jelaskan mengenai keadaan iklim negara singapura –
Singapura adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara dengan luas wilayah 719,1 km². Negara ini berbatasan dengan Malaysia di sebelah utara dan Selat Singapura di sebelah luar. Keadaan iklim di Singapura dianggap sebagai iklim tropis dengan cuaca panas dan lembab. Suhu rata-rata tahunan adalah sekitar 26,6 °C. Curah hujan tahunan rata-rata adalah sekitar 2.340 mm. Kebanyakan hujan di Singapura terjadi di musim hujan (November hingga Januari).
Wilayah Singapura memiliki dua musim utama, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas berlangsung dari bulan April hingga Oktober. Suhu rata-rata untuk bulan-bulan ini adalah sekitar 33,5 °C atau lebih tinggi. Pada bulan-bulan ini juga terjadi kebanyakan hujan. Musim hujan berlangsung dari bulan November hingga Januari. Curah hujan pada musim hujan lebih tinggi daripada musim panas. Suhu rata-rata untuk musim hujan adalah sekitar 25,6 °C.
Kebanyakan hujan di Singapura berasal dari sistem angin tropis. Awan-awan yang bergerak dari barat laut mengandung hujan yang menyebabkan hujan yang terjadi di Singapura. Singapura juga menerima hujan dari sistem angin subtropis. Awan-awan yang bergerak dari utara menyebabkan hujan yang terjadi di Singapura.
Selain hujan, Singapura juga menerima kabut dari waktu ke waktu. Kabut biasanya terjadi pada siang hari ketika cuaca sedang lembab. Pada saat ini, kecepatan angin menurun dan suhu udara meningkat. Hal ini menyebabkan udara menjadi lebih lembab dan berakhir dengan kabut.
Keadaan iklim di Singapura bervariasi sesuai dengan musim. Musim panas adalah musim yang paling panas dan lembab. Musim hujan adalah musim dengan curah hujan tinggi. Namun, kabut juga dapat terjadi di musim panas dan musim hujan. Keadaan iklim di Singapura tergolong stabil, yang membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk tinggal.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan mengenai keadaan iklim negara singapura
1. Singapura terletak di Asia Tenggara dengan luas wilayah 719,1 km².
Singapura merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang terletak di kawasan perairan Laut China Selatan, berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia. Negara yang berdiri pada tahun 1965 ini memiliki luas wilayah sebesar 719,1 km². Dengan luas wilayah yang relatif kecil, Singapura merupakan salah satu negara terpadat di dunia. Kondisi geografis Singapura yang berada di antara dua benua, Asia dan Australia, menyebabkan posisi negara ini sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Keadaan iklim di Singapura dapat diklasifikasikan dalam musim tropis, yang merupakan iklim yang umum di Asia Tenggara. Musim tropis terdiri dari musim panas, musim hujan, dan musim dingin. Musim panas, yang dimulai pada bulan Mei dan berakhir pada bulan September, diperkirakan akan mencapai suhu rata-rata antara 25°C sampai 33°C. Musim hujan dimulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Maret, dengan suhu rata-rata antara 24°C sampai 33°C dan curah hujan tinggi. Musim dingin dimulai pada bulan April dan berakhir pada bulan Juni, dengan suhu rata-rata antara 23°C sampai 31°C.
Kelembaban relatif tinggi di Singapura, sekitar antara 75% sampai 85%, didominasi oleh kondisi iklim tropis yang lembab. Perubahan cuaca yang cepat dapat terjadi di Singapura karena pengaruh interaksi antara wilayah tropis dan wilayah subtropis di sekitarnya. Selain itu, Negara Merah Putih ini juga terkena dampak dari badai tropis yang berasal dari Filipina dan Samudra Hindia.
Kelembaban tinggi dan iklim tropis di Singapura berdampak pada tingginya jumlah hari hujan. Negara ini memiliki rata-rata hujan antara 160 hari sampai 190 hari per tahun. Hujan yang cukup intens juga dapat terjadi di Singapura, dengan curah hujan harian rata-rata antara 20 mm sampai 170 mm.
