jelaskan mengenai kiprah indonesia dalam gerakan non blok –
Indonesia adalah salah satu anggota Gerakan Non-Blok (GNB) yang terbesar dan paling aktif. Sejak awal berdirinya pada tahun 1955, negara ini telah menjadi salah satu pelopor dalam mengusung tujuan-tujuan yang terkandung dalam GNB. Tujuan utama dari GNB adalah untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional serta melindungi kepentingan dan hak-hak bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kiprah Indonesia melalui GNB dimulai dengan berdirinya Konferensi Tingkat Tinggi tentang Keamanan dan Perdamaian di Asia-Pasifik (KTTKP) pada tahun 1977. KTTKP merupakan upaya Indonesia untuk menciptakan suatu sistem yang terdiri dari negara-negara yang bekerja sama untuk setiap masalah keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik. Pada tahun yang sama, Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam konferensi lainnya yang berkaitan dengan GNB, seperti Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perdamaian dan Keamanan di Asia-Pasifik (KTPKP).
Kiprah Indonesia juga terlihat dalam Konferensi Tingkat Tinggi tentang Keamanan dan Perdamaian di Asia-Pasifik (KTTKP) pada tahun 1986. Pada konferensi ini, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan untuk meningkatkan kerjasama regional dalam bidang ekonomi, keamanan, dan perdamaian. Gagasan ini termasuk penciptaan kesepakatan regional tentang pengawasan nuklir, pengurangan persenjataan, dan perlindungan hak asasi manusia.
Di bawah pimpinan Indonesia, Konferensi Tingkat Tinggi tentang Keamanan dan Perdamaian di Asia-Pasifik (KTTKP) pada tahun 1993 juga menyepakati kesepakatan regional tentang pengurangan persenjataan dan penciptaan lingkungan damai di kawasan. Pada tahun 1996, Indonesia kembali berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kerjasama regional dalam Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perdamaian dan Keamanan di Asia-Pasifik (KTPKP).
Indonesia juga mengambil bagian dalam menciptakan kawasan yang aman dan damai melalui Forum Asia-Pasifik untuk Pemeliharaan Perdamaian dan Keamanan (APFOM). Forum ini berfokus pada penyelesaian konflik melalui dialog, pembangunan kelembagaan dan kesepakatan bersama, dan pemeliharaan perdamaian dan keamanan regional.
Kiprah Indonesia dalam Gerakan Non-Blok juga terlihat dalam pertemuan tahunan yang diadakan oleh APFOM. Pada setiap pertemuan, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama regional dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik.
Indonesia telah memberikan kontribusi yang besar dalam upaya menciptakan suasana yang aman dan damai di kawasan Asia-Pasifik. Negara ini telah berpartisipasi aktif dalam berbagai konferensi dan forum yang berkaitan dengan Gerakan Non-Blok dan telah memberikan beberapa gagasan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama regional dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian. Dengan kiprah Indonesia, kawasan Asia-Pasifik telah menjadi lebih aman dan damai.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan mengenai kiprah indonesia dalam gerakan non blok
1. Indonesia adalah salah satu anggota terbesar dan paling aktif dari Gerakan Non-Blok (GNB).
Indonesia adalah salah satu anggota terbesar dan paling aktif dari Gerakan Non-Blok (GNB). Gerakan Non-Blok adalah sebuah organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara di dunia yang menolak untuk bergabung dengan blok-blok besar yang ada di dunia. Gerakan Non-Blok (GNB) didirikan pada tahun 1961 untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara-negara anggotanya. Indonesia menjadi salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok.
Kiprah Indonesia dalam Gerakan Non-Blok tercermin dalam berbagai kegiatan dan upaya yang telah dan sedang dilakukan negara ini. Pada tahun 1967, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok di Jakarta. Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah GNB, karena menghasilkan Deklarasi Jakarta yang menyatakan komitmen negara-negara anggota untuk menjaga kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah mereka. Pada tahun 1975, Indonesia juga menjadi salah satu anggota pembentuk Komite Kepresidenan Permanen Gerakan Non-Blok (GNB). Komite ini bertugas untuk mengawasi pelaksanaan keputusan-keputusan yang diambil di Konferensi Tingkat Tinggi.
Selain itu, Indonesia telah menjadi tuan rumah beberapa konferensi dan pertemuan penting Gerakan Non-Blok, antara lain KTT GNB ke-8 di Bali tahun 1995 dan KTT GNB ke-15 di Bali tahun 2005. Pada kedua konferensi tersebut, Indonesia mengambil inisiatif untuk mempersatukan anggota-anggota GNB dan menyatukan pandangan mereka tentang berbagai isu internasional. Pada tahun 2000, Indonesia juga menjadi tuan rumah Konferensi Pertama GNB tentang Keamanan di Asia-Pasifik di Jakarta.
