Jelaskan Politik Devide Et Impera

jelaskan politik devide et impera –

Politik devide et impera adalah strategi yang digunakan untuk memecah sebuat kelompok menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang lebih terbagi lagi. Strategi ini menyarankan bahwa kekuatan dalam kelompok dapat dikurangi jika anggotanya dipisahkan. Prinsip ini sejatinya telah digunakan oleh banyak pemimpin dan pemerintah sepanjang sejarah.

Pada awalnya, strategi devide et impera dikembangkan di Eropa pada abad ke-16, ketika penguasa lokal menyerang satu sama lain untuk memperkuat posisi mereka. Strategi ini juga digunakan oleh para pemimpin untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah. Strategi ini memungkinkan mereka untuk mengontrol kelompok dengan mudah.

Selama berabad-abad, politik devide et impera telah digunakan oleh para pemimpin untuk memecah sebuah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Strategi ini juga digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih mudah diatur dengan menggunakan tekanan, ancaman, atau bujukan.

Salah satu contoh strategi devide et impera yang paling terkenal adalah kolonialisme. Sejak abad ke-16, Eropa telah menerapkan strategi ini untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Sebuah kelompok yang lebih kecil lebih mudah diatur dan diperintah. Strategi ini memungkinkan para pemimpin untuk mengontrol sebuah kelompok dengan mudah.

Selain itu, politik devide et impera juga sering digunakan di dalam sebuah negeri. Strategi ini sering digunakan oleh pemerintah untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Strategi ini juga sering digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih mudah diatur. Pemerintah dapat menggunakan tekanan, ancaman, atau bujukan untuk memecah sebuah kelompok menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Walaupun politik devide et impera telah digunakan secara luas selama berabad-abad, strategi ini juga memiliki beberapa kelemahan. Strategi ini dapat menyebabkan konflik di antara kelompok-kelompok yang dipisahkan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan di antara kelompok-kelompok yang berbeda. Selain itu, strategi ini juga dapat menghalangi kemajuan sosial dan ekonomi.

Politik devide et impera adalah strategi yang telah digunakan oleh banyak pemimpin sepanjang sejarah. Strategi ini bertujuan untuk memecah sebuah kelompok menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil dan mudah diatur. Meskipun strategi ini sering digunakan untuk tujuan yang baik, strategi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

Penjelasan Lengkap: jelaskan politik devide et impera

1. Politik devide et impera adalah strategi yang digunakan untuk memecah sebuat kelompok menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang lebih terbagi lagi.

Politik devide et impera (disebut juga dengan divide and conquer) adalah strategi yang digunakan untuk memecah sebuah kelompok menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang lebih terbagi lagi. Strategi ini biasanya digunakan oleh pemimpin atau pemerintah untuk menguasai wilayah atau kelompok tertentu. Strategi ini berdasarkan pada prinsip bahwa satu orang atau kelompok dapat dengan mudah menguasai banyak kelompok yang lebih kecil daripada satu kelompok besar.

Berasal dari bahasa Latin, devide et impera adalah ungkapan yang diterjemahkan sebagai “membagi dan menguasai”. Strategi ini sering digunakan oleh pemimpin atau pemerintah untuk menguasai wilayah atau kelompok tertentu. Strategi ini juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus bersaing dengan kekuatan yang lebih besar.

Politik devide et impera dimulai dengan memecah sebuah kelompok menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Setelah itu, pemimpin atau pemerintah dapat membuat setiap kelompok lebih terbagi lagi dengan membuat mereka saling berselisih. Dengan cara ini, mereka dapat membuat masing-masing kelompok lebih mudah untuk dimanipulasi atau dikendalikan.

Selain itu, strategi ini juga dapat digunakan untuk memecah kelompok menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikendalikan. Strategi ini juga dapat membantu menghindari konflik yang berkepanjangan antara kelompok yang lebih besar. Dengan memecah kelompok menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, pemimpin atau pemerintah dapat membuat setiap bagian lebih mudah dikendalikan dan lebih mudah untuk mencapai tujuan mereka.

Selain itu, dengan menguasai beberapa kelompok kecil, pemimpin atau pemerintah dapat membuat kelompok-kelompok yang lebih kecil saling berselisih. Hal ini dapat membantu menghindari konflik yang berkepanjangan antara kelompok yang lebih besar. Strategi ini juga dapat membantu mengurangi risiko dari kekuatan yang lebih besar.

