Jelaskan Maksud Dari Allah Bersifat Basiran

jelaskan maksud dari allah bersifat basiran –

Allah bersifat basiran adalah salah satu sifat Allah yang berkaitan dengan pengetahuan-Nya yang luas dan sempurna. Allah bersifat basiran artinya Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Allah memiliki pengetahuan yang tidak terbatas, dan Dia tahu tentang segala hal, baik yang kita lihat ataupun yang tidak kita lihat.

Dalam Al-Qur’an, Allah mengatakan bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna. Allah adalah Sang Maha Tahu, yaitu Dia yang memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang pernah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Allah Maha Tahu akan hal-hal yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia.

Allah juga mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Dia mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia, seperti masa depan dan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Allah juga mengetahui hal-hal yang telah terjadi di masa lalu, seperti apa yang telah terjadi di masa nabi Adam, nabi Musa, dan nabi Muhammad.

Sifat basiran Allah juga berarti bahwa Dia tahu semua hal yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya. Allah juga tahu apa yang akan kita lakukan bahkan sebelum kita memikirkannya. Hal ini berarti bahwa Dia dapat mengetahui apa yang akan kita lakukan dalam masa depan dan Dia dapat memberi petunjuk kepada kita tentang bagaimana kita harus berperilaku.

Sifat basiran Allah juga berarti bahwa Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Dia mengetahui mana yang akan memberikan manfaat bagi kita dalam jangka panjang dan yang mana yang akan merugikan kita. Hal ini berarti bahwa apa yang Dia perintahkan kepada kita adalah untuk kebaikan kita dan untuk menghindari dari kejahatan.

Maksud dari Allah bersifat basiran adalah bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna tentang semua hal, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dia mengetahui segala hal yang terjadi, baik di masa lalu maupun di masa depan. Dengan sifat basiran-Nya ini, Dia dapat memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita harus berperilaku dan memberitahu kita apa yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita selalu bersyukur dan menghormati Allah untuk sifat-sifat-Nya yang luar biasa ini.

Penjelasan Lengkap: jelaskan maksud dari allah bersifat basiran

1. Allah bersifat basiran artinya Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik yang nampak maupun yang tidak nampak.

Allah bersifat basiran adalah salah satu sifat Allah yang berkaitan dengan ilmu-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Ini juga berarti bahwa Dia tahu segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, termasuk pikiran, niat, perasaan, dan perilaku kita yang paling rahasia.

Islam mengajarkan bahwa Allah memiliki ilmu yang luas dan tidak terbatas. Allah bersifat basiran artinya Dia mengetahui apa yang terjadi di alam semesta, termasuk semua yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh manusia. Ini juga berarti bahwa Allah mengetahui semua yang terjadi pada manusia, baik yang terlihat oleh manusia maupun yang tidak terlihat oleh manusia.

Ilmu Allah tidak terbatas pada masalah yang nampak dan tidak nampak saja, tetapi juga terkait dengan masalah yang belum terjadi. Dia mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan dan dia mengetahui apa yang akan terjadi di masa lalu. Allah juga mengetahui bagaimana segala sesuatu akan berjalan, dan Dia bersifat basiran berarti Dia tidak akan pernah salah dalam menentukan takdir atau memutuskan sesuatu.

Allah bersifat basiran artinya Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Ini juga berarti bahwa Dia tahu semua yang kita lakukan, dan bahkan semua yang kita pikirkan. Ini berarti bahwa kita tidak dapat menyembunyikan apa pun dari-Nya. Kita harus bertanggung jawab atas setiap perkataan dan tindakan kita, karena Allah akan mengetahui semuanya.

Selain itu, Allah bersifat basiran juga menunjukkan bahwa Dia melihat semua sifat dan moral yang terkandung di dalam diri kita. Dia mengetahui mana yang benar dan salah, dan Dia tahu siapa yang berbuat baik dan siapa yang berbuat jahat. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang benar dan berbuat baik, karena Allah akan membalas setiap tindakan kita.

Kesimpulannya, Allah bersifat basiran artinya Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik yang nampak maupun tidak nampak. Ini menunjukkan bahwa Allah tahu semua yang kita lakukan, bahkan semua yang kita pikirkan. Kita harus bertanggung jawab atas setiap tindakan kita, karena Allah akan mengetahui semuanya. Kita juga harus berusaha untuk melakukan hal-hal yang benar dan berbuat baik, karena Allah akan membalas setiap tindakan kita.

