerakan ini juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran nasional dan identitas budaya Indonesia. Hal ini terlihat dari berkembangnya musik, seni, dan budaya Indonesia.
Dengan demikian, diakui bahwa perjuangan setelah tahun 1908 lebih terorganisir dan fokus, dengan tujuan yang jelas dan kesadaran nasional dan identitas budaya Indonesia yang lebih kuat. Hal ini tentu membantu Indonesia untuk mencapai kemerdekaan pada tahun 1945.
8. Hasil dari perjuangan setelah tahun 1908 adalah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda telah berlangsung selama hampir tiga abad. Perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda telah melalui beberapa periode, salah satunya adalah perjuangan sebelum tahun 1908 dan setelah tahun 1908. Perbedaan antara perjuangan sebelum tahun 1908 dan setelah tahun 1908 dapat dilihat dari beberapa aspek.
Pertama, asal-usul gerakan perjuangan. Sebelum tahun 1908, gerakan perjuangan melawan penjajahan Belanda terutama bersifat lokal dan bersifat spontan. Gerakan-gerakan kecil ini tidak saling terkait satu sama lain, sehingga tidak ada satu strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan. Sementara itu, gerakan perjuangan setelah tahun 1908 lebih terorganisir dan memiliki strategi yang jelas. Gerakan-gerakan ini terhubung satu sama lain dan memiliki tujuan yang sama, yaitu membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Kedua, tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan. Sebelum tahun 1908, tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda berasal dari berbagai kelas sosial. Mereka biasanya adalah para pemimpin lokal, seperti raja-raja daerah, orang-orang suci, dan petani. Sementara itu, tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan perjuangan setelah tahun 1908 berasal dari berbagai kalangan. Mereka biasanya adalah para intelektual, seperti tokoh pemikir, pengarang, dan politikus.
Ketiga, cara-cara yang digunakan dalam perjuangan. Sebelum tahun 1908, cara-cara yang digunakan dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda adalah dengan menggunakan kekerasan. Gerakan-gerakan lokal menggunakan perlawanan fisik dengan menggunakan senjata untuk melawan Belanda. Sementara itu, cara-cara yang digunakan dalam gerakan perjuangan setelah tahun 1908 adalah dengan menggunakan diplomasi dan kampanye politik. Gerakan-gerakan ini menggunakan cara-cara non-kekerasan seperti demonstrasi, kampanye politik, dan pembuatan dokumen-dokumen hukum untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia.
Keempat, hasil yang didapat dari perjuangan. Sebelum tahun 1908, hasil yang didapat dari perjuangan melawan penjajahan Belanda tidak begitu menonjol. Beberapa kemenangan kecil yang diperoleh, seperti pembebasan beberapa daerah dari penjajahan Belanda, tetapi tidak ada hasil yang menyeluruh. Sementara itu, hasil dari perjuangan setelah tahun 1908 adalah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Perjuangan yang dilakukan oleh para tokoh nasionalisme Indonesia akhirnya menghasilkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, yang pada akhirnya menjadi tujuan utama dari perjuangan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara perjuangan sebelum tahun 1908 dan setelah tahun 1908 adalah asal-usul gerakan, tokoh-tokoh yang terlibat, cara-cara yang digunakan, dan hasil yang didapat. Perjuangan sebelum tahun 1908 bersifat lokal dan spontan, sedangkan perjuangan setelah tahun 1908 lebih terorganisir dan memiliki strategi yang jelas. Hasil dari perjuangan setelah tahun 1908 adalah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.