jelaskan fungsi hormon pada tumbuhan – Tumbuhan memiliki banyak hormon yang berbeda-beda, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda pula dalam kehidupan tumbuhan. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan dapat dibagi menjadi lima kelas utama yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen.
Auksin adalah hormon tumbuhan yang paling umum dan sering ditemukan pada tumbuhan. Hormon ini bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan. Selain itu, auksin juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar. Pada tumbuhan, auksin diproduksi pada ujung tunas dan akar, dan diangkut ke bawah oleh xilem. Auksin juga berfungsi dalam fototropisme, yakni kemampuan tumbuhan untuk merespons cahaya dan mengarahkan pertumbuhan tunas ke arah sumber cahaya.
Sitokinin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada akar dan ujung tunas. Sitokinin juga berfungsi dalam pengaturan pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun. Selain itu, sitokinin juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan. Pada tumbuhan, sitokinin bekerja bersamaan dengan auksin untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Giberelin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada ujung tunas dan akar tumbuhan. Giberelin berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan tunas, perkembangan buah, dan pembelahan sel. Pada beberapa tumbuhan, giberelin juga berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Asam absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hormon ini diproduksi pada daun, biji, dan akar tumbuhan. Asam absisat berfungsi dalam pengaturan penutupan stomata pada daun, sehingga mengurangi penguapan air dan mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan. Selain itu, asam absisat juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan.
Etilen adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas. Hormon ini diproduksi pada buah, daun, dan akar tumbuhan. Etilen juga berperan dalam pengaturan produksi auksin pada tumbuhan. Pada tumbuhan, etilen berfungsi dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Dalam keseluruhan, hormon tumbuhan sangat penting dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan bekerja sama untuk memastikan tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan baik, dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi hormon tumbuhan sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan fungsi hormon pada tumbuhan
1. Tumbuhan memiliki banyak hormon yang berbeda-beda.
Tumbuhan memiliki banyak hormon yang berbeda-beda, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda pula dalam kehidupan tumbuhan. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan.
Setiap hormon tumbuhan memiliki fungsi yang berbeda dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Auksin adalah hormon tumbuhan yang paling umum dan sering ditemukan pada tumbuhan. Hormon ini bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan. Selain itu, auksin juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar.
Sitokinin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan. Hormon ini juga berfungsi dalam pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun. Selain itu, sitokinin juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan.
Giberelin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini juga berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Asam absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti penutupan stomata pada daun untuk mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan.
Etilen adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Oleh karena itu, setiap hormon tumbuhan memiliki peran penting dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pemahaman tentang fungsi hormon tumbuhan sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian. Dengan pemahaman yang baik tentang hormon tumbuhan, para petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tumbuhan yang sehat dan kuat.
2. Hormon tumbuhan diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan.
Hormon tumbuhan merupakan senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan dapat diproduksi pada bagian berbeda dari tumbuhan, seperti pada ujung tunas, akar, daun, buah, dan biji. Setiap hormon tumbuhan memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam kehidupan tumbuhan.
Hormon tumbuhan berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon tumbuhan bertanggung jawab atas pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan. Hormon juga berperan dalam pembentukan tunas samping, pembentukan daun, pembentukan buah, dan pembentukan biji pada tumbuhan. Selain itu, hormon tumbuhan juga berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap lingkungan, seperti respons terhadap cahaya, air, nutrisi, suhu, dan tekanan.
Hormon tumbuhan juga berperan dalam pengaturan proses fisiologis tumbuhan, seperti fototropisme, geotropisme, dormansi, dan penutupan stomata. Hormon tumbuhan bekerja sama untuk memastikan tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan baik, dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
Karena pentingnya peran hormon tumbuhan dalam kehidupan tumbuhan, pemahaman tentang fungsi dan interaksi antara hormon tumbuhan sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian. Dengan memahami bagaimana hormon tumbuhan berfungsi pada tumbuhan, kita dapat mengoptimalkan penggunaan hormon tumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tumbuhan.