2. Allah memiliki pengetahuan yang tidak terbatas dan tahu tentang segala hal, baik yang kita lihat ataupun yang tidak kita lihat.

Allah bersifat basiran adalah konsep yang berasal dari agama Islam yang menggambarkan Allah sebagai Sang Pengetahuan yang tidak terbatas dan mengetahui segala hal. Konsep ini ditegaskan dalam Al-Qur’an melalui ayat yang berbunyi, “Dan Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-An’am: 59). Konsep ini menekankan bahwa Allah memiliki pengetahuan yang tidak terbatas dan tahu tentang semua hal, baik yang kita lihat ataupun yang tidak kita lihat.

Konsep ini menekankan bahwa Allah tahu segala sesuatu dan tidak ada hal yang ada di dunia ini yang dapat terlepas dari pengetahuan Allah. Dia tahu semua yang terjadi di dunia ini dan semua yang terjadi di alam semesta. Ini berarti bahwa tidak ada hal yang disembunyikan dari Allah. Hal ini ditekankan dalam Al-Qur’an melalui ayat yang berbunyi, “Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah di bumi dan di langit.” (QS. Al-An’am: 3).

Konsep ini juga menekankan bahwa Allah tahu segala sesuatu yang terjadi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dia tahu semua yang akan terjadi di masa depan dan dapat mempengaruhi apa yang terjadi di masa depan. Hal ini ditekankan dalam Al-Qur’an melalui ayat yang berbunyi, “Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.” (QS. Al-Baqarah: 148).

Konsep ini juga menekankan bahwa Allah tahu semua hal yang terjadi di dalam diri seseorang seperti apa yang mereka pikirkan, merasakan, dan lakukan. Dia tahu apa yang seseorang lakukan dan apa yang mereka pikirkan. Hal ini ditekankan dalam Al-Qur’an melalui ayat yang berbunyi, “Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dalam dada.” (QS. Al-Anfaal: 23).

Konsep bahwa Allah bersifat basiran mengajarkan bahwa Allah adalah Sang Pengetahuan yang tidak terbatas dan mengetahui semua hal. Hal ini menekankan bahwa Allah tahu semua yang terjadi di dunia ini, baik yang kita lihat maupun yang tidak kita lihat. Hal ini juga menekankan bahwa Allah tahu apa yang terjadi di masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta tahu semua yang ada di dalam diri seseorang. Konsep ini juga mengajarkan bahwa tidak ada yang disembunyikan dari Allah dan kita seharusnya bertanggung jawab atas setiap tindakan kita.

3. Allah mengetahui hal-hal yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia.

Allah bersifat basiran adalah ungkapan untuk menggambarkan konsep bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang terlihat dengan mata manusia maupun yang tidak. Ini berarti bahwa Allah mengetahui hal-hal yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia.

Konsep Allah bersifat basiran berasal dari Al-Quran dan Hadist yang menyatakan bahwa Allah Maha Tahu tentang segala sesuatu, termasuk pikiran, perasaan, dan kehendak manusia. Al-Quran menyebutkan bahwa Allah Maha Tahu tentang segala sesuatu yang kita lakukan, yang kita pikirkan, dan yang kita rasakan. Hadist juga menyebutkan bahwa Allah Maha Tahu tentang hal-hal yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia.

Allah bersifat basiran berarti bahwa Allah Maha Tahu tentang semua hal yang kita lakukan, yang kita pikirkan, dan yang kita rasakan. Ini berarti bahwa Allah mengetahui hal-hal yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia.

Konsep Allah bersifat basiran juga mengajarkan bahwa sebagai seorang muslim, kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita dan bertanggung jawab atas pikiran, perasaan, dan kehendak kita. Kita harus ingat bahwa Allah Maha Tahu tentang hal-hal yang kita lakukan, yang kita pikirkan, dan yang kita rasakan, dan kita harus bertanggung jawab atas pilihan-pilihan kita dan melakukan yang terbaik untuk diri kita dan orang lain.