Politik devide et impera telah digunakan selama berabad-abad untuk memecah sebuah kelompok menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikendalikan. Strategi ini telah digunakan oleh berbagai pemerintah dan pemimpin untuk mencapai tujuan mereka. Meskipun strategi ini dapat membantu dalam jangka pendek, strategi ini juga dapat menimbulkan masalah jangka panjang karena pemimpin atau pemerintah mungkin menggunakan strategi ini untuk memperoleh kekuasaan yang kurang adil.

2. Strategi ini disarankan agar kekuatan dalam kelompok dapat dikurangi jika anggotanya dipisahkan.

Politik Divide et Impera adalah salah satu strategi yang digunakan oleh penguasa untuk memecah kelompok yang ada agar meningkatkan kendali mereka. Istilah itu berasal dari bahasa Latin dan berarti “membagi dan memerintah”. Strategi ini menggunakan teknik pemisahan dan memecah kelompok untuk memecahkan kekuatan mereka. Dengan memecah kelompok menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, pemerintah dapat mengendalikan situasi dengan lebih mudah.

Salah satu alasan utama mengapa strategi ini disarankan adalah untuk mengurangi kekuatan dalam kelompok yang ada. Dengan memisahkan anggota kelompok, pemerintah dapat mengurangi kekuatan yang berasal dari solidaritas kelompok. Ketika anggota terpisah, mereka tidak dapat berbagi informasi atau membuat keputusan kelompok bersama. Ini berarti bahwa mereka tidak dapat membentuk suara kolektif yang kuat yang mungkin akan menantang kekuasaan pemerintah.

Ini juga membuat lebih mudah untuk mencegah anggota kelompok bergabung kembali. Dengan memecah bagian-bagian kelompok, pemerintah dapat mengontrol informasi yang diterima oleh anggota kelompok. Dengan demikian, anggota kelompok akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berkomunikasi dan bergabung kembali.

Selain itu, strategi ini juga berguna untuk mencegah anggota kelompok mendapatkan informasi penting tentang situasi yang mengancam kekuasaan pemerintah. Dengan memecah kelompok, pemerintah dapat mencegah anggota kelompok mendapatkan informasi yang akan membuat mereka menantang kekuasaan.

Strategi ini juga dapat digunakan untuk menghalangi terbentuknya suara kolektif yang bisa mengancam kekuasaan pemerintah. Dengan memecah kelompok menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, pemerintah dapat menghalangi komunikasi antar anggota kelompok. Ini berarti bahwa anggota kelompok tidak akan dapat membentuk suara kolektif yang mungkin akan menantang kekuasaan pemerintah.

Politik Divide et Impera adalah teknik yang digunakan oleh penguasa untuk memecah kekuatan dalam kelompok. Strategi ini disarankan agar anggota kelompok dapat dipisahkan dan kekuatan yang berasal dari solidaritas kelompok dapat dikurangi. Dengan memecah kelompok, pemerintah dapat mengurangi kekuatan, mencegah terbentuknya suara kolektif yang mengancam kekuasaan, dan mencegah anggota kelompok mendapatkan informasi penting yang mengancam kekuasaan. Dengan cara ini, pemerintah dapat meningkatkan kendali mereka dengan lebih mudah.

3. Strategi ini telah digunakan oleh banyak pemimpin dan pemerintah sepanjang sejarah.

Politik divide et impera adalah strategi politik yang berusaha untuk memecahkan kekuatan musuh dengan mengambil keuntungan dari rasa saling tidak percaya dan pertentangan antara dua kelompok atau lebih. Strategi ini bertujuan untuk membuat musuh berpecah menjadi dua kelompok atau lebih yang berselisih satu sama lain, sehingga pemimpin atau pemerintah bisa mengambil alih kekuasaan.

Strategi divide et impera telah digunakan sejak puluhan tahun yang lalu. Di masa lalu, strategi ini digunakan secara luas oleh raja-raja dan pemimpin yang berusaha untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Strategi ini terbukti efektif untuk menghancurkan kekuatan musuh dan memperkuat kekuasaan pemimpin.

Selama berabad-abad, strategi divide et impera telah digunakan oleh banyak pemimpin dan pemerintah sepanjang sejarah. Strategi ini telah digunakan oleh banyak pemerintah untuk memecahkan kekuatan musuh dan memperkuat kekuasaan mereka. Strategi ini dapat digunakan untuk melemahkan musuh dengan cara memecahkan kekuatan musuh secara geografis, politik, ekonomi, militer, dan lainnya.

