Jelaskan Hubungan Antara Kesultanan Demak Dan Majapahit

jelaskan hubungan antara kesultanan demak dan majapahit –

Kesultanan Demak merupakan sebuah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan pada tahun 1475 oleh Raden Patah. Kesultanan Demak berdiri sebagai penerus dan pemimpin kebangkitan agama Islam di Nusantara. Kesultanan Demak berhasil menjadi pemimpin yang kuat dan berkuasa di Jawa dan beberapa wilayah di Nusantara.

Kesultanan Demak berhubungan erat dengan Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1478, Kesultanan Demak menyerang Kerajaan Majapahit di Trowulan dan berhasil mengambil alih wilayah tersebut. Beberapa tahun kemudian, Kesultanan Demak juga berhasil mengambil alih wilayah lainnya yang berada di sekitar Jawa, termasuk Palembang.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Kerajaan Majapahit berhasil memimpin wilayah Nusantara pada masa itu. Kerajaan Majapahit juga memiliki perdagangan yang luas dengan beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Namun, seiring perkembangan agama Islam di Nusantara, kerajaan Majapahit mulai mengalami penurunan kekuasaannya.

Hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit cukup kompleks. Pada awalnya, Kesultanan Demak menyerang Kerajaan Majapahit untuk menyebarluaskan agama Islam di Nusantara. Namun, seiring waktu, hubungan antara kedua kerajaan tersebut berubah menjadi hubungan perdagangan. Kerajaan Majapahit menjual berbagai produk ke Kesultanan Demak dan sebaliknya.

Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit juga bertukar budaya dan pengaruh. Kesultanan Demak menciptakan berbagai macam seni dan budaya baru yang berdasarkan pada agama Islam. Sedangkan Kerajaan Majapahit berhasil menyebarkan berbagai macam budaya Hindu-Buddha di Nusantara.

Secara keseluruhan, hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit cukup erat. Pada awalnya, hubungan kedua kerajaan ini ditandai dengan pertempuran dan peperangan. Namun, pada akhirnya hubungan kedua kerajaan tersebut berkembang menjadi hubungan perdagangan dan pertukaran budaya. Hal ini yang membuat hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit menjadi salah satu hubungan yang paling penting di Nusantara.

Penjelasan Lengkap: jelaskan hubungan antara kesultanan demak dan majapahit

1. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada tahun 1475 oleh Raden Patah.

Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada tahun 1475 oleh Raden Patah. Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama yang beroperasi di Jawa, yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, yang berasal dari kerajaan Majapahit, ketika kerajaan itu mulai mengalami kemerosotan. Pada awalnya, Kesultanan Demak hanya berkedudukan di sekitar kota Demak, tetapi seiring berjalannya waktu, Kesultanan Demak berhasil memperluas pengaruhnya ke sebagian besar Pulau Jawa, dan telah secara konsisten menjadi kekuatan utama di Jawa selama lebih dari 150 tahun.

Kesultanan Demak dan Majapahit memiliki hubungan yang erat dan saling terkait. Demak berasal dari Kerajaan Majapahit, yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang memerintah Jawa selama berabad-abad. Saat Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemerosotan dan kehilangan kekuatannya, Raden Patah, yang merupakan mantan keluarga kerajaan Majapahit, memutuskan untuk mendirikan Kesultanan Demak di pantai utara Jawa, sehingga memulai era baru kesultanan Islam di Jawa.

Kesultanan Demak dan Majapahit berkolaborasi secara luas dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pada abad ke-16, Kesultanan Demak berhasil mengintegrasikan berbagai unsur budaya Hindu-Buddha Majapahit dalam masyarakatnya, dan juga mengembangkan banyak tradisi lokal baru. Hal ini terlihat dalam perayaan keagamaan, kesenian, dan bahkan arsitektur, yang menunjukkan campuran tradisi Hindu-Buddha dan Islam.

Kesultanan Demak juga berkolaborasi dengan Majapahit dalam hal ekonomi. Pada zaman Demak, komoditas yang diperdagangkan, seperti tekstil, rempah-rempah, dan bahan makanan, semuanya diproduksi di daerah Majapahit. Komoditas ini kemudian dibawa ke pasar-pasar di daerah Demak, sehingga memungkinkan Kesultanan Demak untuk menikmati prestise dan kekayaan ekonomi.

Kesultanan Demak juga memiliki hubungan politik yang erat dengan Majapahit. Pada masa pemerintahannya, Demak berhasil memperluas pengaruhnya hingga ke sebagian besar Pulau Jawa. Dengan bantuan kerajaan Majapahit, Demak berhasil mempertahankan pengaruhnya di Jawa selama lebih dari 150 tahun. Namun, pada akhir abad ke-16, ketika kerajaan-kerajaan lain mulai mengambil alih kekuasaan di Jawa, Kesultanan Demak akhirnya punah, dan kerajaan Majapahit pun tak lagi ada.

Kesimpulannya, Kesultanan Demak dan Majapahit memiliki hubungan yang erat dan saling terkait. Demak berasal dari Kerajaan Majapahit, dan kedua kerajaan ini berkolaborasi secara luas dalam berbagai bidang, seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Hubungan ini memungkinkan Kesultanan Demak untuk memperluas pengaruhnya di Jawa selama lebih dari 150 tahun, dan akhirnya menjadi salah satu kerajaan terkuat di Pulau Jawa.

2. Kesultanan Demak berhasil menjadi pemimpin yang kuat dan berkuasa di Jawa dan beberapa wilayah di Nusantara.

Kesultanan Demak merupakan salah satu kerajaan pertama di Nusantara yang berdiri di Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1475. Kerajaan ini merupakan bagian dari negara Hindu-Buddha Majapahit yang berdiri sebelumnya. Kerajaan Demak memiliki hubungan yang erat dengan Majapahit, khususnya dalam hal politik.

Kerajaan Demak adalah sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa dan menguasai beberapa wilayah di Nusantara. Pada awalnya, negara ini dibentuk sebagai bagian dari Majapahit. Namun, setelah berakhirnya Majapahit pada tahun 1520, Kerajaan Demak menjadi negara mandiri. Sunan Gunung Jati, salah satu pendiri kerajaan ini, menjadi penguasa terkuat di wilayah ini dan berhasil mengukuhkan kekuasaan kerajaan Demak.

Kesultanan Demak berhasil menjadi pemimpin yang kuat dan berkuasa di Jawa dan beberapa wilayah di Nusantara. Selama masa kekuasaannya, Sunan Gunung Jati berhasil menyebarkan agama Islam di wilayah yang ia kuasai. Ia juga berhasil mengintegrasikan beberapa aspek dari budaya Hindu-Buddha yang ada di Majapahit ke dalam kerajaan Demak. Hal ini menjadikan Kerajaan Demak sebagai salah satu negara paling berpengaruh di Nusantara pada abad ke-16.

Kerajaan Demak juga memiliki hubungan yang erat dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Mereka sering mengirimkan rombongan diplomatik untuk menjalin hubungan dagang, politik, dan keagamaan dengan kerajaan-kerajaan lain. Kerajaan Demak juga bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan lain untuk melawan musuh-musuhnya, termasuk Portugis dan Belanda.

Kesimpulannya, Kerajaan Demak memiliki hubungan yang erat dengan Majapahit. Hubungan ini ditunjukkan dengan cara kerajaan Demak mengadopsi beberapa aspek budaya Majapahit, serta dengan cara kerajaan Demak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Hal ini membuat kerajaan Demak menjadi salah satu kerajaan paling berpengaruh di abad ke-16.

3. Pada tahun 1478, Kesultanan Demak menyerang Kerajaan Majapahit di Trowulan dan berhasil mengambil alih wilayah tersebut.

Pada tahun 1478, Kesultanan Demak berhasil menyerang Kerajaan Majapahit di Trowulan dan berhasil mengambil alih wilayah tersebut. Ini menandai awal dari hubungan antara Kesultanan Demak dan Majapahit. Hubungan antara kedua kerajaan ini bermula sejak saat itu.

Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan yang berkuasa di wilayah Jawa Timur di abad ke-15. Kerajaan ini didirikan tahun 1475 oleh Raden Patah, yang merupakan keturunan Raja Majapahit. Pada saat itu, Demak menjadi salah satu kerajaan terkuat yang ada di Jawa dan berhasil menyerang dan menguasai wilayah Majapahit di Trowulan pada tahun 1478. Ini menandai awal hubungan antara kedua kerajaan.

Setelah mengambil alih wilayah Trowulan, Kesultanan Demak menetapkan Kraton Kediri sebagai ibu kota kerajaan mereka. Kraton Kediri juga merupakan pusat pemerintahan dan kebudayaan Jawa yang terkenal. Selama masa kekuasaan Demak, kerajaan ini berhasil meningkatkan pengaruhnya di wilayah Jawa.

Demak juga berhasil mengembangkan hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya di Jawa, termasuk dengan kerajaan Majapahit. Hubungan ini cukup kuat, dan Demak bahkan bekerja sama dengan Majapahit dalam beberapa kasus. Pada tahun 1509, Kraton Demak bekerja sama dengan Majapahit untuk menghadapi penyerangan yang dilakukan oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram.

Kerajaan Demak juga bekerja sama dengan Majapahit dalam hal pengembangan kebudayaan. Dalam beberapa hal, baik Demak maupun Majapahit saling berbagi budaya. Contohnya, Kesultanan Demak menggunakan bahasa Jawa dan banyak juga budaya Jawa yang diambil dari Majapahit.

Demikianlah hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit. Hubungan ini bermula pada tahun 1478 ketika Demak berhasil mengambil alih wilayah Trowulan dari Majapahit. Hubungan ini berlanjut hingga pergantian abad, dan Demak dan Majapahit saling berbagi budaya dalam beberapa hal. Hubungan ini tentu saja berpengaruh pada perkembangan dan peningkatan pengaruh kerajaan Demak di wilayah Jawa.

4. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara yang memiliki perdagangan luas dengan beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Kesultanan Demak dan Majapahit adalah dua kerajaan yang berbeda namun saling terkait satu sama lain. Hubungan kedua kerajaan ini dimulai pada abad ke-15, ketika kesultanan Demak didirikan di wilayah yang sekarang berada di bawah Republik Indonesia. Sejak itu, kesultanan Demak menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

Kesultanan Demak dan Majapahit saling berinteraksi satu sama lain sejak abad ke-15. Hubungan ini menjadi semakin intens ketika pemerintahan Demak mulai mengadopsi agama Islam dan menggantikan pemerintahan Hindu-Buddha. Sejak saat itu, hubungan antara kedua kerajaan ini menjadi lebih erat, terutama dalam hal perdagangan.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara yang memiliki perdagangan luas dengan beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kerajaan Majapahit memiliki hubungan dekat dengan kesultanan Demak, dan perdagangan antara kedua kerajaan ini menjadi lebih intens. Hubungan ini memungkinkan kerajaan Demak mengakses produk-produk dari kerajaan Majapahit seperti tekstil, logam, dan produk lainnya.

Perdagangan ini tidak hanya membantu perekonomian di kedua kerajaan, tetapi juga membantu meningkatkan kekuasaan Majapahit di Nusantara. Perdagangan ini juga membantu membentuk hubungan antara kesultanan Demak dan Majapahit, dan memungkinkan kerajaan Demak untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional.

Kerajaan Demak dan Majapahit terus berinteraksi selama Abad ke-16. Mereka berbagi informasi, teknologi, dan bahkan praktik-praktik politik. Ini memungkinkan Majapahit untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Nusantara dan memungkinkan Demak untuk berkembang dan meningkatkan kekuasaannya.

Dari hubungan antara kesultanan Demak dan Majapahit, kita dapat melihat bahwa perdagangan dan interaksi antar-kerajaan adalah salah satu faktor penting dalam pembentukan sejarah Nusantara. Hubungan antara kedua kerajaan ini membantu meningkatkan kekuasaan Majapahit di Nusantara dan memungkinkan Demak untuk mengembangkan kekuasaannya. Perdagangan dan interaksi ini juga membantu menciptakan peradaban yang kaya di wilayah ini.

5. Hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit dimulai dengan pertempuran dan peperangan untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit terjalin karena adanya pertempuran dan peperangan untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara. Pada saat itu, kebanyakan pemeluk agama Hindu dan Buddha dipaksa untuk beralih ke agama Islam. Perbedaan agama ini membuat terjadinya pertempuran dan peperangan antara keduanya.

Kesultanan Demak di bawah pemerintahan Raden Patah merupakan salah satu wilayah yang diduduki oleh pengikut agama Islam. Pada tahun 1511, Kesultanan Demak berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit berkat bantuan Pasukan Banten, sebuah wilayah yang juga diduduki oleh pengikut agama Islam. Dengan kemenangan ini, Kesultanan Demak berhasil menyebarkan agama Islam di Nusantara dan mengakhiri kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha di sana.

Kekuasaan Kesultanan Demak berakhir pada tahun 1527 ketika Pasukan Banten menyerang kembali dan memutuskan hubungannya dengan Kesultanan Demak. Meskipun demikian, hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit terus berlanjut. Setelah kekalahan yang diderita, kerajaan Majapahit mulai mengadopsi beberapa konsep dan teknik militer yang diterapkan oleh Kesultanan Demak.

Kerajaan Majapahit juga memiliki hubungan diplomatik dengan Kesultanan Demak. Hubungan ini terjalin karena kerajaan Majapahit ingin menghindari peperangan dengan Kesultanan Demak. Oleh karena itu, kerajaan Majapahit berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Kesultanan Demak dengan mengirimkan utusan diplomatik.

Hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit memiliki implikasi yang besar bagi sejarah Nusantara. Pertempuran dan peperangan antara keduanya membuka jalan bagi penyebaran agama Islam di Nusantara dan juga mengakhiri kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha yang telah lama berdiri di sana. Selain itu, hubungan diplomatik antara kedua kerajaan juga menyebabkan terjadinya pertukaran budaya dan teknologi yang berdampak positif bagi pengembangan Nusantara.

6. Akhirnya, hubungan kedua kerajaan ini berkembang menjadi hubungan perdagangan dan pertukaran budaya.

Kesultanan Demak dan Majapahit adalah dua kerajaan yang terkenal di Indonesia. Kesultanan Demak berdiri sekitar abad ke-16 dan menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Indonesia. Selama beberapa abad, kesultanan Demak menjadi salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara. Di sisi lain, Majapahit adalah salah satu dari kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Asia Tenggara. Kerajaan ini berdiri di abad ke-14 dan menguasai wilayah yang luas di Nusantara. Kedua kerajaan ini berdiri satu sama lain dan menjalin hubungan yang erat.

Hubungan awal antara kedua kerajaan ini adalah bersifat politik. Kesultanan Demak mengirimkan perwakilan ke Majapahit untuk menjalin hubungan diplomatik. Pada saat yang sama, Majapahit juga mengirimkan utusan ke Demak untuk menjalankan tugas diplomatiknya. Hal ini menegaskan bahwa hubungan antara kedua kerajaan ini sangat erat.

Selanjutnya, hubungan antara kedua kerajaan ini berkembang lebih jauh. Pada abad ke-16, kedua kerajaan ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan. Demak dan Majapahit bertukar produk-produk dagang yang berbeda. Ini termasuk berbagai jenis rempah-rempah, perhiasan, dan produk tekstil. Selain itu, kedua kerajaan ini juga bertukar budaya. Demak mengadopsi berbagai unsur budaya Hindu-Buddha dari Majapahit, sementara Majapahit juga mengadopsi beberapa unsur budaya dari Demak.

Kemudian, hubungan antara kedua kerajaan ini semakin erat. Pada abad ke-17, kedua kerajaan ini mulai menjalin hubungan politik yang lebih erat dengan menandatangani perjanjian perdamaian. Ini menegaskan bahwa hubungan antara kedua kerajaan ini sangat erat dan saling menghormati.

Akhirnya, hubungan kedua kerajaan ini berkembang menjadi hubungan perdagangan dan pertukaran budaya. Mereka saling bertukar produk dagang dan budaya. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kerajaan ini saling menghormati satu sama lain dan menghargai keberadaan masing-masing. Ini menjadi salah satu contoh terbaik bagaimana kebudayaan dan perdagangan bisa saling berinteraksi dan berkembang di dunia. Ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara kedua kerajaan ini berjalan dengan baik dan menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua orang yang terlibat.

7. Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit juga saling bertukar budaya dan pengaruh.

Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit berada di wilayah yang berdekatan di Jawa Timur. Sebagai dua kerajaan yang kuat di Jawa pada abad ke-16, hubungan mereka dalam banyak hal adalah saling ikatan. Hubungan antara keduanya sangat erat dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Pertama, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling memiliki hubungan diplomatik. Pada tahun 1518, Kerajaan Majapahit mengirimkan sebuah utusan ke Demak untuk meminta dukungan dalam menghadapi penjajah Portugis. Demak menyetujui permintaan ini dan mengirimkan tentaranya untuk membantu Majapahit. Akhirnya, Majapahit berhasil mengalahkan Portugis dan menyelamatkan Demak dari ancaman mereka.

Kedua, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling berpengaruh dalam hal politik. Pada tahun 1527, Sultan Demak, Raden Patah, mengirimkan seorang utusan ke Majapahit untuk meminta bantuan dalam menghadapi kebangkitan para penentang. Raja Majapahit, Prabu Siliwangi, menyetujui permintaan ini dan mengirimkan pasukannya untuk membantu Demak. Akhirnya, Demak berhasil memerangi para penentangnya.

Ketiga, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling berpengaruh dalam hal ekonomi. Demak mengadakan perdagangan dengan Majapahit untuk memperoleh bahan baku untuk industri seni dan kerajinan. Demak juga membeli berbagai macam produk Majapahit seperti tekstil, perhiasan, dan lain sebagainya. Pada saat yang sama, Majapahit juga membeli produk Demak seperti lada, cengkeh, dan rempah-rempah lainnya.

Keempat, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling bertukar budaya dan pengaruh. Demak dan Majapahit sama-sama memiliki tradisi dan budaya yang kuat. Mereka saling berbagi dan bertukar budaya dan pengaruh. Demak mengambil banyak pengaruh dari Majapahit dalam hal seni, arsitektur, agama, dan bahasa. Sementara itu, Majapahit juga mengambil pengaruh dari Demak dalam hal politik dan sosial.

Kelima, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling berpengaruh dalam hal agama. Demak adalah salah satu kerajaan pertama yang memeluk agama Islam di Jawa. Berbagai usaha dilakukan oleh Demak untuk mempromosikan agama Islam di Majapahit. Akhirnya, banyak orang di Majapahit yang memeluk agama Islam dan meninggalkan agama Hindu-Budha mereka.

Keenam, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit saling membantu satu sama lain dalam menghadapi ancaman musuh. Pada tahun 1527, Demak mengirim pasukannya untuk membantu Majapahit menghadapi penjajah Portugis. Pada tahun yang sama, Majapahit juga mengirim pasukannya untuk membantu Demak menghadapi kebangkitan para penentangnya.

Ketujuh, Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit juga saling bertukar budaya dan pengaruh. Demak dan Majapahit sama-sama memiliki tradisi dan budaya yang kuat. Mereka saling berbagi dan bertukar budaya dan pengaruh. Demak mengambil banyak pengaruh dari Majapahit dalam hal seni, arsitektur, agama, dan bahasa. Sementara itu, Majapahit juga mengambil pengaruh dari Demak dalam hal politik dan sosial.

Dari semua poin di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit sangat erat. Mereka saling berpengaruh dalam banyak hal, termasuk hubungan diplomatik, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Hubungan ini menjadi salah satu alasan mengapa Demak dan Majapahit bisa bertahan selama bertahun-tahun dan meninggalkan jejak yang kuat di Jawa Timur.

8. Hal ini yang membuat hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit menjadi salah satu hubungan yang paling penting di Nusantara.

Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit adalah dua kerajaan di Nusantara yang menjadi penting dalam sejarah. Kedua kerajaan ini memiliki hubungan yang erat dan telah membentuk sejarah Nusantara.

Kerajaan Majapahit muncul di Nusantara pada abad ke-14. Ini adalah kerajaan agung yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara. Kerajaan ini memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan-kerajaan lain di wilayah tersebut.

Kesultanan Demak adalah kerajaan yang didirikan pada abad ke-15. Ini adalah kerajaan yang menguasai wilayah di bagian utara Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Trenggana, yang menjadi sultan pertama di Demak.

Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit memiliki hubungan yang erat. Sultan Trenggana dari Demak menikahi putri dari Raja Majapahit, yang membuat hubungan kedua kerajaan menjadi lebih kuat. Sultan Trenggana juga mengirim pasukannya untuk membantu Raja Majapahit menghadapi penyerangan dari Kerajaan Blambangan.

Kerajaan Demak juga berperan penting dalam membantu penyebaran agama Islam di Nusantara. Sultan Trenggana dan para pemimpin pasca-nya memperkenalkan dan mempromosikan Islam di Nusantara. Ini membuat agama Islam menjadi agama yang lebih populer di wilayah ini.

Kesultanan Demak juga telah membantu mempromosikan budaya Majapahit di Nusantara. Budaya Majapahit telah memengaruhi budaya sultanat Demak dan membantu mereka menciptakan budaya yang unik dan kuat.

Hal ini yang membuat hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit menjadi salah satu hubungan yang paling penting di Nusantara. Hubungan ini menciptakan sebuah periode keemasan di Nusantara dan membentuk sejarah yang kuat. Hubungan ini juga membantu menyebarkan agama Islam dan budaya Majapahit di Nusantara. Ini adalah salah satu contoh hubungan yang menyatukan dan berpengaruh pada sejarah Nusantara.