Konsep Allah bersifat basiran juga menyatakan bahwa kita tidak boleh berpikir bahwa kita dapat menyembunyikan apa pun dari Allah. Kita harus ingat bahwa Allah Maha Tahu tentang segala sesuatu yang kita lakukan, yang kita pikirkan, dan yang kita rasakan, dan kita harus bertanggung jawab atas pilihan-pilihan kita dan melakukan yang terbaik untuk diri kita dan orang lain.

Dengan demikian, Allah bersifat basiran adalah konsep yang mengajarkan bahwa Allah Maha Tahu tentang segala sesuatu yang kita lakukan, yang kita pikirkan, dan yang kita rasakan, termasuk hal-hal yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak manusia. Konsep Allah bersifat basiran juga mengajarkan bahwa kita harus bertanggung jawab atas pilihan-pilihan kita dan melakukan yang terbaik untuk diri kita dan orang lain.

4. Allah mengetahui hal-hal yang tersembunyi, seperti masa depan dan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Allah bersifat basiran adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh Allah yang berarti bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan tak terbatas tentang segala sesuatu. Kata basiran berasal dari bahasa Arab yang berarti mengetahui semua. Kata ini menggambarkan kemampuan Allah untuk mengetahui segala sesuatu, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi di masa datang.

Kemampuan Allah untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi, seperti masa depan dan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, adalah salah satu yang paling penting dari sifat basiran-Nya. Maksudnya adalah bahwa Allah memiliki pengetahuan yang luas tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dia tidak hanya dapat melihat masa depan, tetapi juga dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

Sifat basiran Allah juga menunjukkan bahwa Dia memiliki pengetahuan yang tak terbatas tentang semua hal yang ada di dunia ini. Tidak peduli seberapa kecil atau kecilnya sesuatu, Allah tahu tentang hal itu. Hal ini berarti bahwa Dia tahu tentang masalah yang kita alami, bahkan jika kita tidak mengatakannya kepada-Nya. Ini juga berarti bahwa Dia tahu tentang masalah yang kita tidak tahu, sehingga Dia dapat memberi kita keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah kita.

Kemampuan Allah untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi, seperti masa depan dan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, juga menunjukkan bahwa Dia benar-benar Maha Mengetahui. Hal ini berarti bahwa Dia tahu segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dan bahwa Dia tahu apa yang terbaik untuk semua orang. Oleh karena itu, kita harus percaya bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita dan bahwa Dia akan memberikan kita apa yang terbaik, meskipun kadang-kadang kita tidak dapat memahaminya.

5. Allah tahu semua hal yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya.

Allah bersifat basiran merupakan salah satu dari beberapa sifat-sifat Allah yang paling penting. Ini berarti bahwa Allah memahami semua hal yang terjadi tanpa melihat waktu atau tempat. Allah melihat semua yang terjadi di masa lalu, saat ini, dan masa depan.

1. Allah Maha Melihat: Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi di seluruh alam semesta. Tidak ada yang dapat disembunyikan dari Allah. Allah mengetahui semua yang dilakukan dan yang direncanakan oleh setiap makhluk, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

2. Allah Maha Mengetahui: Allah mengetahui semua yang terjadi di alam semesta. Allah tahu apa yang terjadi di dalam hati orang-orang dan pikiran mereka, dan Allah tahu apa yang mereka rencanakan. Allah juga mengetahui segala sesuatu yang terjadi di masa lalu dan masa depan.

3. Allah Maha Bijaksana: Allah bijaksana dan tahu segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Allah tahu dengan pasti apa yang terbaik untuk semua makhluk dan bagaimana menciptakan keadilan di antara mereka. Allah juga tahu cara yang terbaik untuk melayani mereka.

4. Allah Maha Pengampun: Allah mampu melihat di balik semua dosa yang dilakukan oleh manusia dan masih tetap mencintai mereka. Allah tahu apa yang terbaik untuk orang-orang yang berbuat dosa dan memberikan mereka kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki dosa-dosa mereka. Allah juga mampu mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan.

5. Allah tahu semua hal yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya: Allah tahu apa yang akan terjadi sebelum itu terjadi. Allah tahu segala rencana dan pikiran kita sebelum kita melakukannya. Allah tahu apa yang kita rencanakan dan akan melakukan sebelum kita benar-benar melakukannya. Ini berarti bahwa Allah sudah memiliki rencana untuk setiap orang dan mereka tidak dapat melarikan diri dari rencana Allah.