3. Hormon tumbuhan dapat dibagi menjadi lima kelas utama yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen.
Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Satu tumbuhan dapat menghasilkan banyak hormon yang berbeda-beda, dan setiap hormon memiliki fungsi yang unik dalam kehidupan tumbuhan.
Hormon tumbuhan dapat dibagi menjadi lima kelas utama yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen. Setiap kelas hormon memiliki peran yang berbeda dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Auksin adalah hormon tumbuhan yang paling umum dan sering ditemukan pada tumbuhan. Hormon ini bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan. Selain itu, auksin juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar. Pada tumbuhan, auksin diproduksi pada ujung tunas dan akar, dan diangkut ke bawah oleh xilem. Auksin juga berfungsi dalam fototropisme, yakni kemampuan tumbuhan untuk merespons cahaya dan mengarahkan pertumbuhan tunas ke arah sumber cahaya.
Sitokinin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada akar dan ujung tunas. Sitokinin juga berfungsi dalam pengaturan pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun. Selain itu, sitokinin juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan. Pada tumbuhan, sitokinin bekerja bersamaan dengan auksin untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Giberelin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada ujung tunas dan akar tumbuhan. Giberelin berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan tunas, perkembangan buah, dan pembelahan sel. Pada beberapa tumbuhan, giberelin juga berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Asam absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hormon ini diproduksi pada daun, biji, dan akar tumbuhan. Asam absisat berfungsi dalam pengaturan penutupan stomata pada daun, sehingga mengurangi penguapan air dan mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan. Selain itu, asam absisat juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan.
Etilen adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas. Hormon ini diproduksi pada buah, daun, dan akar tumbuhan. Etilen juga berperan dalam pengaturan produksi auksin pada tumbuhan. Pada tumbuhan, etilen berfungsi dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Dalam keseluruhan, hormon tumbuhan sangat penting dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan bekerja sama untuk memastikan tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan baik, dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi hormon tumbuhan sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian.
4. Auksin bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan, serta berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar.
Auksin adalah hormon tumbuhan yang paling umum dan sering ditemukan pada tumbuhan. Hormon ini bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan. Pertumbuhan sel pada tumbuhan terjadi melalui pembelahan sel yang disebut mitosis. Hormon auksin merangsang pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada daerah meristem, yang merupakan daerah aktif pertumbuhan pada tumbuhan. Hormon ini juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar.
Pada tumbuhan, auksin diproduksi pada ujung tunas dan akar, dan diangkut ke bawah oleh xilem. Auksin juga berfungsi dalam fototropisme, yakni kemampuan tumbuhan untuk merespons cahaya dan mengarahkan pertumbuhan tunas ke arah sumber cahaya. Selain itu, auksin juga berperan dalam geotropisme, yakni kemampuan tumbuhan untuk merespons gravitasi dan mengarahkan pertumbuhan akar ke arah bawah.
Sebagai hormon pertumbuhan, auksin juga berperan dalam pengaturan pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Auksin mempengaruhi pertumbuhan sel pada daun, buah, dan bunga. Selain itu, auksin juga berperan dalam pengaturan pembentukan akar lateral, yakni akar yang tumbuh secara horizontal dari akar utama dan berfungsi dalam penyerapan nutrisi dan air.
Dalam keseluruhan, hormon auksin sangat penting dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, serta dalam memastikan tumbuhan tumbuh dengan seimbang dan sehat. Kekurangan atau kelebihan auksin pada tumbuhan dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, seperti kerdil, klorosis, dan deformasi pada daun dan bunga.
5. Sitokinin berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan, serta dalam pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun.
Sitokinin adalah salah satu dari lima kelas hormon tumbuhan yang memainkan peran penting dalam pengaturan pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada akar dan ujung tunas tumbuhan. Sitokinin berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan, serta dalam pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun.