Strategi ini juga telah digunakan oleh banyak pemimpin untuk memecahkan kekuatan musuh dan memperkuat kekuasaan mereka. Pemimpin yang menggunakan strategi ini biasanya akan berusaha untuk memecahkan kekuatan musuh secara geografis, politik, ekonomi, militer, dan lainnya. Strategi ini juga dapat digunakan untuk membuat musuh berpecah menjadi dua kelompok atau lebih yang berselisih satu sama lain.

Politik divide et impera telah digunakan sepanjang sejarah oleh banyak pemimpin dan pemerintah. Strategi ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk menghancurkan kekuatan musuh dan memperkuat kekuasaan pemimpin. Strategi ini telah digunakan oleh banyak pemimpin dan pemerintah untuk memecahkan kekuasaan musuh dan memperkuat kekuasaan mereka. Strategi ini terbukti efektif untuk menghancurkan kekuatan musuh dan memperkuat kekuasaan pemimpin.

4. Strategi ini pertama kali dikembangkan di Eropa pada abad ke-16 ketika penguasa lokal menyerang satu sama lain untuk memperkuat posisi mereka.

Politik Devide et Impera adalah strategi yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-16 oleh penguasa lokal untuk memperkuat posisi mereka. Strategi ini berfokus pada pemisahan dan pengendalian suatu wilayah atau kekuatan dengan mengambil alih kekuasaan atas bagian-bagian yang lebih kecil. Strategi ini yang pertama kali digunakan oleh penguasa lokal di Eropa adalah bagaimana mereka dapat mengambil alih wilayah dan mengendalikan kekuasaannya.

Strategi ini cukup sederhana. Pertama, penguasa lokal harus mengidentifikasi wilayah tertentu yang akan mereka coba untuk mengambil alih. Kedua, mereka harus memecah wilayah tersebut menjadi bagian-bagian lebih kecil yang lebih mudah diurus dan diperintah. Ketiga, penguasa lokal harus mengambil alih kekuasaan atas masing-masing bagian yang lebih kecil. Terakhir, penguasa lokal harus mengendalikan kekuasaannya di setiap bagian yang lebih kecil. Ini akan memungkinkan mereka untuk mempertahankan kekuasaan mereka di seluruh wilayah yang lebih besar.

Politik Devide et Impera telah menjadi strategi yang sangat populer di seluruh dunia. Strategi ini telah digunakan oleh banyak penguasa, termasuk di Eropa, di mana strategi ini pertama kali dikembangkan. Politik Devide et Impera telah membantu penjajah di seluruh dunia untuk mengambil alih tanah dan menjaga kekuasaan mereka. Strategi ini juga telah digunakan oleh pemerintah untuk memecah wilayah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diurus.

Politik Devide et Impera telah terbukti efektif dalam membantu penguasa lokal untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Strategi ini juga telah memungkinkan pemerintah untuk mengatur wilayah dengan lebih mudah dan efisien. Namun, strategi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Strategi ini dapat menyebabkan ketegangan antar bagian-bagian kecil dan mengurangi solidaritas antara kelompok-kelompok yang berbeda. Strategi ini juga dapat menghambat proses demokrasi karena tidak ada partisipasi dari penduduk di setiap bagian yang lebih kecil.

Politik Devide et Impera telah menjadi strategi yang populer di seluruh dunia selama berabad-abad. Strategi ini pertama kali dikembangkan di Eropa pada abad ke-16 ketika penguasa lokal menyerang satu sama lain untuk memperkuat posisi mereka. Strategi ini telah membantu banyak penguasa lokal untuk mengambil alih wilayah dan mempertahankan kekuasaan mereka, namun ia juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

5. Strategi ini juga digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah.

Politik Divide et Impera adalah sebuah konsep yang menggabungkan strategi politik dan militer yang berfokus pada mengambil keuntungan dari fakta bahwa sebuah kekuatan yang lebih kecil dapat lebih mudah dikendalikan daripada sebuah kekuatan besar yang terintegrasi. Strategi ini berasal dari zaman Romawi kuno, di mana kaisar memecah kekuatan oposisi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah.

Strategi ini telah digunakan sepanjang sejarah, baik oleh raja-raja dan penguasa, dan oleh pemerintah-pemerintah negara modern. Prinsip utamanya adalah untuk memecah sebuah kekuatan besar menjadi beberapa kekuatan yang lebih kecil, sehingga membuatnya lebih mudah dikendalikan. Dalam situasi tertentu, strategi ini juga dapat digunakan untuk mencegah pertempuran yang berlebihan.