Singapura memiliki banyak sumber kebisingan lainnya, seperti lalu lintas, industri, pabrik, dan penerbangan. Tingkat polusi di Singapura juga mempengaruhi kualitas udara. Pemerintah Singapura telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi polusi udara dan menjaga kualitas lingkungan.
Secara keseluruhan, iklim di Singapura cukup optimal untuk menjalankan aktivitas harian. Namun, peningkatan polusi, jumlah hari hujan, dan suhu tinggi dapat menyebabkan kelelahan. Oleh karena itu, orang-orang yang tinggal di Singapura harus tetap menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan menghindari aktivitas yang berpotensi membahayakan kesehatan.
2. Keadaan iklim di Singapura dianggap sebagai iklim tropis dengan cuaca panas dan lembab.
Singapura adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Negara ini memiliki iklim tropis yang bisa dikatakan cukup panas dan lembab. Keadaan iklim di Singapura dapat diketahui berdasarkan lokasi geografisnya yang berada di antara lautan dan samudera. Keadaan iklim di Singapura didominasi oleh iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin laut dan musim hujan yang lebat.
Iklim tropis yang melekat pada Singapura menyebabkan cuaca yang panas dan lembab. Singapura berada di kawasan khatulistiwa, sehingga cuaca di Singapura tidak akan berubah drastis atau berubah dari waktu ke waktu. Temperatur di Singapura berkisar antara 27 hingga 32 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban hingga 90%. Tingkat kelembaban yang tinggi ini membuat cuaca di Singapura sangat panas dan lembab.
Selain itu, Singapura juga berada di wilayah lautan yang cukup luas. Ini berarti bahwa keadaan iklim di Singapura juga dipengaruhi oleh angin laut yang berhembus dari selatan. Angin ini menciptakan angin-angin pantai yang membantu menjaga temperatur di Singapura tetap stabil. Angin-angin yang berhembus ini juga membantu mengurangi tingkat kelembaban di Singapura.
Musim hujan juga memiliki pengaruh besar terhadap keadaan iklim di Singapura. Musim hujan di Singapura berlangsung dari November hingga Januari. Musim hujan ini membawa hujan lebat dan mendung yang dapat membantu mengurangi tingkat kelembaban dan menyejukkan udara. Meskipun demikian, hujan lebat ini dapat menimbulkan banjir dan kerusakan lingkungan.
Karena Singapura berada di wilayah tropis, keadaan iklim di negara ini dianggap sebagai iklim tropis dengan cuaca panas dan lembab. Temperatur di Singapura berkisar antara 27 hingga 32 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban hingga 90%. Selain itu, angin laut dan musim hujan juga mempengaruhi keadaan iklim di Singapura. Meskipun demikian, Singapura memiliki cuaca yang relatif stabil dan tidak berubah drastis dari waktu ke waktu.
3. Suhu rata-rata tahunan adalah sekitar 26,6 °C dan curah hujan tahunan rata-rata adalah sekitar 2.340 mm.
Negara Singapura memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan sekitar 26,6 °C. Musim hujan disebut sebagai musim monsoon yang berlangsung dari bulan November hingga Januari. Negara ini memiliki hujan yang cukup banyak, dengan curah hujan tahunan rata-rata sekitar 2.340 mm. Ini jauh lebih tinggi daripada di negara-negara lain di sekitarnya, seperti Indonesia dan Malaysia.
Walaupun suhu udara rata-rata tahunan cukup tinggi, beberapa hari dalam satu tahun dapat mencapai suhu puncak sekitar 32-33°C. Hal ini terutama terjadi di musim panas, disebabkan oleh keberadaan titik panas di kawasan tersebut. Titik panas biasanya berlangsung selama beberapa hari, sebelum akhirnya disertai hujan yang cukup lebat.
Sebelum musim hujan, suhu udara biasanya meningkat hingga 35 °C. Ini disebut sebagai musim kering. Musim ini berlangsung dari bulan April hingga Oktober. Suhu udara di siang hari biasanya mencapai puncaknya pada bulan Juli dan Agustus, sebelum turun kembali pada bulan September dan Oktober.