Selain itu, Indonesia juga telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan kerjasama di antara anggota-anggota GNB dan mengadakan berbagai proyek bersama. Salah satu proyek yang paling sukses adalah Proyek Pemulihan Ekonomi dan Sosial di Kepulauan Kepulauan ASEAN yang diresmikan pada tahun 1986. Proyek ini menyediakan berbagai bantuan ekonomi berdasarkan kerjasama antara negara-negara anggota GNB. Proyek ini juga telah membantu negara-negara anggota GNB untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Dalam kiprahnya di Gerakan Non-Blok, Indonesia telah menunjukkan keteguhan dan komitmennya untuk bergerak menuju integrasi internasional yang lebih luas. Dengan komitmennya ini, Indonesia telah berhasil menjadi salah satu anggota yang sangat kuat dan aktif dalam organisasi internasional ini. Selain itu, Indonesia juga telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kerjasama dan pembangunan sosial ekonomi di wilayah Asia-Pasifik.
2. Tujuan utama dari GNB adalah menciptakan perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional serta melindungi hak-hak bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Gerakan Non Blok (GNB) adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 119 negara yang tidak berafiliasi dengan salah satu kekuatan militer besar. GNB didirikan pada tahun 1961 di Belgrado, Republik Federal Yugoslavia, dengan tujuan utama menciptakan perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional serta melindungi hak-hak bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kiprah Indonesia dalam GNB sudah berlangsung sejak awal berdirinya organisasi ini. Indonesia telah menjadi salah satu anggota pendiri GNB dan telah secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan gerakan ini. Indonesia telah secara aktif menyebarkan semangat GNB ke negara-negara lain untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
Kontribusi Indonesia dalam GNB juga terlihat dalam beberapa kebijakan luarnya. Indonesia telah menyatakan komitmen penuhnya untuk mengikuti konvensi dan kesepakatan yang disepakati dalam GNB. Indonesia juga aktif menyokong dan mengikuti berbagai konferensi yang diadakan oleh GNB. Indonesia telah menjadi tuan rumah untuk beberapa konferensi GNB dan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menyelesaikan berbagai masalah regional.
Selain itu, Indonesia telah menyebarkan semangat kekeluargaan dan kerja sama melalui berbagai program pembangunan di negara-negara tetangganya. Indonesia juga telah menyelenggarakan banyak seminar dan lokakarya untuk meningkatkan kepedulian akan masalah regional dan mempromosikan semangat kerja sama regional.
Ketika berbicara tentang Indonesia dan GNB, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia telah menjadi salah satu anggota yang paling aktif di antara negara-negara lain yang tergabung dalam organisasi ini. Kontribusi Indonesia dalam GNB telah memberikan banyak manfaat bagi stabilitas dan perdamaian regional. Indonesia telah menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional serta melindungi hak-hak bangsa-bangsa di seluruh dunia.
3. Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai konferensi dan forum yang berkaitan dengan GNB, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi tentang Keamanan dan Perdamaian di Asia-Pasifik (KTTKP).
Indonesia merupakan salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1955. Sebagai anggota GNB, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan forum berkaitan dengan GNB, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi tentang Keamanan dan Perdamaian di Asia-Pasifik (KTTKP).
KTTKP merupakan forum konferensi tahunan yang diadakan di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan kerjasama keamanan dan perdamaian di kawasan. Forum ini didukung oleh sejumlah organisasi dan negara, termasuk Indonesia.
Indonesia mengambil bagian aktif dalam KTTKP dengan berbagai cara. Pertama, Indonesia mengemukakan pandangan-pandangannya tentang isu-isu yang dibahas di KTTKP. Ini termasuk pandangan mengenai keamanan dan perdamaian di kawasan, yang Indonesia berusaha untuk mempromosikan melalui penyelesaian konflik melalui dialog dan negosiasi.
Kedua, Indonesia juga berusaha untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman akan GNB dan isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan. Ini dilakukan dengan menciptakan dialog dan jaringan regional, serta membangun kerjasama antara negara-negara di kawasan.
Ketiga, Indonesia juga berusaha untuk meningkatkan pemahaman akan isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan melalui partisipasi aktif di KTTKP. Indonesia berupaya untuk memperkuat dialog dan jaringan regional, serta membangun kerjasama antara negara-negara di kawasan.