Ketika kita memahami sifat Allah yang bersifat basiran, kita dapat mengerti bahwa Allah mengetahui semua hal yang terjadi di alam semesta. Allah tahu semua yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya dan mengetahui hal-hal yang kita lakukan sebelum kita benar-benar melakukannya. Allah mengetahui semua yang terjadi di masa lalu, saat ini, dan masa depan. Ini berarti bahwa Allah sudah memiliki rencana untuk setiap orang dan mereka tidak dapat melarikan diri dari rencana Allah. Dengan demikian, Allah bersifat basiran memberi kita kepastian bahwa tidak ada yang akan terjadi tanpa rencana Allah.

6. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Allah bersifat Basiran adalah salah satu sifat Ilahi yang menjelaskan bahwa Allah Maha Mengetahui semua hal yang diketahui manusia, bahkan lebih dari itu. Dia mengetahui semua hal yang tidak diketahui manusia. Dia mengetahui hal-hal yang tersembunyi dari pandangan manusia. Ini berarti Allah Maha Mengetahui semua hal yang terjadi di alam semesta dan di dunia manusia. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Kita sering tidak mengerti apa yang terbaik untuk kita. Kita sering bingung bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan masalah kita atau melakukan sesuatu yang baik untuk diri kita. Namun, Allah selalu mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Dia tidak pernah salah dan Dia selalu tahu apa yang terbaik untuk kita. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan apa yang terburuk untuk kita. Dia juga tahu bagaimana untuk menghadirkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kemajuan dalam hidup kita.

Ketika kita menerima petunjuk dari Allah, kita akan tahu bahwa Allah tahu apa yang terbaik bagi kita. Allah pasti akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita. Kita boleh mempertanyakan petunjuk-Nya, tapi kita harus yakin bahwa Dia tahu yang terbaik untuk kita. Kita harus tetap berfokus pada petunjuk-Nya dan mencoba untuk melaksanakannya dengan sebaik mungkin. Kita tidak boleh mengabaikan petunjuk-Nya hanya karena kita tidak mengerti cara kerjanya.

Allah bersifat Basiran juga mengingatkan kita bahwa kita selalu bisa menghubungi-Nya dan meminta petunjuk atau pertolongan dalam keadaan kita. Kita bisa meminta bantuan-Nya untuk menyelesaikan masalah kita dan meminta petunjuk untuk menjalankan hidup kita. Kita bisa yakin bahwa Allah selalu mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Jadi, Allah bersifat Basiran adalah salah satu sifat Ilahi yang mengingatkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui semua hal yang terjadi di alam semesta dan di dunia manusia. Dia juga mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Kita harus berserah pada petunjuk-Nya dan melaksanakannya dengan sebaik mungkin. Kita juga harus selalu mengingat bahwa kita selalu bisa menghubungi Allah dan meminta petunjuk atau pertolongan dalam keadaan kita.

7. Maksud dari Allah bersifat basiran adalah bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna tentang semua hal, baik yang nampak maupun yang tidak nampak.

Maksud dari Allah bersifat Basiran adalah bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna tentang semua hal, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Allah bersifat Basiran berarti bahwa Dia tahu segala sesuatu dari masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ini berarti bahwa Dia tahu tentang segala hal, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak diketahui oleh manusia. Allah bersifat Basiran berarti bahwa Dia tahu tentang hal-hal yang tidak bisa dilihat, didengar, atau dirasakan oleh manusia. Ini termasuk hal-hal yang tidak mungkin dipahami oleh manusia dan dapat berubah setiap saat.

Pengetahuan Allah tentang semua hal – yang nampak dan tidak nampak – juga disebut sebagai “basiran”. Kata ini berasal dari kata Arab “basir” yang berarti “melihat tanpa pandangan”. Basiran mencerminkan kesempurnaan pengetahuan Allah; Dia tahu semua hal yang ada di alam semesta, baik yang nampak maupun tidak nampak.

Karena Allah bersifat Basiran, Dia berada di luar pengaruh waktu dan ruang, di luar pengaruh masalah, dan di luar pengaruh keterbatasan waktu dan ruang. Dia tidak terikat oleh waktu dan ruang, sehingga Dia dapat mengetahui semua hal yang terjadi di masa lalu, kini, dan yang akan datang.

Karena Dia tahu semua hal, Allah tidak dapat dikalahkan dalam kebijaksanaan dan keadilan. Dia tidak dapat dikalahkan dalam kebijaksanaan dan keadilan, karena Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna tentang segala hal. Tidak ada yang dapat menipu atau mengambil keuntungan dari pengetahuan Allah.

Karena Dia bersifat Basiran, Allah juga tahu segala sesuatu yang terjadi pada setiap orang. Dia tahu apa yang terjadi di jiwa orang, dan Dia tahu segala sesuatu yang orang lakukan. Dia tahu tujuan mereka, pikiran mereka, dan apa yang mereka lakukan. Dengan demikian, Dia dapat memutuskan apakah orang itu layak untuk memasuki surga atau neraka.

Allah bersifat Basiran juga berarti bahwa Dia tahu segala sesuatu yang tidak mungkin diketahui oleh manusia. Dia tahu apa yang tidak terlihat oleh manusia, seperti keadaan di dalam tubuh manusia, kondisi mental dan spiritual mereka, dan hal-hal yang tidak bisa dipahami oleh manusia.

Secara keseluruhan, maksud dari Allah bersifat Basiran adalah bahwa Dia memiliki pengetahuan yang luas dan sempurna tentang semua hal, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Pengetahuan Allah tidak terbatas oleh waktu dan ruang, dan Dia tahu segala sesuatu yang tidak mungkin diketahui oleh manusia. Dengan demikian, Allah dapat memutuskan apakah seseorang layak untuk memasuki surga atau neraka.

8. Dengan sifat basiran-Nya ini, Dia dapat memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita harus berperilaku dan memberitahu kita apa yang terbaik bagi kita.

Allah bersifat basiran adalah salah satu sifat Allah yang menunjukkan kerendahan hati-Nya. Sifat ini dapat ditemukan dalam berbagai ayat Al-Quran, yang menggambarkan bahwa Allah tidak hanya berkuasa, tetapi juga adil dan lembut. Dengan kata lain, Allah bersikap adil, tidak berat sebelah, dan tidak mengabaikan segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan oleh hamba-Nya.

Sifat basiran Allah adalah sifat yang penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini karena sifat ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan tidak akan memberikan perlakuan yang tidak adil.

Pertama, Allah bersifat basiran dalam hal memberikan hukuman kepada orang yang berdosa. Allah mengutamakan keadilan dan tidak akan memberikan hukuman yang tidak adil. Allah juga tidak akan membiarkan orang yang berdosa diterima dan tidak akan mengabaikan perbuatan buruk mereka.

Kedua, Allah bersifat basiran dalam hal menentukan keputusan yang tepat. Allah tidak akan mengambil keputusan yang salah atau yang tidak adil. Dia akan selalu berusaha untuk menemukan keputusan yang terbaik bagi semua orang yang terlibat.

Ketiga, Allah bersifat basiran dalam hal menciptakan peraturan yang adil. Allah akan menciptakan sebuah sistem yang memastikan bahwa semua orang mendapatkan perlakuan adil. Allah juga akan menciptakan peraturan yang menjamin bahwa orang-orang yang melanggar hukum akan mendapatkan hukuman yang sesuai.

Keempat, Allah bersifat basiran dalam hal memberikan rahmat. Allah akan memberikan rahmat kepada semua orang yang berusaha untuk menjalankan perintah-Nya. Dia juga akan memberikan rahmat kepada orang-orang yang berusaha untuk menghindari dosa.

Kelima, Allah bersifat basiran dalam hal memberikan petunjuk. Allah akan memberikan petunjuk kepada hamba-Nya tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku dan bagaimana mereka dapat mencapai kebahagiaan.

Dengan sifat basiran-Nya ini, Allah dapat memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita harus berperilaku dan memberitahu kita apa yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk berperilaku sesuai dengan aturan-aturan Allah dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya. Ini akan membantu kita menjadi orang yang lebih baik dan menemukan kebahagiaan dalam hidup kita.