Suhu yang lebih rendah dapat ditemukan di daerah pegunungan di utara Singapura. Di sana, suhu malam dapat mencapai 21°C. Ini disebabkan oleh angin malam yang bergerak dari lautan, yang membawa udara lebih dingin.
Suhu udara di Singapura juga cenderung lebih rendah di sepanjang pantai barat laut. Suhu malam di daerah ini berkisar antara 24°C dan 27°C. Ini disebabkan oleh angin laut yang membawa udara lebih dingin.
Namun, di sepanjang pantai timur laut, suhu malam mencapai 28°C. Hal ini disebabkan oleh angin pribumi yang membawa udara lebih panas. Akibatnya, beberapa pegunungan yang berada di pantai timur laut juga dikenal dengan nama “Gunung Hujan”.
Kondisi iklim di Singapura cenderung stabil. Suhu rata-rata tahunan adalah sekitar 26,6°C dan curah hujan tahunan rata-rata adalah sekitar 2.340 mm. Kondisi ini menyebabkan negara ini memiliki iklim yang stabil dan menarik, yang membuatnya cocok untuk berbagai jenis aktivitas luar ruangan. Ini juga membuatnya cocok untuk berbagai jenis tanaman dan tumbuhan.
4. Wilayah Singapura memiliki dua musim utama, yaitu musim panas dan musim hujan.
Singapura adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Negara ini memiliki berbagai macam iklim, yang disebabkan oleh kondisi geografisnya. Wilayah Singapura iklim tropis dengan suhu dan kelembaban relatif tinggi. Wilayah Singapura memiliki dua musim utama, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas dimulai pada bulan Mei dan berakhir pada bulan Oktober. Musim hujan dimulai pada bulan November dan berakhir pada bulan April.
Musim panas di Singapura berlangsung dari bulan Mei hingga Oktober, dengan suhu rata-rata antara 26-32 derajat Celcius. Suhu yang tinggi ini didukung oleh kelembaban tinggi yang mencapai 80 hingga 90%. Suhu tertinggi yang pernah dicatat di Singapura adalah 35,2 derajat Celcius. Suhu yang tinggi ini disertai dengan hujan yang tidak teratur dan angin yang kencang.
Musim hujan di Singapura dimulai pada bulan November hingga April. Musim ini ditandai dengan hujan yang sering dan lebat. Suhu rata-rata selama musim hujan adalah 24-31 derajat Celcius. Selama musim hujan, kelembaban meningkat menjadi 80-90%, dengan angin yang menghembus dengan kencang. Musim hujan juga ditandai dengan badai tropis dan angin topan yang dapat membahayakan.
Secara keseluruhan, iklim Singapura dipengaruhi oleh kondisi geografisnya yang berdekatan dengan Samudra Hindia. Iklim yang berubah-ubah membuat Singapura menjadi destinasi yang populer di kalangan wisatawan. Wilayah Singapura memiliki dua musim utama, yaitu musim panas dan musim hujan. Suhu dan kelembaban rata-rata tinggi sepanjang tahun, dengan hujan sering terjadi selama musim hujan. Musim ini ditandai dengan badai tropis dan angin topan yang dapat membahayakan.
5. Musim panas berlangsung dari bulan April hingga Oktober dengan suhu rata-rata sekitar 33,5 °C.
Singapura adalah sebuah negara yang terletak di dataran tropis di kawasan Asia Tenggara. Kondisi iklim di Singapura cenderung panas dan lembab sepanjang tahun dengan hujan yang banyak. Negara ini memiliki dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung dari November hingga Januari, sedangkan musim kemarau berlangsung dari Februari hingga April.
Musim panas di Singapura berlangsung dari bulan April hingga Oktober dengan suhu rata-rata sekitar 33,5 °C. Suhu udara bisa mencapai puncaknya pada bulan April dan Mei, yang biasanya mencapai 35 °C atau lebih tinggi. Suhu udara juga dapat mencapai titik rendahnya pada bulan September dan Oktober, yang biasanya mencapai sekitar 30 °C. Kelembaban udara pada musim panas cukup tinggi dengan rata-rata sekitar 90%, yang membuat musim panas di Singapura terasa sangat panas dan lembab.
Selain suhu panas, musim panas di Singapura juga disertai dengan hujan yang cukup banyak. Secara rata-rata, Singapura memiliki hujan sekitar 185 hari setahun, dan banyak hari hujan terjadi pada bulan April hingga Oktober. Meskipun musim hujan di Singapura kurang lebih terjadi sepanjang tahun, bulan April hingga Oktober adalah bulan-bulan yang paling banyak hujan.
Meskipun kondisi iklim Singapura cukup panas dan lembab pada musim panas, daya tahan suhu tinggi di Singapura relatif tinggi. Hal ini karena Singapura memiliki sejumlah fasilitas dan kebijakan yang dirancang untuk membantu warga Singapura menyesuaikan diri dengan kondisi iklim yang panas. Beberapa fasilitas dan kebijakan ini antara lain adalah kebijakan penghematan energi, bangunan berwarna cerah, pemasangan air conditioner, dan pemasangan penghijauan. Selain itu, Singapura juga memiliki berbagai fasilitas umum seperti air terjun, taman air, dan kolam renang untuk membantu warga Singapura untuk menyejukkan diri mereka di saat musim panas.
Kesimpulannya, musim panas di Singapura berlangsung dari bulan April hingga Oktober dengan suhu rata-rata sekitar 33,5 °C. Suhu udara bisa mencapai puncaknya pada bulan April dan Mei, sedangkan suhu udara juga dapat mencapai titik rendahnya pada bulan September dan Oktober. Kelembaban udara pada musim panas cukup tinggi dengan rata-rata sekitar 90%. Selain itu, musim panas di Singapura juga disertai dengan hujan yang cukup banyak. Namun, daya tahan suhu tinggi di Singapura relatif tinggi karena adanya berbagai fasilitas dan kebijakan yang dirancang untuk membantu warga Singapura menyesuaikan diri dengan kondisi iklim yang panas.
6. Musim hujan berlangsung dari bulan November hingga Januari dengan curah hujan yang lebih tinggi dan suhu rata-rata sekitar 25,6 °C.
Negara Singapura terletak di Khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis yang cukup panas dan lembab. Musim hujan berlangsung dari bulan November hingga Januari dengan curah hujan yang lebih tinggi dan suhu rata-rata sekitar 25,6°C. Suhu udara berkisar antara 21°C dan 34°C. Suhu udara biasanya lebih dingin di tengah-tengah musim hujan, diikuti oleh peningkatan suhu yang signifikan pada bulan April dan Mei.
Musim hujan yang berlangsung dari bulan November hingga Januari membuat Negara Singapura mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Hujan biasanya jatuh di siang hari, tetapi juga mungkin terjadi pada malam hari. Suhu udara di seluruh Negara Singapura cenderung lebih dingin saat hujan turun, dengan suhu rata-rata sekitar 25,6°C. Suhu ini akan meningkat seiring berjalannya waktu, dengan puncaknya pada bulan April dan Mei.
Pada bulan April dan Mei, curah hujan biasanya menurun dan suhu udara meningkat. Suhu udara biasanya mencapai puncaknya di bulan Mei, dengan suhu rata-rata sekitar 34°C. Suhu udara juga akan menurun pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, sebelum meningkat lagi di bulan September.
Keadaan iklim di Negara Singapura disebabkan oleh pergerakan angin khatulistiwa dan angin laut lembut. Angin khatulistiwa membawa modal uap air dari Lautan Hindia dan Timur Tengah, sementara angin laut lembut membawa modal uap air dari Lautan Pasifik. Ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan suhu udara yang lebih stabil.
Keadaan iklim di Negara Singapura juga dipengaruhi oleh fenomena El Niño dan La Niña. El Niño menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, dan La Niña menyebabkan curah hujan yang lebih rendah dari biasanya. Perubahan iklim global juga mempengaruhi keadaan iklim di Negara Singapura, dengan efek meningkatnya suhu udara dan curah hujan.