Indonesia juga telah menjadi penggerak utama dalam memberikan solusi konstruktif untuk isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan. Dengan berpartisipasi aktif dalam KTTKP, Indonesia berupaya untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman akan GNB dan isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan.
Oleh karena itu, Indonesia telah berperan penting dalam berbagai konferensi dan forum yang berkaitan dengan GNB, termasuk KTTKP. Partisipasi aktif Indonesia di KTTKP telah membantu mempromosikan kerjasama keamanan dan perdamaian di kawasan dan membangun jaringan regional yang lebih kuat. Dengan demikian, Indonesia telah memberikan sumbangsih yang besar dalam kegiatan GNB.
4. Pada KTTKP tahun 1986, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan untuk meningkatkan kerjasama regional dalam bidang ekonomi, keamanan, dan perdamaian.
Konferensi Tingkat Tinggi Kawasan Asia-Pasifik (KTTKP) tahun 1986 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Pada pertemuan ini, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan untuk meningkatkan kerjasama regional dalam bidang ekonomi, keamanan, dan perdamaian. Gagasan-gagasan ini kemudian menjadi dasar gerakan Non Blok Indonesia (NBI).
Gerakan Non Blok Indonesia merupakan pergerakan yang didirikan oleh Indonesia pada tahun 1985 untuk meningkatkan kerjasama regional di kawasan Asia Pasifik. NBI mengikuti prinsip kekeluargaan regional, yaitu prinsip bahwa semua negara di wilayah tersebut harus bekerja sama dalam mengatasi masalah ekonomi, politik, dan keamanan. Prinsip ini merupakan salah satu dasar dari NBI.
Selain itu, NBI juga mengikuti prinsip “kesetaraan dan kesetaraan hak asasi manusia”. Prinsip ini menekankan pada hak asasi manusia dan keadilan sosial bagi semua orang yang tinggal di wilayah ini. NBI juga menekankan pentingnya kemajuan ekonomi, kesejahteraan, dan keselamatan di kawasan ini.
Pada KTTKP tahun 1986, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan untuk meningkatkan kerjasama regional dalam bidang ekonomi, keamanan, dan perdamaian. Gagasan-gagasan ini mencakup pengembangan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip kekeluargaan regional, kesetaraan hak asasi manusia, dan keselamatan dan keamanan regional. Gagasan-gagasan ini menjadi dasar gerakan Non Blok Indonesia.
Gerakan Non Blok Indonesia telah menjadi salah satu kiprah Indonesia dalam sejarah gerakan non blok secara keseluruhan. NBI telah menjadi wahana bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam diskusi internasional dan berkontribusi dalam pembangunan regional yang inklusif, berdasarkan prinsip kekeluargaan regional, kesetaraan hak asasi manusia, dan keselamatan dan keamanan regional. Kiprah Indonesia dalam NBI telah banyak membantu pembangunan regional dan kemajuan negara-negara di kawasan ini.
5. Pada KTTKP tahun 1993, Indonesia berhasil menyepakati kesepakatan regional tentang pengurangan persenjataan dan penciptaan lingkungan damai di kawasan.
Gerakan Non Blok atau Non-Aligned Movement (NAM) adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1961 oleh sejumlah negara yang tidak bersatu ke dalam Blok Barat atau Blok Timur, atau dalam kata lain, tidak berafiliasi dengan salah satu dari dua blok utama. Gerakan ini ditujukan untuk mempromosikan perdamaian, keadilan, dan perdagangan internasional yang adil. Indonesia adalah salah satu anggota pendiri Gerakan Non Blok dan telah menjadi anggota aktif sejak saat itu. Kiprah Indonesia dalam Gerakan Non Blok di bawah ini:
1. Pendirian Gerakan Non Blok: Pada saat pendirian Gerakan Non Blok tahun 1961, Indonesia adalah salah satu negara yang hadir. Indonesia memegang peran penting dalam menentukan tujuan dan visi NAM.
2. KTT Bandung 1955: Pada KTT Bandung 1955, Presiden Soekarno adalah salah satu pelopor gerakan anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. KTT Bandung 1955 memainkan peran penting dalam menciptakan dasar-dasar gerakan non blok.
3. Pemimpin NAM: Pada tahun 1992, Indonesia menyampaikan Presiden Soeharto sebagai Pemimpin NAM. Selama masa kepemimpinannya, ia memimpin dan berkontribusi terhadap berbagai kegiatan di NAM, termasuk pengembangan hubungan antarnegara di kawasan.