Dalam pertumbuhan tumbuhan, sitokinin bekerja sama dengan hormon tumbuhan lainnya seperti auksin. Sitokinin dan auksin bekerja dalam keseimbangan yang rumit untuk mengatur pembelahan sel dan pertumbuhan tumbuhan. Ketika sitokinin dan auksin berada dalam keseimbangan yang tepat, tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Sitokinin juga berperan dalam pengaturan pembentukan tunas samping pada tumbuhan. Tunas samping adalah cabang kecil yang tumbuh dari tunas utama tumbuhan. Hormon sitokinin membantu merangsang pembentukan tunas samping dan mengatur pertumbuhan tunas samping agar sejalan dengan pertumbuhan tunas utama.
Selain itu, sitokinin juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan daun pada tumbuhan. Hormon ini membantu mengatur pembelahan sel pada daun dan memastikan pertumbuhan daun yang sehat dan kuat. Sitokinin juga membantu mempercepat proses penumbuhan daun pada tanaman yang mati kembali setelah musim dingin atau kekeringan.
Dalam keseluruhan, sitokinin adalah hormon penting dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon ini membantu mengatur pembelahan sel, pertumbuhan tunas samping, dan pertumbuhan daun pada tumbuhan. Dengan memahami peran sitokinin pada tumbuhan, kita dapat mengoptimalkan pertumbuhan tumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman.
6. Giberelin mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan, serta berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Hormon giberelin adalah salah satu hormon tumbuhan yang sangat penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Giberelin diproduksi pada ujung tunas dan akar tumbuhan, serta berperan dalam mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini juga berfungsi dalam pengaturan dormansi biji pada beberapa tumbuhan.
Hormon giberelin mempengaruhi proses pertumbuhan tunas dengan mempercepat proses pembelahan sel dan memperpanjang sel pada ujung tunas. Selain itu, giberelin juga mempengaruhi pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini mempengaruhi pertumbuhan buah dengan mengatur pembelahan sel dan perpanjangan sel pada buah.
Selain mempengaruhi pertumbuhan tunas dan buah, giberelin juga berperan dalam pengaturan dormansi pada biji. Pada beberapa tumbuhan, biji dapat mengalami dormansi, yakni keadaan tidak aktif atau tidak tumbuh meskipun telah ditanam. Hormon giberelin dapat merangsang pertumbuhan biji dan memecahkan dormansi, sehingga biji dapat tumbuh dan berkembang.
Namun, giberelin tidak hanya memiliki efek positif pada pertumbuhan tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan, konsentrasi giberelin yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak normal, seperti pertumbuhan tanaman yang terlalu tinggi dan kurus, serta pertumbuhan buah yang tidak normal. Oleh karena itu, pengaturan konsentrasi giberelin pada tumbuhan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara keseluruhan.
Dalam keseluruhan, hormon giberelin sangat penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon ini mempengaruhi pertumbuhan tunas dan buah, serta berperan dalam pengaturan dormansi biji pada beberapa tumbuhan. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi hormon giberelin sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian.
7. Asam absisat berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti penutupan stomata pada daun untuk mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan.
Poin ke-7 pada tema “Jelaskan Fungsi Hormon pada Tumbuhan” membahas tentang asam absisat yang berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Asam absisat adalah hormon tumbuhan yang diproduksi pada daun, biji, dan akar tumbuhan. Fungsi utama asam absisat adalah mengatur respons tumbuhan terhadap stress lingkungan, seperti kekeringan, suhu yang ekstrem, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Salah satu respons tumbuhan terhadap kekeringan adalah penutupan stomata pada daun. Stomata adalah pori-pori kecil pada permukaan daun yang berfungsi untuk mengatur pertukaran gas dan penguapan air. Dalam kondisi kekeringan, tumbuhan akan memproduksi asam absisat yang akan mengatur penutupan stomata pada daun. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan ketersediaan air pada tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan dapat bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Selain itu, asam absisat juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan. Dormansi adalah keadaan ketika tumbuhan tidak tumbuh atau berhenti tumbuh dalam jangka waktu tertentu. Asam absisat akan memicu dormansi pada tumbuhan dengan cara menghambat pertumbuhan tunas dan pembentukan bunga pada tumbuhan. Hal ini terjadi pada beberapa tumbuhan yang mengalami dormansi pada musim dingin untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Dalam keseluruhan, asam absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan penting dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hormon ini memastikan bahwa tumbuhan dapat bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dan mengatur dormansi pada tumbuhan untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi asam absisat sangat penting dalam pengelolaan tumbuhan dan pertanian.