Dengan demikian, Negara Singapura memiliki iklim tropis dengan musim hujan yang berlangsung dari bulan November hingga Januari dengan curah hujan yang lebih tinggi dan suhu rata-rata sekitar 25,6°C. Angin khatulistiwa dan angin laut lembut, serta fenomena El Niño dan La Niña, berkontribusi terhadap keadaan iklim di Negara Singapura. Perubahan iklim global juga dapat mempengaruhi keadaan iklim di Negara Singapura.
7. Kebanyakan hujan di Singapura berasal dari sistem angin tropis dan angin subtropis.
Keadaan iklim di Singapura adalah sebuah gejala yang kompleks dan mencerminkan persekitaran tropika. Negara ini berada di selatan Lautan Hindi, di antara Malaysia dan Indonesia, yang merupakan daerah yang sangat subur.
Keadaan iklim di Singapura adalah sebuah gejala yang kompleks dan mencerminkan persekitaran tropika. Negara ini berada di selatan Lautan Hindi, di antara Malaysia dan Indonesia, yang merupakan daerah yang sangat subur. Ia mempunyai musim yang jelas dengan musim panas yang panas dan lembap, berbanding dengan musim sejuk yang lebih sejuk, kering dan lebih sejuk. Hujan agak biasa di Singapura, dengan jumlah keseluruhan hujan yang lebih tinggi daripada rata-rata di seluruh dunia.
Kelembapan adalah ciri utama iklim Singapura dengan tahap kelembapan yang tinggi mencapai 90% pada bulan Mei hingga September. Suhu udara berkisar antara 26 dan 33 darjah Celsius, dengan suhu maksimum pada bulan April dan Mei.
Kebanyakan hujan di Singapura berasal dari sistem angin tropis dan angin subtropis. Anak benua Asia Selatan, di mana Singapura terletak, terkenal dengan hujan musim yang disebabkan oleh sistem angin tropis yang bergerak dari barat laut. Sistem angin subtropis membawa angin lembap dari Samudera Hindia ke Singapura, yang membawa hujan lebih banyak.
Hujan lebat biasanya berlaku di Singapura pada bulan November hingga Januari. Pengaruh monsoon juga menyumbang kepada hujan lebih banyak di sini. Akibatnya, Singapura menghadapi hujan lebat pada bulan November dan Januari.
Kebanyakan hujan turun pada waktu petang atau awal pagi. Hujan yang tiba-tiba boleh berlaku pada bila-bila masa dan terutamanya di sekitar pantai. Pada bulan November hingga Januari, hujan lebat menyebabkan sungai meluap dan banjir di kawasan terbuka.
Hujan juga boleh menjadi sangat lebat pada musim monsoon, dan lebih dari 150 milimeter hujan boleh jatuh dalam satu hari. Negara ini juga mungkin mengalami hujan petir dan kilat.
Kesimpulannya, iklim Singapura adalah sebuah gejala yang kompleks dan mencerminkan persekitaran tropika. Kebanyakan hujan yang terjadi di Singapura berasal dari sistem angin tropis dan angin subtropis. Hujan lebat biasanya berlaku pada bulan November hingga Januari. Hujan turun pada waktu petang atau pada waktu pagi. Hujan juga boleh menjadi sangat lebat pada musim monsoon.
8. Singapura juga menerima kabut dari waktu ke waktu ketika cuaca lembab.
Keadaan iklim di Singapura dapat diklasifikasikan sebagai iklim tropis dan beriklim lembab dengan suhu rata-rata sekitar 25°C tahunan. Bulan-bulan terpanas di Singapura dimulai dari April hingga September dengan suhu rata-rata sekitar 32°C. Bulan-bulan terdingin adalah Januari dan Februari dengan suhu rata-rata sekitar 23°C.
Hujan adalah ciri utama iklim di Singapura, dan ia menghasilkan lebih dari 2.400 mm hujan setiap tahun. Musim hujan dimulai pada bulan November dan berakhir pada bulan Januari. Musim hujan disertai dengan ribut petir dan kilat yang berlangsung selama beberapa jam, terutama pada bulan Desember.
Kelembapan relatif tinggi di Singapura, dengan tingkat kelembapan rata-rata sekitar 85%. Tingkat kelembapan tertinggi terjadi pada bulan November dengan tingkat kelembapan rata-rata sekitar 92%. Ini biasanya disebabkan oleh musim hujan yang berlangsung pada bulan ini.
Singapura juga menerima kabut dari waktu ke waktu ketika cuaca lembab. Kabut terjadi ketika suhu udara menurun di bawah suhu dew point (suhu di mana uap air mengembun menjadi kabut). Pada saat kabut, udara menjadi sangat lembab dan udara menjadi sangat buram. Ini disebabkan oleh partikel-partikel air yang terkandung di udara yang menyebabkan cahaya tersebar. Kabut biasanya terjadi selama musim hujan dan biasanya berlangsung selama beberapa jam.
Fenomena cuaca lain yang mungkin terjadi di Singapura adalah angin ribut. Angin ribut adalah angin yang kuat dan bergerak cepat yang disertai dengan hujan. Ini biasanya disebabkan oleh sistem tekanan udara yang bergerak dengan cepat. Angin ribut dapat berlangsung selama beberapa jam dan dapat menyebabkan kerusakan.
Keadaan iklim di Singapura dapat dikatakan cukup stabil dan tidak terlalu ekstrem. Suhu rata-rata tahunan di Singapura berada di sekitar 25°C, dengan musim hujan yang berlangsung dari November hingga Januari. Selain hujan, Singapura menerima kabut dari waktu ke waktu ketika cuaca lembab dan angin ribut dari waktu ke waktu.
9. Keadaan iklim di Singapura bervariasi sesuai dengan musim dan tergolong stabil.
Keadaan iklim di Singapura bervariasi sesuai dengan musim dan tergolong stabil. Iklim Singapura memiliki musim kemarau dan musim hujan yang dibagi menjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim semi, dan musim dingin. Musim panas dimulai sekitar bulan April hingga bulan Oktober. Musim hujan dimulai sekitar bulan November hingga bulan Maret.
Musim hujan di Singapura dimulai dari bulan November hingga bulan Maret. Keadaan iklim pada musim hujan ini cukup lembab, dengan suhu rata-rata sekitar 26-27 derajat Celcius. Selama musim hujan ini, Singapura sering diselimuti oleh hujan yang cukup lebat, yang dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah di Singapura.
Musim panas di Singapura dimulai sekitar bulan April hingga bulan Oktober. Pada musim ini, suhu rata-rata berkisar antara 27-33 derajat Celcius. Musim ini juga merupakan musim yang paling panas dan lembab di Singapura. Musim ini ditandai dengan hujan yang relatif lebih lebat dan lebih sering, dan juga terkadang disertai oleh angin kencang.
Musim gugur dimulai sekitar bulan September hingga bulan November. Keadaan iklim pada musim ini cukup lembab dengan suhu rata-rata sekitar 25-28 derajat Celcius. Selama musim ini, Singapura biasanya mengalami hujan yang lebih berat dan lebih sering dibandingkan dengan musim panas.
Musim dingin di Singapura dimulai sekitar bulan Maret hingga April. Musim dingin ini biasanya lebih dingin daripada musim panas dan musim hujan, dengan suhu rata-rata sekitar 20-25 derajat Celcius. Keadaan iklim pada musim ini relatif lebih kering dan lebih sejuk daripada musim panas.
Secara umum, keadaan iklim di Singapura bervariasi sesuai dengan musim. Namun, keadaan iklimnya tergolong stabil karena tidak terlalu ekstrem. Selama musim hujan, biasanya hujan yang turun cukup lebat dan sering, tetapi tidak akan berlangsung terlalu lama. Selama musim panas, suhu biasanya cukup tinggi, tetapi tidak terlalu panas. Selama musim gugur dan musim dingin, suhu biasanya cukup sejuk dan tidak terlalu dingin.
Kesimpulannya, keadaan iklim di Singapura bervariasi sesuai dengan musim dan tergolong stabil. Musim hujan biasanya lebih lembab dan lebih sering disertai oleh hujan lebat. Sedangkan musim panas biasanya lebih panas dan lebih lembab. Selama musim gugur dan musim dingin, suhu biasanya cukup sejuk dan tidak terlalu dingin.