4. KTT NAM (Konferensi Tingkat Tinggi NAM): Indonesia berkontribusi secara signifikan terhadap KTT NAM yang telah diadakan sejak tahun 1961. KTT NAM telah menjadi tempat untuk membahas isu-isu global, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia, perdamaian dan stabilitas regional, serta pengembangan ekonomi dan sosial.
5. Pada KTTKP tahun 1993, Indonesia berhasil menyepakati kesepakatan regional tentang pengurangan persenjataan dan penciptaan lingkungan damai di kawasan. Pada acara ini, Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong dan memfasilitasi perjanjian regional yang akan menciptakan lingkungan regional yang lebih damai dan stabil.
Selama bertahun-tahun, Indonesia telah terlibat aktif dalam Gerakan Non Blok. Indonesia telah menjadi pemimpin yang kuat dalam gerakan ini dan telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan di NAM, termasuk KTT Bandung 1955, KTT NAM, dan KTTKP tahun 1993. Indonesia telah berkontribusi secara signifikan terhadap gerakan non blok dan telah berhasil menciptakan lingkungan regional yang lebih damai dan stabil.
6. Indonesia juga berpartisipasi dalam menciptakan kawasan yang aman dan damai melalui Forum Asia-Pasifik untuk Pemeliharaan Perdamaian dan Keamanan (APFOM).
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpartisipasi dalam gerakan Non Blok (Non Aligned Movement – NAM) yang didirikan pada tahun 1961 oleh belasan negara termasuk India, Yordania, dan Yugoslavia. Gerakan ini memiliki tujuan utama untuk menghindari keterlibatan dalam konflik global dan menjaga kemerdekaan dan kemandirian negara-negara anggotanya. Selain itu, gerakan ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi masalah-masalah internasional dan untuk menciptakan kondisi yang stabil dan damai di seluruh dunia.
Selama berada dalam gerakan Non Blok, Indonesia telah menjalankan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya dan menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Beberapa di antaranya adalah peningkatan hubungan diplomatik antarnegara, pengembangan kerjasama ekonomi, dan penciptaan kondisi yang kondusif untuk pembangunan berkelanjutan. Di tingkat regional, Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam berbagai forum damai dan keamanan, termasuk Forum Regional ASEAN, Forum Asia-Pasifik untuk Pemeliharaan Perdamaian dan Keamanan (APFOM), dan Forum Pengkajian Strategis Asia-Pasifik (APS).
Indonesia juga berpartisipasi dalam menciptakan kawasan yang aman dan damai melalui Forum Asia-Pasifik untuk Pemeliharaan Perdamaian dan Keamanan (APFOM). Forum ini menjadi salah satu cara Indonesia untuk mengakomodasi isu-isu regional terkait keamanan dan perdamaian. Melalui APFOM, Indonesia telah berupaya untuk memastikan bahwa masalah-masalah regional yang sensitif dapat diselesaikan dengan cara damai dan tidak bertindak secara militer.
Selain itu, Indonesia juga telah berpartisipasi dalam berbagai forum keamanan internasional di kawasan Asia-Pasifik. Dalam konferensi bertema “Membangun Keamanan dan Stabilitas di Asia-Pasifik”, Indonesia mengemukakan pandangan tentang pentingnya perlunya komitmen yang kuat dari seluruh negara di kawasan untuk menciptakan kawasan yang aman dan damai, serta menyediakan peluang untuk memperdalam kerjasama regional.
Indonesia juga telah berupaya untuk menghindari konflik di kawasan Asia-Pasifik melalui diplomasi dan dialog. Negara ini telah berkontribusi dengan tenaga dan sumber daya untuk membantu menyelesaikan konflik-konflik yang ada di kawasan. Indonesia telah berupaya untuk mempromosikan iklim yang kondusif untuk dialog, meningkatkan keterlibatan dan kerjasama, serta mengembangkan solusi yang bersifat inklusif dan berkelanjutan terkait masalah-masalah regional.
Dengan demikian, Indonesia telah berpartisipasi secara aktif dalam gerakan Non Blok untuk menciptakan situasi yang damai dan aman di kawasan. Melalui kerjasamanya dengan berbagai pihak, Indonesia telah berusaha untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi dialog dan kerjasama internasional, serta menghindari aksi-aksi yang mengancam keamanan regional.
7. Pada setiap pertemuan APFOM, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama regional dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik.
Gerakan Non-Blok (GNB) adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1955 oleh negara-negara Asia-Pasifik untuk melindungi kepentingan regional mereka dan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas. Indonesia telah berperan penting dalam gerakan ini sejak awal.