Strategi ini juga digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah. Ini bisa dilakukan dengan memberikan kekuasaan yang berbeda pada setiap kelompok. Misalnya, seorang penguasa mungkin akan memberikan kekuasaan yang berbeda kepada setiap kelompok di wilayahnya, sehingga membuat mereka lebih mudah dikendalikan. Strategi ini juga dapat digunakan untuk mengimbangi kekuatan satu kelompok dengan kekuatan lainnya, membuat mereka saling bertentangan dan menghambat kemampuan mereka untuk bekerja sama.

Selain itu, strategi ini juga dapat digunakan untuk memecah sebuah kekuatan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah. Dengan cara ini, penguasa dapat mengendalikan setiap bagian secara terpisah dan menggunakannya untuk tujuan politiknya. Strategi ini juga dapat digunakan untuk membuat kekuatan yang lebih besar terpecah menjadi beberapa kekuatan yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah, sehingga membuatnya lebih mudah untuk dikendalikan.

Dengan kata lain, strategi Divide et Impera adalah sebuah strategi politik dan militer yang berfokus pada memecah kekuatan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah. Strategi ini juga digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih mudah diperintah. Strategi ini dapat digunakan untuk tujuan politik, militer, dan ekonomi, dan telah digunakan sepanjang sejarah.

6. Salah satu contoh strategi devide et impera yang paling terkenal adalah kolonialisme.

Politik devide et impera adalah strategi yang digunakan oleh kerajaan atau pemerintah untuk membuat wilayah mereka lebih mudah untuk dikontrol. Strategi ini mencakup pembagian wilayah tertentu menjadi bagian yang lebih kecil, mempromosikan perpecahan di antara bagian-bagian tersebut, dan menghindari adanya kekuatan konsolidasi yang dapat mengganggu kontrol pemerintah. Strategi ini telah digunakan selama berabad-abad dan telah menjadi alat yang digunakan oleh banyak kerajaan untuk menjaga kekuasaannya.

Politik devide et impera telah digunakan untuk berbagai tujuan sepanjang sejarah. Dari perpecahan kerajaan-kerajaan di abad pertengahan hingga strategi pemisahan etnis yang digunakan oleh beberapa pemerintah modern, strategi ini telah diadaptasi untuk berbagai tujuan. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk memastikan bahwa pemerintah memiliki kontrol atas wilayahnya.

Salah satu contoh strategi devide et impera yang paling terkenal adalah kolonialisme. Kolonialisme adalah strategi yang digunakan oleh bangsa Eropa di abad ke-19 untuk menguasai wilayah-wilayah di seluruh dunia. Strategi ini mencakup pembagian wilayah asing yang dikuasai ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang mudah untuk dikontrol oleh pemerintah kolonial. Kolonialisme juga berfokus pada pemisahan etnis dan budaya di antara komunitas lokal.

Kolonialisme telah memiliki dampak yang sangat besar di seluruh dunia. Strategi ini telah mengubah wilayah asing yang dikuasai menjadi bagian-bagian yang mudah untuk dikontrol oleh pemerintah kolonial. Ini juga telah membawa tentang banyak perubahan sosial dan politik di wilayah-wilayah tersebut. Kolonialisme juga telah menimbulkan masalah yang kompleks di antara komunitas lokal di wilayah-wilayah yang dikuasai.

Walaupun strategi devide et impera telah membawa dampak yang besar di seluruh dunia, masih ada beberapa cara untuk memerangi strategi ini. Salah satu caranya adalah dengan mempromosikan integrasi dan solidaritas di antara komunitas lokal. Ini akan membantu mereka untuk menolak perpecahan yang diciptakan oleh strategi ini. Selain itu, pemerintah juga dapat mengurangi praktek-praktek yang menguntungkan dari strategi ini.

Kesimpulannya, strategi devide et impera adalah strategi yang sangat efektif bagi pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya. Strategi ini telah digunakan untuk berbagai tujuan sepanjang sejarah dan salah satu contohnya adalah kolonialisme. Meskipun demikian, masih ada cara untuk memerangi strategi ini dengan mempromosikan integrasi dan solidaritas di antara komunitas lokal.

7. Strategi ini juga sering digunakan di dalam sebuah negeri untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Politik devide et impera adalah strategi yang digunakan untuk memecah sebuah kelompok yang besar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Strategi ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kendali atas suatu wilayah atau untuk memecah suatu kelompok agar lebih mudah untuk diatur. Strategi ini dapat digunakan baik di dalam maupun di luar wilayah suatu negara.

Secara umum, politik devide et impera adalah strategi yang berfokus pada penggunaan kekuasaan atas kelompok-kelompok yang berbeda untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Strategi ini didasarkan pada gagasan bahwa bila seseorang dapat memecah sebuah kelompok yang besar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, maka ia akan lebih mudah untuk mengendalikan dan mengatur kelompok-kelompok ini.

Politik devide et impera telah digunakan selama berabad-abad, mulai dari jaman kuno hingga sekarang. Strategi ini telah digunakan oleh kerajaan dan pemerintah untuk mencapai tujuan politik mereka. Beberapa contoh strategi ini adalah pembentukan wilayah-wilayah administratif di dalam suatu negara, pemisahan suku-suku atau etnis dalam suatu wilayah, dan pengelompokan masyarakat menurut status sosial atau ekonomi.

Selain itu, strategi ini juga sering digunakan di dalam sebuah negeri untuk memecah sebuah kelompok yang berbeda menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Misalnya, ketika suatu pemerintah ingin mengontrol suatu kelompok etnis atau suku, mereka akan mencoba untuk memecah kelompok tersebut menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Dengan cara ini, pemerintah dapat mengendalikan bagian-bagian dari kelompok tersebut dengan lebih mudah.

Walaupun strategi devide et impera dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik tertentu, strategi ini juga bisa menimbulkan konflik di antar kelompok-kelompok yang dipisahkan. Strategi ini juga bisa menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi, karena satu kelompok dapat mendapatkan lebih banyak manfaat daripada kelompok lain.

Oleh karena itu, masalah yang dapat ditimbulkan oleh strategi devide et impera harus dipertimbangkan ketika strategi ini digunakan. Pemerintah harus memastikan bahwa strategi ini digunakan dengan benar dan tidak berdampak buruk pada kelompok-kelompok yang dipengaruhi. Pemerintah juga harus memastikan bahwa semua kelompok mendapatkan hak yang sama dan mendapatkan manfaat yang sama dari strategi ini.

8. Strategi ini dapat menyebabkan konflik di antara kelompok-kelompok yang dipisahkan, dan dapat menghalangi kemajuan sosial dan ekonomi.

Politik devide et impera adalah sebuah strategi yang digunakan untuk mencapai kekuasaan dan mengontrol kondisi politik, ekonomi, dan sosial. Strategi ini dikenal sebagai “membagi dan menguasai” di mana pemerintah atau pemimpin menggunakan taktik untuk membagi dan memecahkan kelompok-kelompok yang dapat mengangkat ide atau konsep yang bertentangan dengan kepentingan mereka. Strategi ini telah digunakan secara luas di sepanjang sejarah oleh pemimpin untuk menjaga dan meningkatkan kekuasaan mereka.

Secara umum, strategi devide et impera terdiri dari 8 poin utama, yaitu: 1) memecahkan kelompok-kelompok potensial yang bersaing; 2) memotivasi orang-orang untuk mengambil bagian dalam perselisihan; 3) menciptakan kebingungan di antara musuh-musuh potensial; 4) meningkatkan konflik antarkelompok; 5) mengatur sistem kekuasaan dengan cara membagi dan mengendalikan penduduk; 6) mempromosikan kepentingan pribadi dan kepentingan politik; 7) meningkatkan ketegangan antara kelompok-kelompok yang berbeda; dan 8) membuat perpecahan di antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Strategi ini dapat membantu pemerintah untuk mengendalikan kelompok-kelompok yang berbeda dan mempertahankan kekuasaannya. Namun, strategi ini juga dapat menyebabkan konflik di antara kelompok-kelompok yang dipisahkan, dan dapat menghalangi kemajuan sosial dan ekonomi. Kebanyakan konflik yang terjadi antarkelompok disebabkan oleh perbedaan pendapat, nilai-nilai, dan preferensi. Ketika pemerintah menggunakan strategi devide et impera, mereka dapat mengendalikan atau mengontrol perbedaan-perbedaan ini.

Ketika konflik antarkelompok meningkat, maka kondisi ekonomi dan sosial masyarakat juga akan terpengaruh. Pertumbuhan ekonomi akan terhambat, dan masyarakat tidak lagi akan dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Kondisi sosial juga akan terganggu, karena masyarakat tidak lagi akan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Kondisi ini akan menghalangi kemajuan sosial dan ekonomi, dan menyebabkan konflik antarkelompok.

Strategi devide et impera adalah strategi yang memiliki risiko tinggi, terutama jika digunakan untuk tujuan yang salah. Strategi ini dapat digunakan untuk memecahkan kelompok-kelompok yang bersaing dan meningkatkan konflik antarkelompok, yang dapat menghalangi kemajuan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memikirkan dengan matang sebelum menggunakan strategi ini, dan memastikan bahwa tujuan dan hasil yang diinginkan dapat dicapai secara aman.