8. Etilen berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Poin 1. Tumbuhan memiliki banyak hormon yang berbeda-beda.
Tumbuhan memiliki banyak hormon yang berbeda-beda, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda pula dalam kehidupan tumbuhan. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan dapat dihasilkan pada berbagai organ tumbuhan seperti pada ujung tunas dan akar, daun, biji, dan buah. Hormon tumbuhan juga dapat dihasilkan sebagai respons terhadap perubahan lingkungan seperti cahaya, suhu, dan kekurangan air.
Poin 2. Hormon tumbuhan diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan.
Hormon tumbuhan diproduksi oleh tumbuhan dan berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon tumbuhan berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mulai dari pembelahan sel hingga pembentukan organ tumbuhan seperti batang, daun, bunga, dan buah. Hormon tumbuhan juga berfungsi dalam mengatur respons tumbuhan terhadap lingkungan, seperti gerakan tumbuhan pada fototropisme, geotropisme, dan tigmotropisme.
Poin 3. Hormon tumbuhan dapat dibagi menjadi lima kelas utama yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen.
Hormon tumbuhan dapat dibagi menjadi lima kelas utama yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen. Kelima jenis hormon ini berfungsi dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mulai dari pembelahan sel hingga pembentukan organ tumbuhan. Auksin berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar serta fototropisme. Sitokinin berperan dalam pengaturan pembelahan sel dan pembentukan tunas samping. Giberelin mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan serta berperan dalam pengaturan dormansi biji. Asam absisat berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Etilen berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Poin 4. Auksin bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan, serta berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar.
Auksin adalah hormon tumbuhan yang paling umum dan sering ditemukan pada tumbuhan. Hormon ini bertanggung jawab atas pertumbuhan sel dan pembelahan sel pada tumbuhan. Selain itu, auksin juga berperan dalam pengaturan pertumbuhan tunas dan akar. Pada tumbuhan, auksin diproduksi pada ujung tunas dan akar, dan diangkut ke bawah oleh xilem. Auksin juga berfungsi dalam fototropisme, yakni kemampuan tumbuhan untuk merespons cahaya dan mengarahkan pertumbuhan tunas ke arah sumber cahaya.
Poin 5. Sitokinin berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan, serta dalam pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun.
Sitokinin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada akar dan ujung tunas. Sitokinin juga berfungsi dalam pengaturan pembentukan tunas samping dan pertumbuhan daun. Selain itu, sitokinin juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan. Pada tumbuhan, sitokinin bekerja bersamaan dengan auksin untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Poin 6. Giberelin mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan, serta berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Giberelin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam mempromosikan pertumbuhan tunas dan pembentukan buah pada tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada ujung tunas dan akar tumbuhan. Giberelin berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan tunas, perkembangan buah, dan pembelahan sel. Pada beberapa tumbuhan, giberelin juga berperan dalam pengaturan dormansi biji.
Poin 7. Asam absisat berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti penutupan stomata pada daun untuk mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan.
Asam absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan respons tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hormon ini diproduksi pada daun, biji, dan akar tumbuhan. Asam absisat berfungsi dalam pengaturan penutupan stomata pada daun, sehingga mengurangi penguapan air dan mempertahankan ketersediaan air untuk tumbuhan. Selain itu, asam absisat juga berperan dalam pengaturan dormansi pada tumbuhan.
Poin 8. Etilen berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.
Etilen adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas. Hormon ini diproduksi pada buah, daun, dan akar tumbuhan. Etilen juga berperan dalam pengaturan produksi auksin pada tumbuhan. Pada tumbuhan, etilen berfungsi dalam pengaturan proses pematangan buah dan penurunan pertumbuhan tunas.