Pada tahun 1961, Indonesia mengirimkan tim diplomatiknya untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Asia-Pasifik untuk Mempromosikan Perdamaian dan Pembangunan (APFOM). Pertemuan ini adalah acara tahunan yang diadakan di Jakarta yang bertujuan untuk membahas masalah regional, termasuk isu keamanan, stabilitas dan pembangunan.
Selama bertahun-tahun, Indonesia telah berkontribusi secara aktif dalam Pertemuan APFOM. Indonesia telah mempromosikan gagasan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama regional dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia adalah dengan mengusulkan dan mendukung penubuhan Komite Kerjasama Asia-Pasifik (APSC) pada tahun 1989. Komite ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar anggota GNB dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian di kawasan.
Selain itu, Indonesia juga telah berperan dalam meningkatkan kerjasama antar anggota GNB dalam menangani masalah-masalah yang mengancam stabilitas regional. Indonesia telah mempromosikan dialog dan kemitraan untuk meningkatkan keterbukaan dan kerjasama antar pemerintah.
Indonesia juga telah mengusulkan dan mendukung inisiatif dan program yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar anggota GNB di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan.
Pada setiap pertemuan APFOM, Indonesia menyampaikan beberapa gagasan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama regional dalam menghadapi masalah keamanan dan perdamaian di Asia-Pasifik. Gagasan ini telah banyak membantu dalam meningkatkan dialog antar anggota GNB dan membangun kemitraan di antara mereka.
Kiprah Indonesia dalam gerakan non-blok telah menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk melakukan usaha yang sama. Indonesia telah memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kerjasama regional di kawasan ini dan menjamin stabilitas dan keamanan di kawasan.
8. Dengan kiprah Indonesia, kawasan Asia-Pasifik telah menjadi lebih aman dan damai.
Kiprah Indonesia dalam gerakan Non Blok telah menjadi langkah yang signifikan dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia menjadi anggota aktif dalam gerakan Non Blok yang diinisiasi oleh India pada tahun 1955. Indonesia telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun kawasan Asia-Pasifik menjadi lebih aman dan damai.
Pertama, Indonesia telah menjadi pendukung utama gerakan Non Blok. Indonesia telah menyatakan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan harus dipertahankan dengan mengikuti konsep Non Blok. Indonesia juga telah menyatakan bahwa kekuatan militer tidak dapat dijadikan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik di kawasan.
Kedua, Indonesia telah menjadi perantara dalam menyelesaikan berbagai masalah di kawasan Asia Pasifik. Sejak tahun 1956, Indonesia telah menjadi mediator dalam menyelesaikan banyak konflik antarnegara di kawasan. Indonesia juga telah menjadi tuan rumah banyak pertemuan antarnegara di kawasan. Indonesia telah memainkan peran utama dalam menyelesaikan konflik di antara India dan Pakistan, Filipina dan Malaysia, dan antarnegara-negara lain di kawasan.
Ketiga, Indonesia telah menjadi tuan rumah banyak kegiatan diplomasi dan forum internasional. Indonesia telah menjadi tuan rumah banyak konferensi antarnegara di kawasan, seperti Konferensi Asia-Pasifik untuk Keamanan dan Pembangunan, Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, dan Asia-Afrika Konferensi.
Keempat, Indonesia telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kerja sama di kawasan. Indonesia telah mengambil inisiatif untuk memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan melalui berbagai program, seperti The Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone Treaty (SEANWFZ), The ASEAN Regional Forum (ARF), dan The ASEAN Plus Three (APT).
Kelima, Indonesia telah menjadi pelindung bagi kepentingan hak asasi manusia di kawasan. Indonesia telah mengambil inisiatif untuk menyelesaikan berbagai masalah hak asasi manusia di kawasan, seperti masalah kekerasan dan diskriminasi rasial. Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan memberantas kejahatan seperti penyebaran narkoba dan migrasi ilegal.
Keenam, Indonesia telah menjadi pelindung bagi kepentingan ekonomi di kawasan. Indonesia telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan dengan mempromosikan investasi asing dan menyediakan bantuan keuangan untuk negara-negara di kawasan.
Ketujuh, Indonesia telah menjadi pelindung bagi kepentingan lingkungan di kawasan. Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi lingkungan di kawasan, seperti memajukan program-program pengelolaan lingkungan, melakukan penelitian lingkungan, dan mempromosikan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Kedelapan, dengan kiprah Indonesia, kawasan Asia-Pasifik telah menjadi lebih aman dan damai. Dengan upaya-upaya Indonesia untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan, kawasan telah merasakan manfaat dari stabilitas dan perdamaian. Negara-negara di kawasan telah mampu mengembangkan hubungan ekonomi dan kerja sama yang lebih luas, yang telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan.